Untuk mahkluk immortal seperti sunoo sebenarnya tidak terlalu perduli tentang menghitung waktu seperti berapa lama sudah mereka hidup. hari berganti Minggu, Minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, tahun berlalu, ntah itu sudah puluhan tahun, bahkan ratusan tahun berlalu pun itu hanya sekejap mata.
Sunoo berhenti menghitung umurnya ketika dia berusia seratus tahun, dan itu sudah lama sekali, definis benar sekali umur hanyalah angka, dia tidak berubah sedikit pun, tetap sama seperti sunoo yg berusia 25 tahun. Jadi berapa umur sunoo sekarang?,
Sunoo sedang melihat kedua putranya yg sedang beradu pedang sekarang,
Sunoo menghitung umur putranya yg sebentar lagi menginjak 120 tahun. Jika diperkirakan berarti umur sunoo sekarang sudah lebih dari 300 tahun.
Sunoo tersenyum milihat putranya melambaikan tangan.Tidak beberapa lama keduanya datang mendekati sunoo, tentu sunoo yg melihat itu langsung tersenyum.
"Mother..." Yg lebih lebih muda langsung memeluk sunoo
"Harua, jangan langsung memeluk mother lihat bajumu kotor" yg lebih tua berdecak melihat tingkah adiknya
"Bilang saja kamu juga ingin memeluk mother, kamu iri" harua menjulurkan lidahnya mengejek kakaknya itu
Sunoo yg mendengar itu tertawa, sunoo mengelus lembut pundak putranya yg nyatanya jauh lebih tinggi dari sunoo.
"Harua tidak boleh mengejek kakakmu begitu""Baiklah, maaf" harua mengerucutkan bibirnya
"Hmm" yg lebih tua hanya berdehem
"Apa kalian sudah selesai berlatih?, Jika sudah sebaiknya ganti baju, baju kalian kotor" tangan sunoo sedikit mengibaskan debu yg ada di pundak harua
Mereka berdua mengangguk.
"Jo tidak mau memeluk mother?" Sunoo melihat putra tertuanyaJo memperhatikan sunoo sebentar.
"Tidak, baju yang mulia akan kotor"Sunoo yg mendengar itu tersenyum dan mengangguk, maka setelah itu mereka meninggalkan lapangan latihan, sunoo berjalan didepan dan diikuti kedua putranya seperti dua pengawal, dan pengawal yg asli berjalan mengikuti di belakang. Jika di lihat mereka seperti teman seumuran, bedanya badan sunoo mungil sedangkan kedua putranya itu memiliki badan yg bongsor.
Mereka berjalan di koridor castil melewati taman-taman yg di penuhi bunga-bunga juga air mancur yg jadi daya tariknya, sejak sunoo tinggal disini castil ini tidak lagi terlihat suram, castil ini terlihat hidup dengan keindahan. Hyunjin membuat itu semua untuk sunoo. Sunoo berjalan menuju bangunan utama castil sedangkan kedua putranya berada di bangunan sebelah kanan castil.
Saat sudah sampai didepan kamarnya sunoo melihat beberapa pengawal yg berjejer di lorong dan langsung membungkuk hormat pada sunoo. pengawal hyunjin, berarti hyunjin sedang berada di kamar. Sunoo langsung membuka pintu kamar dan langsung dapat sunoo lihat hyunjin sedang duduk di sofa sedang membaca sesuatu, melihat sunoo datang Hyunjin langsung menghentikan bacaannya.
"Dari mana?" Hyunjin bertanya pada sunoo
"Aku melihat anak-anak berlatih, dilapangan" sunoo menjawab dan langsung duduk di sebelah hyunjin.
"Berhentilah memanggil mereka anak-anak sunoo, mereka sekarang bahkan terlihat lebih tua darimu" hyunjin menggelengkan kepala
"Diamlah. Bagiku mereka tetap anak-anak"
Sunoo menuangkan darah kedalam gelas kemudian meminumnya."Baiklah apapun yg membuatmu senang my queen" hyunjin menatap sunoo
Sunoo mengangguk, dan setelah itu henda beranjak dari sofa tapi hyunjin menarik tangan sunoo hingga sunoo jatuh dan duduk tepat dipangkuan hyunjin.
"Aku sudah cukup lama tidak merasakan darahmu" hyunjin membisikkan itu ditelinga sunoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare | Kim.Sunoo
Historical FictionSunooharem Au !!!! Sunoo tidak pernah menyangka bagaimana bisa dia sampai di malam yg penuh mala petaka tersebut. Malam petaka yg mengubah hidupnya, bukan hanya hidupnya tapi juga memori, indentitas dan spritualnya juga ikut berubah. Ada banyak pert...