Malam sudah datang tapi sepertinya suasana hati jay masih saja buruk, maka dia menolak untuk melanjutkan perjalanan, dan tentu kelima lainnya setuju dengan jay karena mengkhawatirkan sunoo, jadi mereka menginap di sebuah hotel dan mereka sepakat untuk melanjutkan perjalanan besok pagi.
Musik hingar bingar itu memenuhi pendengaran mereka. juga kerlap kerlip lampu disko, ntah bagaimana caranya sekarang mereka sedang berada di sini, di sebuah Nightclup yg ada di greece yunani. Mereka sedang meneguk alkohol, menikmati minuman itu dengan pemandangan sunoo yg disana, Sunoo yg sedang menggerakkan badannya mengikuti musik di antara orang-orang yg juga sibuk menggerakkan badan menari mengikuti alunan musik. Rambut pirang itu bergerak kesana-kemari,sunoo hanya menggunakan celana pendek yg memperlihatkan paha dan kaki mulusnya itu juga kemeja tipis dan ntah sejak kapan sunoo membuka dua kancing kemejanya yg memperlihatkan dada putih mulus yg membuat ke enam alpha itu beberapa kali meneguk minuman meraka karena mulai merasa gerah, lekukan tubuh sunoo yg bergerak mengikuti musik itu sungguh nampak sangat seksi,cantik dan nakal malam ini, dan mereka tentu juga sadar bukan hanya mereka tapi banyak pasang mata yg juga menatap sunoo lapar, yg membuat mereka menahan agar tidak memegang gelas begitu kuat supaya tidak pecah.
"Apa dia sedang menggoda kita?" Niki mengatakan itu tanpa mengalihkan pandangannya dari sunoo
"Padahal tanpa di goda pun kita sudah tergoda" jay meneguk habis satu gelas minuman yg ditangannya
Heeseung memutar jarinya di tepian gelas.
"Sepertinya vampir nakal itu ingin dihukum. lihat, ada banyak manusia yg sedang melihat milik kita"."Di hukum yaa" jake bergumam dan tersenyum miring
Sunghoon yg sedang mengetuk-ngetuk jarinya di meja juga tersenyum miring saat matanya melihat lekuk tubuh sunoo dari belakang seperti ini.
"kita harus segera kembali ke hotel" jungwon mengatakan itu lalu meneguk minumannya.
Sunoo terus bergerak mengikuti musik, sebenarnya sunoo tidak suka keadaan seperti ini, sebenarnya tadi dia hanya ingin diam saja menemani para alpha itu minum, tapi saat mereka baru masuk ketempat ini sudah langsung banyak saja wanita yg mendekat ke enam orang itu, wanita itu terang-terangan menggoda enam alphanya. bergelayut manja,mengelus rahang, bahkan ada yg berani langsung duduk dipangkuan mereka, walaupun langsung cepat di tepis oleh enam alpha itu tapi tetap saja sunoo merasa kesal maka yg sunoo lakukan menjauh, barang kali musik disko merilekskannya. sunoo juga membuka kancing kemejanya karena marasa panas, panas dalam artian berbeda. sunoo memejamkan mata dan terus bergerak mengikuti irama musiknya. Sunoo juga sempat melirik enam alpha itu dan mereka sekarang seolah di kerumuni wanita-wanita seksi dengan pakaian serba terbuka dan tentu membuat sunoo menjadi tambah kesal. mengingat alphanya di sentuh oleh orang lain membuat sunoo kesal. makanya sunoo disini sekarang bergabung dengan manusia lain untuk bergerak di bawah lampu disko dan suara musik yg memekakan telinga.
Sunoo masih bergerak dengan menutup mata, ketika tubuhnya merasa menabrak seseorang dan sebuah tangan meremas kedua bokongnya, sunoo benar-benar terkejut dan langsung membuka mata dan mendapati tubuhnya sedang di apit oleh jay dan jake. Sunoo mencoba melepaskan diri, juga melepaskan tangan jake yg sedang meremas bokongnya, tapi jay tanpa aba-aba langsung membungkam bibir sunoo mencium bibir itu dengan ganas, juga remasan tangan besar jake di pantatnya yg semakin kuat.
"Eunghh" maka lenguhan itu keluar begitu saja di sela ciuman ganas yg jay berikan."You are ready to accept punishment, love." jake berbisik di telinga sunoo dan menjilat telinga itu dengan begitu sensual.
****
Mereka sudah tiba ke kamar hotel.
"Tunggu jayy!!!.. kalian mau apa!!??"...
sunoo terkejut ketika tubuhnya di banting kekasur oleh jay yg tadi menggendongnya seperti karung beras.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare || Kim.Sunoo
Historical FictionSunooharem Au !!!! Sunoo tidak pernah menyangka bagaimana bisa dia sampai di malam yg penuh mala petaka tersebut. Malam petaka yg mengubah hidupnya, bukan hanya hidupnya tapi juga memori, indentitas dan spritualnya juga ikut berubah. Ada banyak pert...