45 : forgive us

1.1K 100 48
                                    

Buukkk!!!
Buukkk!!!
Buukkk!!!
Kreekkk....kreekkk...kreekk!!!

Jo memukul enam iblis itu dengan kekuatannya yg tidak main-main, sekali pukulan dapat meretakan tulang hingga patah. Jo benaran mematahkan setiap tulang-tulang iblis itu. Memukul kuat wajah mereka hingga tak berbentuk lagi.

Bruukkk!!!!
Tubuh jake terbentur kuat ke dinding hingga dinding itu hancur.
Stt jake meringis merasakan tulang punggungnya patah karena terbentur dengan kuat belum lagi wajahnya yg sekarang juga sudah babak belur..

Brakk!!!!
Jo mencekik kuat leher sunghoon dan menghempaskannya ke tanah hingga tanah itu retak, sunghoon juga meringis merasakan tulang rusuknya patah.

Netra jo berwarna merah., dia tidak menujukan ekspresi apapun saat menghajar enam iblis itu, wajahnya nampak datar. Persis seperti psikopat yg sedang menyiksa seseorang tapi bahkan tidak menunjukan ekspresi apapun. Wajah itu memang tanpa ekspresi tapi dari sorot netra jo, dari sorot mata itu siapapun bisa melihat kemurkaan.

Jo datang kerumah iblis-iblis itu, tempat dimana mother-nya sudah di jadikan budak, dia pergi kesini tanpa sepengetahuan sunoo tentu saja. Malam itu juga. Tengah malam saat mereka sudah lama pulang dari festival. Malam itu jo membuat seluruh lampu kota Tokyo menjadi padam, hanya rumahnya yg lampunya tetap hidup agar mothernya tidak curiga.

Buk... Buk...buk...
Jo memukul kuat perut heeseung sampai heeseung memuntahkan darah, pukulan jo tidak main-main seluruh organ perut heeseung rasanya hancur, jo juga memukul kuat wajah itu hingga berdarah, sampai rahang itu patah.

Jay merasa kesulitan bernapas saat jo mencekiknya dengan begitu kuat, pukulan-pukulan telak juga jay dapatkan di rahangnya, bahkan jo mematahkan tangan jay. Kemudian tubuh jay di lempar kuat juga Kedinding itu, hingga dinding itu hancur.

Jo juga mencekik kuat leher niki, mematahkan  kaki niki, meninju kuat wajah itu hingga babak belur sampai tulang rahangnya patah. Setelah puas jo melepar niki ketanah hingga terseret-seret di halaman luas rumah itu.

Jungwon juga merasakan tulang rusuknya patah, jo terus memukulnya sampai wajahnya tak berbentuk lagi. Tubuh jungwon di hempas-hempaskan ketanah hingga tanah itu retak, tulang punggung jungwon juga rasanya patah sampai jungwon memuntahkan darah.

Halaman rumah itu sudah hancur, dengan dinding pagar yg hancur, tanah yg retak. Dan puing-puing reruntuhan dimana-mana. Mereka membiarkan jo memukul mereka sesuka hati, tulang yg patah, darah yg menetes, wajah babak belur. Mereka tidak melawan sedikit pun saat jo dengan bruntal menghajar mereka. Sayangnya mereka bisa sembuh dengan cepat, maka saat tulang itu menyatu lagi, luka itu menyatu lagi, jo akan kembali menghajar mereka berulang-ulang. Mereka tidak melawan sedikitpun membiarkan jo menghajar mereka habis-habisan juga berulang-ulang. Jika mereka manusia sudah dapat dipastikan mereka sudah mati dari tadi.

Rasanya jo ingin membunuh mereka tapi jo tau mothernya tidak akan suka akan hal itu, maka jo hanya mengahajar mereka habis-habisan toh mereka juga bisa pulih dengan cepat, jo tidak memikirkan kenapa mereka tidak melawan sama sekali. Terserah. Jo hanya ingin mengahajar iblis-iblis yg sudah menjadikan mother-nya budak. Berani-beraninya!! Jo tidak pernah semarah ini sepanjang hidupnya. Mengetahui mother-nya dijadikan budak rasanya jo ingin membakar seluruh dunia, jo masih menahan kekuatannya karena masih ingat bahwa mereka sedang berada di dunia manusia. Jo juga ingin sekali membuat enam iblis ini langsung musnah menjadi abu.
Lihat...mereka pulih dengan cepat padahal jo sudah mengahajar mereka habis-habisan. Jo masih menatap mereka dengan datar. Melihat satu persatu iblis yg sudah memperlakukan mother-nya dengan tidak hormat.
Jo mengepalkan tangannya amarahnya tidak berkurang sedikitpun, hanya mothernya yg bisa menenangkannya.
Jo mengangkat tangannya hingga rumah besar tiga tingkat itu terbakar. Rumah tempat mother nya di jadikan budak. Jo juga ingin membakar enam iblis itu tapi percuma karena jo tau enam iblis itu kebal terhadap api.
Api jo membakar cepat rumah tiga tingkat itu hingga dalam hitungan menit rumah besar tiga tingkat itu sudah musnah menjadi abu.

Nightmare || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang