Keadaan menyedihkan sudah menyusut dengan sendirinya. Kini hubungan sepasang suami istri telah terarah kembali, berubah membaik selama seminggu dengan cara mereka sendiri. Sepakat setelah bertemu, tak membiarkan satu sama lain pergi menjauh, memutuskan bersama selama satu minggu untuk berbulan madu yang dulu dilewatkan, bahkan tak pernah dijadwalkan mungkin.
Keduanya sengaja tidak keluar dari kamar hotel yang disewa demi menghabiskan pagi, siang, sore dan malam saling memadu kasih berhubungan badan bercucuran keringat, mengobrol satu sama lain secara santai di bathtup dengan aroma lilin harum dari bunga mawar sambil minum wine, dan selanjutnya mencari kepuasan dan keintiman sampai ke tulang-belulang hingga akhirnya tubuh mereka kebas dan remuk baru selesai berhenti.
Itupun berhenti sejenak hanya sementara memejamkan mata beberapa jam memulihkan tenaga.
Keduanya sengaja juga tidak menghubungi siapa-siapa, mematikan ponsel supaya tidak ada yang berani menganggu.
Terkait makan haruslah mereka mengisi tenaga setelah energi terkuras habis. Ibarat ponsel hal utama ketika kehabisan ponsel haruslah mengisi daya power sampai penuh supaya bisa digunakan lagi.
Mereka setelah mandi bersama dari lengketnya lendir dan keringat yang bercampur, saat lapar untungnya telunjuknya masih sanggup menekan nomor line yang tertera di gagang telepon dan pramusaji dari restoran pun akan siap meletakkan trolley di depan kamar hotel, lalu memencet bel tiga kali, memberi tanda hidangan telah siap tersaji, kemudian setelah tugasnya usai, petugas kembali ke dapur tanpa harus menunggu penghuni kamar membuka pintu.
Di atas ranjang tidur, di bawah selimut yang kusut dan berantakan, hotel yang tadinya rapi dan wangi sekarang lebih kacau dan tak terurus, sudah seperti kandang babi. Bahkan lampu hotel yang berada di atas nakas samping ranjang telah pecah hancur berantakan sebab kaki jenjang Phoebe tak sengaja menyenggol kabel saat digendong dan dipantulkan di atas ranjang. Cahaya matahari memantulkan sinar mentari yang menyilaukan mata menembus dinding kaca tidak mempedulikan manusia yang sedang berolahraga bersama.
Melalui tirai yang terbuka otomatis terlihat pemandangan pantai yang indah dan masih sepi karena belum dikunjungi pengunjung atau pun turis. Rasanya ingin sekali Phoebe belajar berselancar di atas gulungan gelombang yang sedang pasang-pasangnya sepertinya mengasyikan. Apalagi berjemur di bawah terik matahari membakar kulit berniat mencokelatkan warna putih pada kulit mulusnya di atas pasir putih dilapisi selendang sambil membaca buku bergenre romantis ditemani minuman beralkohol.
Namun nyatanya bayang-bayang keseruan di depan mata tidak akan terjadi.
Phoebe merasa tubuhnya linu bukan main, pegal-pegal dan selangkanganya sudah ledes mungkin dan tak tahu lagi bentukan dari inti lubangnya seperti apa.
Dua jam lalu saat mau melangkah ke kamar mandi, lututnya ketika dibuat berdiri sedetik pun tak bisa. Phoebe seperti tak ada tulang yang menyangga dan bergetar hebat. Ia tahu hal ini akan terjadi mengingat betapa menggilanya percintaan dengan Alvarez.
Lagi-lagi dengan sadar pun Phoebe melakukan lagi.
Seperti telah berpuasa tanpa berbuka, ia seperti pelacur yang menerima kepuasaan dari seorang pria yang untungnya pada suaminya sendiri. Ia merasa dahaga dan sudah seperti layaknya orang penyuka seks, selalu ketagihan tak mau menolak ketika benda tak bertulang sudah memasuki tubuhnya berkali-kali. Ia malah ingin lebih dan lebih. Ia ingin lebih cepat dan cepat. Ia ingin semakin dalam dan dalam. Ia memohon dan memohon sambil terus mendesah melolongkan nama Alvarez dan tanpa sengaja kata-kata vulgar terucap.
Oh my god is fucking good.
Please fuck me harder and deeper.
Phoebe tak menghitung lagi berapa kali ia dibuat orgasme sampai tubuhnya menggelinjang hebat hingga mengangkat tubuhnya bahkan kedua kali kayang terkencing-kencing saking sensasi tusukan jari telunjuk dan tengah begitu membabi buta. Mungkin tanpa ada kaca Phoebe bisa merasakan vaginanya sudah melar dan juga memerah. Sangat mengenaskan tapi juga sangat dinikmati. Dan juga berkedut minta dimasuki sampai pahanya terus bergetar mengeluarkan cairan dan lidah panas Alvarez kembali melahap dan membersihkan sampai tak tersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN PASSION
RomanceCERITA INI MENGANDUNG UNSUR ADEGAN DEWASA, KEKERASAAN DAN KATA-KATA KASAR. BIJAKLAH DALAM MEMBACA! DARK ROMANCE 21+ | Beberapa orang memiliki rahasia demi menutupi kisah masa lalu. Phoebe seorang pengacara muda cantik jelita menutupi identitas aslin...