Dikamar besar dan megah itu dengan dinding-dinding kaca, di sebuah ranjang ukuran king size sunoo sedang memandang langit-langit kamar memikirkan bagaimana kedua anaknya sekarang, meski sunoo tidak bisa menghitung waktu tapi sunoo yakin dia sudah berbulan-bulan di sekap oleh iblis-iblis itu, tentang vampir yg menggantikannya di dunia manusia meskipun sama persis cepat atau lambat sunoo yakin jo dan harua dapat mengetahuinya, jo juga tidak bodoh tidak mengenalinya mothernya sendiri.
"Sedang memikirkan apa?" Suara berat jay menyapa pendengaran sunoo, sibuk dengan pikiran sendiri sunoo sampai lupa kalau bukan hanya dia yg ada di kamar ini, tapi disana di sofa juga ada jay dan sunghoon nampak sedang bermain catur.
Sunoo menggeleng dengan cepat.
"Aku tidak memikirkan apapun" sunoo mengatakan itu tanpa menoleh pada mereka."Dengar sunoo, sudah hampir sebelas bulan kamu disini, jika kamu memikirkan anakmu mereka baik-baik saja, tentang kenapa jo dan harua setelah selama ini tidak juga sadar jika yg bersama mereka bukan mothernya itu karena perbedaan waktu sunoo, kita tidak di dunia bawah, kita di dimensi lain kami memindahkan mu saat kamu tidak sadarkan diri, mungkin kamu tidak menyadarinya karena kamar ini sama persis dekorasi dengan kamar yg ada di castil. Perbedaan waktu di dimensi ini dengan dunia manusia sangat jauh. Perbandingannya satu tahun disini hanya satu hari di dunia manusia, jadi meskipun rasanya kamu sudah sangat lama disini, disana di dunia manusia bahkan satu hari pun belum berlalu". Sunghoon mengatakan itu sambil memandang sunoo yg berbaring di kasur tanpa sehelai benang pun dengan tangan dan kaki yg terus terikat.
Sunoo yg mendengar itu menutup rapat-rapat bibirnya. Ternyata mereka sudah memperhitungkan semuanya. Ntah sejauh apa mereka membawa sunoo dari dunia manusia, dimensi lain? Dimana?. Sunoo ingin bertanya tapi enggan. Lihatkan mereka bahkan sudah menjawab sebelum sunoo bertanya seolah bisa membaca pikiran sunoo. Dan sunoo sangat tidak suka itu.
"Tidak perlu memikirkan dimensi lain itu ada dimana, dan kami tidak bisa membaca pikiran. hanya saja tau saja wajahmu seakan mengatakan segalanya". Jay terkekeh setelah mengatakan itu.
"Baiklah terserah, aku lapar...". Sunoo memandang mereka dengan binar matanya lalu mengerjap.
Jay dan sunghoon hampir saja tersedak mendengar sunoo merengek manja juga jangan lupakan mata cantik itu berbinar dan mengerjap lucu minta di karungi. Sejak mereka masuk tadi sunoo sudah bicara seperti biasa tapi nada manja dan sikap manis seperti ini mereka belum terbiasa. Biasanya sunoo juga susah sekali disuruh makan harus di paksa pakai kekerasan dulu tapi apa ini, dia sendiri yg meminta makan.
Jay berdehem menatap sunoo dengan intens melihat sunoo sekarang nampak seperti bayi rubah yg begitu polos.
"Mau makan atau minum?" Jay bertanya memastikanSunoo memasang wajah berpikir kemudian sunoo tersenyum hingga mata cantik itu menyipit seperti bulan sabit.
"Keduanya" sunoo menjawab yakinSetelah mengatakan itu jay langsung berdiri dan keluar dari kamar untuk mengambil makanan untuk sunoo.
"Apa dirumah ini tidak ada pelayan?" Sunoo bertanya pada sunghoon
Sunghoon bangkit dan berjalan menuju ranjang sunoo. Menatap tajam sunoo yg kini memandangnya dengan begitu polos tidak seperti biasanya. Sunghoon melihat sunoo dari ujung rambut sampai ujung kuku menyelidik.
Sunoo yg ditatap seperti itu susah payah menahan ekspresi juga sorot mata, bagaimana tidak sunghoon memandangnya seolah sedang memindai tubuhnya. Maka sunoo kembali membuka suara untuk mengalihkan perhatian sunghoon karena demi apapun di perhatikan seperti itu rasanya sungguh memalukan tolong jangan lupakan sunoo tidak mengenakan apapun meski memang sudah dilihat setiap hari tetap saja sunoo merasa malu merasa di lecehkan oleh mata-mata yg menatapnya dengan begitu intens seolah tatapan mata itu menembus kulit dinginnya.
"Sunghoon aku ingin duduk..." Sunoo mengatakan itu dengan nada merayu
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare | Kim.Sunoo
Historische RomaneSunooharem Au !!!! Sunoo tidak pernah menyangka bagaimana bisa dia sampai di malam yg penuh mala petaka tersebut. Malam petaka yg mengubah hidupnya, bukan hanya hidupnya tapi juga memori, indentitas dan spritualnya juga ikut berubah. Ada banyak pert...