Sunoo termenung memikirkan kejadian yg baru saja terjadi, bisa dibilang sunoo sedang berduka untuk kematian orang tuannya dan pamannya sekarang. Ini terlalu tiba-tiba semua baik-baik saja selama ratusan tahun, siapa mereka? Enam iblis itu... Mereka membunuh orang tua sunoo, harusnya sunoo membenci mereka kan? Sebelum mamasuki aula itu sunoo sudah bersumpah akan membunuh siapapun yg sudah membunuh orang tuanya, tapi saat melihat siapa mereka hati sunoo menghiati dirinya, rasa ingin membunuh iblis-iblis itu menguar ntah kemana berganti perasaan suka cita yg tidak bisa sunoo jelaskan. Tapi perasaan apa ini. Kerinduan?.... Untuk apa sunoo bahkan tidak mengenal mereka.
"Mother maafkan jo.." suara jo menyadarkan sunoo dari lamunan. Sunoo mengelus tangan putranya yg sedang menggenggam tangannya.
"Tidak, kenapa jo minta maaf?""Karena jo tidak bisa melindungi castil, bahkan jo terlambat datang hingga mereka terbunuh" mereka yg jo maksud tentu orang tua sunoo.
"Stt...sudah bukan salah jo" sunoo menyandarkan kepala jo agar bersandar di pundaknya
"Mother... kenapa jo dan harua tidak memiliki kekuatan hebat seperti father dan mother?"
Sunoo yg mendengar itu bingung ingin menjawab apa, sunoo mengelus rambut harua yg sekarang tertidur dipangkunya. Apa harus sunoo ceritakan siapa sebetulnya mereka. Tapi sunoo sudah menutupi ini sangat lama. Tidak ingin fakta ini membuat putranya sedih. sunoo lama terdiam dengan pikirannya sendiri
"Mother..." Jo kembali memanggil sunoo
"Hmm.. sudah yaa jo tidak usah memikirkan itu" sunoo mengalihkan pembicaraan
"Jo sudah tau..." Sunoo dapat melihat anaknya menunduk, seketika sunoo mencolos melihat hal itu.
"Apa yg jo tau?" Sunoo harap bukan itu yg jo tau
"Jo tau kalau jo dan harua bukan anak kandung mother dan father" jo mengatakan itu dengan suara pelan tapi tentu sunoo masih bisa mendengarnya.
"Jo dan harua tetap anak mother meski bukan mother yg melahirkan kalian, ntah bagaimana jo mengetahuinya tapi jo dan harua bukan orang lain, jo dan harua anak adiknya father kalian, nama ibu kalian yeji"
Sunoo akhirnya menceritakan siapa sebenarnya jo dan harua"Benar jo dan harua tetap anak mother tidak peduli apapun itu, ibu kami adalah mother.."
"Tapi kalau boleh tau siapa ayah kami?"Sunoo yg mendengar itu kembali memikirkan kata yg tepat untuk menjawab ini, karena kisah yeji dan ayah dari jo harua bukan kisah yg baik untuk di ceritakan itulah mengapa jo dan harua sudah sunoo asuh sejak baru lahir juga tidak menceritakan apa yg terjadi, hyunjin juga tidak suka membahas kejadian itu. Tapi mereka berhak tau kan apa yg sebenarnya terjadi.
"Ya kalian sebenarnya keponakan father ,karena kalian adalah anak adiknya hyunjin. Namanya yeji. Ibu kalian iblis dan ayah kalian namanya han, dia seorang titan. Han memberontak pada kekuasaan hyunjin hingga hyunjin murka dan membunuhnya. Ibu kalian yeji karena rasa cintanya pada han juga terpaksa ikut berkhianat dan memihak suaminya dan menentang kakaknya sendiri, dan hal itu membuat hyunjin tambah murka jadilah dia juga membunuh adiknya sendiri, hyunjin tentu juga ingin membunuh kalian berdua yg baru saja lahir tapi mother memohon pada hyunjin untuk tidak membunuh kalian dengan satu syarat hyunjin menghilangkan kekuatan kalian agar kelak ketika dewasa kalian tidak bisa memberontak seperti kedua orang tua kalian". Sunoo menggigit bibirnya setelah menceritakan itu melihat jo yg juga terdiam.
"Tapi karena tidak memiliki kekuatan jo tidak bisa melindungi mother dan harua seperti tadi.." jo kembali menunduk
"Father akan melindungi kita..." Sunoo menenangkan jo. Sunoo jadi memikirkan bagaimana hyunjin sekarang, meski sunoo tidak mencintai pria itu tapi sunoo tentu ingin dia juga baik-baik saja dan tidak terluka, mereka sudah bersama ratusan tahun dan hyunjin selalu melakukan semua yg terbaik untuk sunoo jadi tidak salah kan sunoo tidak ingin hyunjin terluka dan lebih aneh lagi sunoo juga tidak ingin enam iblis itu terluka.
Tes.. air mata sunoo jatuh begitu saja tanpa dia sadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare | Kim.Sunoo
Ficção HistóricaSunooharem Au !!!! Sunoo tidak pernah menyangka bagaimana bisa dia sampai di malam yg penuh mala petaka tersebut. Malam petaka yg mengubah hidupnya, bukan hanya hidupnya tapi juga memori, indentitas dan spritualnya juga ikut berubah. Ada banyak pert...