Chapter 29 : Warm hug

356 15 1
                                    

Hospital Manhattan New York City

"Bagaimana keadaan Amanda?" tanya Alvarez menghampiri Alvaro yang baru keluar dari ruang kamar inap VIP setelah kejadian yang diduga penyekapan terjadi tiga hari lalu di Saint Petersburg.

Ketika dicek oleh dokter pedesaan tidak mampu mengdiagnogsis sebab minimnya alat kesehatan seperti alat USG dan pemindai CT Scan mengharuskan Alvaro membuat keputusan besar. Siang itu juga demi keselamatan istrinya Alvaro memboyong ke Amerika supaya mendapatkan perawatan insentif. Selama di pesawat, Alvaro mengerahkan segala kemampuan menangani istrinya yang terbaring lemah dan belum siuman. Hingga beberapa selang pereda nyeri dan selang pernapasan tidak sampai boleh lepas serta infus untuk menjaga stamina tubuh Amanda tetap stabil mengisi cairan masuk harus sering diganti.

"Peduli apa tentang istriku?" Alvaro melayangkan pandangan geram masih teringat jelas ketika datang istrinya duduk hampir kehilangan napas di kursi dengan terikat tambang hampir menekan perut.

Alvarez tak menjawab.

"Masih berani muncul dihadapanku, hah?! Bawa wanita Rusia sialan itu dihadapanku segera supaya aku bisa meledakkan kepala beserta isian otak tololnya di depan matamu karena telah berani melukai Amanda." lanjut Alvaro masih diliputi amarah yang melekat dalam setiap kulitnya. "Biar kutebak dia menggunakan Amanda untuk kabur darimu, bukan?"

Alvarez menghela napas lelah. Datang ke rumah sakit bukan mau mengajak saudaranya bertengkar. Pria itu butuh jawaban atas kondisi Adik Ipar dan jabang bayi milik mereka. Pasalnya setelah membakar rumah Phoebe di desa daerah Tsarskoe Selo, Kapten Polisi wilayah setempat tidak memberi izin keluar. Pria itu harus memberi pernyataan yang jelas untuk bisa dicatat.

Kapten Polisi bernama Sergey Golozaz berusia 45 tahun berdarah Rusia yang kental, bersikeras mendapatkan data dan informasi yang akurat. Harus Alvarez akui, Sergey tak mempan diiming-imingi uang akan masuk dalam saldo rekeningnya jika membiarkan ia keluar tanpa tetek bengek keperluan administrasi hukum. Dan dialah orang yang pertama kali membuat Alvarez masuk sel dalam penjara, terkurung walau hanya tiga jam sampai pengacara tiba karena Alvarez diam tidak menjawab apapun pertanyaan yang dilayangkan kapten dan detektif di kantor polisi wilayah sana.

Alvarez tak diperlakukan seperti penjahat oleh Sergey. Hanya saja pria itu diam seribu bahasa tak mau mengucapkan sepatah katapun setelah mengingatkan pasal terkait penyelidikan antara pihak polisi dengan saksi ataupun penjahat.

"Kau bisa memilih diam dan boleh didampingi pengacara. Dan kau juga diperbolehkan tidak menjawab pertanyaan." Para pihak polisi tak berkutik lagi. Yang diucapkan adalah kevalidan yang benar adanya dan tidak bisa menuntut apapun.

Tidak hanya Alvarez ada Luke dan beberapa saksi yang ditanya. Namun sebelumnya, Alvarez sudah berkordinasi melihat apapun yang dilihat dan mendengar apapun yang didengar tanpa harus ditutup-tutupi. Kecuali pembakaran rumah Phoebe biarkan itu menjadi bagian Alvarez. Semua orang menurut dan tidak ada yang bilang bahwa Amanda dan Phoebe pernah mendatangi rumah kecil tersebut.

Setelah terkurung barulah Inspektur Wilayah Setempat datang dan memberi wejangan Sergey supaya jangan asal main kurung orang. "Hei Sergey, tidakkah kau melihat siapa orang sedang berurusan dengan siapa? Apa kau gila menangkap Alvarez Williams. What the hell, di mana otakmu? Para saksi telah menjelaskan yang terjadi. Jangan kau desak Mr. Williams layaknya bandar narkoba atau pejabat yang korupsi. Detektif Medev dan Kapten Sergey silahkan minta maaf dan pergilah keruanganku segera."

"Maaf, Inspektur, tidak ada yang salah dalam proses tanya jawab. Saksi diam tapi kami sudah mengikuti prosedur sebagai polisi bertanya kejadian dari sudut pandang semua saksi." kata Sergey tegas saat itu di dalam ruang penyelidikan. "Kami hanya melakukan tugas."

HIDDEN PASSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang