Chapter 19 : Obey mother

353 13 1
                                    

Dua hari kemudian ketika Alvarez ada perjalanan bisnis di Boston, mendadak ia dipaksa mendatangi kediaman mansion kakeknya oleh ayahnya. Kebetulan mansion Albert dan Grace memang dari dulu terletak di Boston. Melalui sambungan telepon, Sean mengatakan untuk datang menjenguk kakeknya yang kondisi kesehatannya sedang mengalami penurunan parah setelah mendatangi pernikahan Alvaro dengan Amanda.

Info dokter jantung yang menangani, kambuhnya penyakit mematikan kakeknya itu disebabkan oleh tekanan darah tinggi tiba-tiba sehingga ada aliran darah yang terhambat mengalir ke area jantung. Untungnya berhasil ditangani dan nyawa kakeknya dapat tertolong. Padahal saran dari dokter sudah dilaksanakan oleh Albert seperti menjaga pola makan yang sehat.

Elina yang cemas pun melakukan perawatan insentif dan memasang alat bantu pernapasan serta menyetok tabung oksigen berjaga-jaga berjejer rapi di kamar mertuanya. Serta mempekerjakan tiga suster menginap agar jika terjadi kenapa-kenapa mereka bisa ditangani secepat mungkin.

"Kenapa datang tidak membawa kekasihmu?" tanya Albert dengan suara lemah yang dipaksa keluar. "Siapa namanya?"

Alvarez mengupas buah apel dengan telaten. "Grandpa jika tidak kuat berbicara alangkah baiknya diam. Atau tidurlah sembari menunggu jam obat berikutnya."

Sesekali Alvarez melirik sebentar dengan tatapan prihatin pada wajah dan bibir kakeknya yang tampak pucat serta matanya yang mencekung terlihat lelah. Ia tak tega melihat kondisi Albert yang semakin parah walau sudah pernah dirawat di rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap sekalipun. Tubuh kakeknya yang dulu sehat bugar, mengalami penyusutan berat badan hingga struktur badannya kurus kering nampak begitu kelihatan. Itu semua karena penyakit yang dia derita sejak usianya menginjak sekitar 72 tahun. Hingga sepanjang hari Albert hanya bisa melakukan aktivitas berbaring di ranjang.

Butuh bantuan jika ingin menghirup udara segar, maka istri tercinta Grace Williams yang selalu setia menemani dan anak mantunya akan membantu keinginan Albert. Sedangkan ayahnya terkadang sibuk menjaga putri bungsunya yang semakin hari semakin suka menempel dengannya. Tidak mau ditinggalkan dan itu membuat hati Alvarez iri karena sang adik kecil mendapatkan kasih sayang ayahnya.

Alvarez pernah berbicara dari hati ke hati ketika Alexa baru berusia 6 bulan. Hari itu hari dimana Alvarez datang ke Amerika karena sudah berlibur masa semesteran. Sean pernah berkata, "Daddy tidak bisa menjadi peran ayah yang sempurna bagi kalian kecil karena keadaan ayah dulu. Tapi Daddy tetap sebisa mungkin membagi kasih sayang sama imbangnya. Karena usiamu sudah cukup mengerti keadaan, tolong bijaklah dalam berpikir. Jangan sampai kalian iri hingga membenci adik kecil kalian sendiri."

Pesan yang disampaikan sampai juga ketelinga putra putri yang lain. Jangan sampai adanya keluarga baru mereka berpikir tidak dianggap lagi sebab atensi Sean Elina fokus membesarkan Alexa.

Keseringan jika Alesha, Alvarez dan Alvaro sibuk dan tidak sempat mengunjungi mansion di Brooklyn, orangtuanya akan menginap di rumah mertuanya itu. Sekalian merawat Albert dan Grace karena merasa kesepian, dan Meggie— ibu tirinya Elina sudah meninggal menyusul Leonardo lima tahun yang lalu.

"Hanya sakit jangan memperlakukan aku seperti orang koma. Pasien tidak sadarkan diri berbulan-bulan saja bahkan bertahun-tahun, manusia yang menjenguknya akan mengajak mengobrol walau tidak direspon." kata Albert pelan seraya berusaha terkekeh.

Alvarez tidak memasang ekspresi apapun. "Sebaiknya kakek tetap patuhi pola makan dan tidur yang cukup."

"Lansia sepertiku memang sudah waktunya sakit-sakitan. Maka dari itu kurangilah minum alkohol, Alvarez." lanjut Albert sembari mengamati dalam-dalam cucu kesayangannya yang kelak masa depan perusahaan Williams Corporation semakin maju dipegang olehnya. Sayangnya Alvarez memandang miris kakeknya.

HIDDEN PASSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang