Chapter 1 : Different path

1.5K 41 1
                                    

Tepatnya hari ini, 25 desember adalah momen natal. Bagi umat yang merayakan, mungkin orang-orang di luar sana sedang berkumpul setelah pagi berdoa di gereja bersama keluarga tercinta.

Namun berbeda dengan Alvarez Williams dan saudara kembarnya. Selama delapan belas tahun hidup, tak pernah sekalipun mereka merayakan sukacita natal dengan meriah, bahagia, makan malam bersama, ditambah tradisi natal yang paling ditunggu-tunggu yaitu tukar kado pada umumnya bersama keluarga besar.

Ritual hari natal mendadak berubah di pihak keluarga Williams dan de Rojas.

Bagi mereka, hal-hal tadi itu adalah kegiatan yang mustahil dilakukan dalam keluarganya sekarang. Sekalipun mengetahui kenyataan ayahnya Sean Williams masih hidup, keluarga mereka masih tidak mau merayakan hari itu.

Tidak ada ucapan merry christmas terdengar dari orang terdekat dan kerabat lainnya. Jika berani, orang itu langsung meregang nyawa.

Itu sama halnya dengan mereka mengucapkan selamat kematian dengan nada penuh ejekan dan turut berbahagia atas penderitaan orang. Sesungguhnya keluarga Alvarez dulu pun tradisi natal hanya untuk bersenang-senang. Sebab mereka tak memegang agama apapun, sehingga merayakan atau tidak bukan masalah besar.

Jika mengingat masa lalu, Alvarez tidak mau membayangkan lagi ibunya adalah orang terapuh jika hari natal telah tiba. Tepat dulu setelah kejadian ayahnya dinyatakan meninggal— yang nyatanya malah bersembunyi karena sesuatu hal yang bagi Elina tidak masuk akal, beberapa minggu awal Januari, ibunya melahirkan seorang diri dan sesuai surat dulu memberi nama Alvarez dan Alvaro.

Hal terberat bagi Alvarez dan juga Alvaro karena tidak melihat sosok sang ayah. Sejak kelahiran yang mengurus adalah ibunya. Elina yang menjanda selama delapan belas tahun tidak ada gairah hidup lagi selain membesarkan buah hati hasil percintaanya dengan Sean. Untung saja merawat si kembar dibantu oleh kakek dan neneknya serta ibu tiri ibunya. Jika tidak, mungkin ibunya akan kewalahan.

Walau ternyata Sean Williams masih hidup, faktanya delapan belas tahun bukanlah waktu yang sebentar. Banyak kejadian yang terlewatkan dan point paling utama, luka itu masih ada dan terasa masih basah menganga sampai sekarang— hingga sampai kapan pun tidak bisa dilupakan.

Alvarez mencengkram botol alkohol kuat-kuat seperti mengumpulkan kebencian mendalam dalam aliran darahnya.

Mendadak serpihan pecahan berdenting akibat pria itu membanting alkohol ke lantai. Tidak ada yang berani memarahi apalagi menegur. Petugas kebersihan siap membersihkan tanpa banyak keluhan.

Dibiarkan pria itu duduk dengan segala kecamuk yang melanda.

Alvarez benci mengingat penyebab dulu Sean Williams dinyatakan mati.

Bagaimana tidak, ia dan saudara kembarnya, sejak bayi harus mengingat kekosongan ayahnya digantikan oleh sang kakek. Mereka menjalani masa pertumbuhan tanpa kasih sayang seorang ayah yang benar-benar nyata. Mereka hanya bisa memandang pilu pada sebuah potret Sean, dan menahan sakit bahwasanya sekilas perawakan sang ayah menurun pada anak-anaknya.

Alvarez dan Alvaro jika disatukan sekilas hampir mirip dengan Sean. Memiliki wajah tegas dilapisi bulu-bulu halus menghiasi rahang dan perawakan yang juga terkesan dingin. Tinggi badannya sudah mencapai 190an cm. Hidung mancung, bola mata berwarna cokelat dan alis tebal. Pokoknya wajah tampan rupawan Sean menurun pada mereka.

Perbedaan yang mencolok dari Sean dengan kedua bayi kembarnya adalah; sifatnya. Sebelum ayahnya datang dulu sang kakek Albert Williams, mendidik Alvarez dan Alvaro menjadi pria lebih kejam dan berkedudukan sangat kuat. Tidak lemah pada siapapun.

Prinsip yang boleh dilakukan ialah silahkan bermain jalang sesuka hati, namun tidak boleh ada benih tumbuh pada pekerja seks komersial macam sundal seperti mereka. Cari satu wanita dan jika sudah mencintai, kejarlah sampai dapat kalau perlu menggunakan cara paling brutal dan di luar nalar sekalipun. Agar kelak tidak seperti ayah mereka yang menghabiskan waktu sia-sia saking terbawa emosional.

HIDDEN PASSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang