61 : engagement

921 83 28
                                    

Niki yg masih terpejam meraba kasur di sebelahnya, kosong. Mata sipit itu langsung terbuka lebar. Niki juga langsung bangkit melihat kesekitar tidak menemukan sunoo dimana pun. Niki ingat beberapa jam lalu dia masih mengeratkan pelukannya di tubuh mungil itu, sekarang dimanakah orangnya.

"Sunoo...sayang" Niki memanggil sunoo dengan suara khas bangun tidurnya, berpikir mungkin saja sunoo ada dikamar mandi, beberapa kali niki memanggil tidak ada Jawaban, niki bangkit melangkah berjalan menuju kamar mandi memeriksa ternyata sunoo tidak ada. Niki segera keluar dari kamar, membuka kamar yg lainnya berpikir mungkin saja sunoo ada di kamar yg lain. Niki membuat keributan pagi-pagi karena tidak menemukan sunoo dimana pun di rumah ini.

Mereka sudah panik saat niki masuk ke kamar mereka menanyakan keberadaan sunoo. Mereka berpencar ke seluruh rumah tapi sunoo juga tidak ada dimanapun.
Mereka mencari sunoo dengan jantung yg sudah berdetak tak karuan, parno sunoo yg meninggalkan mereka. Pikiran sunoo meninggalkan mereka tidak bisa di enyahkan. Wajah enam iblis itu sudah mulai menujukan kepanikan bahkan mata merah itu juga sudah nampak linglung. Berkali-kali menggeleng mengenyahkan jauh-jauh pikiran sunoo yg meninggalkan mereka. Mereka benaran sudah panik hendak mencari sunoo di luar tapi saat baru saja mau membuka pintu, pintu itu terbuka lebih dulu.

Pintu terbuka menampakkan wajah cantik sunoo yg nampak senang, rambut pirangnya terdapat beberapa salju di atasnya. Wajah itu tersenyum dan menyapa mereka seperti tidak terjadi apa-apa. Padahal baru saja mereka akan menggila karena berpikir sunoo lagi-lagi meninggalkan mereka.

Sunoo mengelap kakinya yg basah karena salju, baju tipisnya pun basah karena embun pagi. Setelah itu sunoo mengerjap melihat mereka semua. Ada apa dengan wajah iblis-iblis itu, mata mereka juga memerah. Sunoo menyapa juga tidak ada yg membalas.
Sunoo baru saja hendak membuka mulutnya ketika tubuhnya dengan cepat diangkat seperti karung beras oleh jake.

Plakk!!!
Satu tamparan sunoo dapatkan di bokongnya

"Tunggu.... Jake.. turunkan. Kenapa tiba-tiba begini..."

Plakk!!! Satu tamparan lagi sunoo dapatkan dari tangan besar jay

"Turunkan... kalian kenapa? Memangnya aku salah apa". Sunoo memukul-mukul bahu jake minta di turunkan, tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba diangkat seperti ini.

Mendengar sunoo yg mempertanyakan kesalahannya apa para iblis itu hanya memutar mata. Haruskah sunoo bertanya apa salahnya, sudah jelas salah sunoo adalah pergi jauh tanpa pamit, membuat mereka pagi-pagi begini rasanya sudah kalang kabut.

"Kamu nakal, harus di hukum". Sunghoon mengatakan itu dengan dingin membuat sunoo yg mendengarnya langsung meremang.

"Tidak..aku tidak nakal!!!" Sunoo berteriak sambil menggoyangkan kakinya minta di turunkan.

"Pergi tanpa pamit itu namanya nakal, sejauh mana kamu sudah menyelusuri luaran sana hmm". Suara heeseung menyapa pendengaran sunoo.

Sunoo yg mendengar itu diam, sunoo memang keluar untuk menyelusuri tempat ini, sunoo ingin menikmati salju dengan tanpa alas kaki karena kemarin sunghoon melarangnya berjalan tanpa alas kaki jadilah hari ini sunoo pergi diam-diam untuk melihat keluar, melihat seberapa jauh kebuh mawar itu ternyata sangat luas, sunoo menyelusuri kebun mawar itu dengan hanya berjalan seperti berjalan normal tidak melesat dengan cepat itu lah kenapa sunoo menjadi lama diluar sana sampai bajunya basah seperti ini.

Tubuh mungilnya di hempas ke kasur, sunoo segera masuk kedalam selimut menatap tajam enam iblis itu.
Enam iblis yg justru menyeringai melihat bayi rubah itu sok galak padahal tidak ada menakutkannya sama sekali.

"Sekarang terima hukuman mu rubah nakal". Jungwon mengatakan itu sambil memasukkan tangannya ke saku.

"Tidak mau, sudah aku bilang aku tidak nakal". Sunoo Masih menyanggah

Nightmare | Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang