coba update lagi soalnya aneh td gamasuk notifikasi.
***
"Pria memang tidak bisa dipercaya. Ketulusan saat meluncurkan ungkapan cinta dan jatuh hati pada pandangan pertama hanyalah alasan klasik dan sebuah omong kosong belaka dari mulut buaya tak ternilai." Phoebe mendumel untuk kesekian kali.
"Alvarez memang salah. Tapi jangan salahkan seorang pria jika wanita yang mulai dulu menjauhkan diri." Sherley tidak setuju sehingga pikirannya sama sekali tak membela kaumnya sendiri.
"Alasannya' kan sudah kuberitahu."
"Sekarang Alvarez telah datang dan menemuimu ketika kesuksesan yang kau impikan sudah berhasil. Jika dipikir-pikir, entah pikiranku saja Alvarez tak mencarimu karena dia memang memberikan kesempatan saling memperbaiki diri. Malah ada niatan kau menjauh lagi. Apa yang kau mau sebenarnya, Phoebe?"
"Saat di pengadilan Alesha, aku sudah siap untuk bertemu. Yang ada dia bahkan tidak ada saat saudaranya butuh pertolongan."
"Sudahlah aku tidak mau mencampuri urusan percintaan kalian." Sherley menanggapi bijak sembari tetap mengetik cepat dengan kemampuan kesepuluh jarinya mengerjakan laporan bulanan kasus yang harus direkap dan menyelesaikan salinan kasus secepat mungkin untuk diberikan ke Hans besok siang.
"Lalu aku harus bagaimana? Dia mengundang makan malam bersama dengan keluarganya." Phoebe duduk bersila di atas meja kerja yang dokumennya sudah dipindahkan, dengan pikiran masih bertanya-tanya siapakah si bocah kecil menggemaskan bernama Calvin itu.
Sudah mencari di internet tidak ada penjelasan yang bisa menggambarkan kenapa pria itu datang membawa seorang anak kecil. Orang suruhannya tidak bisa menembus privasi Alvarez yang sejak dulu pun tak mau wartawan tahu.
Yang jelas pria itu selama lima tahun tidak berada di Amerika. Ia hanya datang dalam perayaan acara besar keluarganya lalu pergi seperti ninja. Perusahaan besarnya pun sementara masih dipimpin dari jauh oleh dia yang keberadaannya tidak diketahui oleh publik. Mereka hanya melakukan zoom meeting jika ada pembahasan penting.
Sherley menatap sekilas Phoebe yang sejak bertemu dengan pria masa lalunya, menjadi uring-uringan tidak seperti biasanya mempelajari kasus di ruangannya. "Pria seperti Alvarez tidak akan mempan hanya dengan bujuk rayu surat yang kau beri penegasan 'kuharap saat kita bertemu kau jangan menikah dulu'. Mungkin dia menjaga komitmen itu, tapi tidak dengan kejantanannya."
Apa yang sempat dipikirkan Phoebe juga seiringan dengan Sherley. Alvarez tidak akan mudah menahan gairah prianya.
Pun setelah masuk dalam ruangan, Phoebe membatalkan kerjasama tidak mau mengurusi klien Hailee Johnson. Ia sadar itu hanya akal-akalan dari semua pihak yang bekerja sama dengan Alvarez. Entah tujuannya apa Phoebe tidak mau membuang waktu lagi. Masih banyak kasus yang perlu dikerjakan.
"Itu hanya dugaanku. Kau yang tahu bagaimana pria itu."
"Aku merasa tidak mengenalnya. Kurasa hubungan kami dulu juga tidak sedekat itu."
"Beberapa teman pria dewasa yang kukenal, jarang sekali pria yang terbiasa seks tidak berhubungan badan. Mungkin bisa, tapi ketika melakukan itu gairahnya kalut tidak terkendali dan terjadi kebobolan tak disengaja. Andai itu sudah terjadi, lihatlah sekarang Alvarez menjadi sosok pria yang bertanggung jawab dengan membiarkan buah hatinya hidup dan membesarkan Calvin." lanjut Sherley menjelaskan apa yang dia ketahui sebagai wanita berumur.
"Mungkin ada benarnya. Kesalahan satu malam bisa menghadirkan manusia lain." Phoebe berpikiran cukup masuk akal. Dengan Alexa saja Alvarez tidak begitu dekat. Terlihat dari mata memandang Alvarez begitu menyayangi Calvin begitu rengekan terdengar menganggu sehingga tidak mengejarnya sampai ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN PASSION
RomanceCERITA INI MENGANDUNG UNSUR ADEGAN DEWASA, KEKERASAAN DAN KATA-KATA KASAR. BIJAKLAH DALAM MEMBACA! DARK ROMANCE 21+ | Beberapa orang memiliki rahasia demi menutupi kisah masa lalu. Phoebe seorang pengacara muda cantik jelita menutupi identitas aslin...