Chapter 5 : Information

467 15 0
                                    

Alvarez termenung sambil duduk di sofa tunggal sedang memikirkan sesuatu. Gelisah melanda dirinya tidak tenang. Wajah rupawannya nampak seperti kaset kusut. Semenjak bertemu dengan gadis bernama Athanasia, dua hari lalu mendadak dunianya terasa berbeda.

Gadis cantik itu kini memenuhi pikirannya yang tanpa permisi selalu tertuju padanya. Seharusnya mudah menemukan nama lain dari Athanasia. Tapi pikiran tak karuan dari Alvarez membuatnya hanya berdiam diri dan menunggu hasil dari Kenny. Buat apa ada asisten jika tidak diperbudak.

Bayangan Athanasia yang ditemui di lift merajalela sampai saat ini setelah merasakan bibirnya kini membuat seorang Alvarez menggila.

Melekat dalam ingatan, Alvarez dibuat tidak tenang. Saat di kamar mandi, rupa Athanasia melotot tajam di cermin, tiba-tiba muncul dan seketika hilang berubah menjadi kepulan asap mengepul di udara. Ketika hendak makan pun, pantulan dari sendok dan garpu terus menghantui Alvarez. Kala itu wajah tanpa ekspresi Athanasia muncul di peralatan makannya.

Athanasia berada di mana-mana dan hampir membuat Alvarez gila, tidak bisa melakukan apa-apa. Selain kesal dan bingung apa yang terjadi padanya, Alvarez memutuskan ke kamar hotel dan tidur seharian.

Beruntungnya wanita cantik itu memberinya ketenangan, tidak sampai hati mengunjunginya di alam mimpi.

Siapa sih dia? gumam Alvarez sebelum dapat tidur dengan nyenyak.

Kenapa ada wanita yang pertama kali ia lihat dalam potret foto, dan perjumpaan pertama jauh dari kesan indah pun mampu membuat Alvarez terngiang-ngiang hingga sampai detik ini dia menunggu kedatangan Kenny, demi mendengar informasi mengenai Athanasia.

Demi setan beserta kumpulannya, kejadian mencium paksa Athanasia pun bukanlah keinginannya. Mungkin karena gairah semata yang menuntutnya melakukan hal senekat itu. Berciuman di tempat umum.

Benak Alvarez selalu bertanya-tanya mengapa ia mendadak menciumnya. Selama 24 tahun hidup tidak sekalipun Alvarez pernah bersentuhan bibir dengan seorang wanita. Sering kali melakukan seks dengan para jalang, namun ia tidak sudi menyentuh bibir bekas mereka.

Yang pria itu butuhkan semata hanya kepuasan duniawi, menyalurkan hasrat terpendamnya.

Alvarez seorang pria normal yang membutuhhkan belaian. Sekalian membuang benih yang selalu tertampung di kondom. Ia tidak akan menggunakan dan menyewa sundal (jalang) yang sama.

Seharusnya pengacara itu beruntung menjadi yang pertama dalam hal bersentuhan bibir.

Kewarasan Alvarez semakin tidak bisa terbendung lagi. Dalam sekejap pria itu tersenyum bodoh seperti orang gila, sembari mengusap rahang kirinya yang pernah ditinju. Rasanya sungguh tidak sakit sama sekali. Pria kuat itu menganggap tamparan Athanasia bukan apa-apa, melainkan sejenis telengan kecil.

Selain itu Alvarez tidak ada rasa malu lagi berbuat hal senonoh macam itu di depan umum. Mungkin pengacara cantik jelita itu yang bakalan malu ketika dia sudah aktif bekerja setelah masa liburan tahun barunya.

Gosip secepat kilat menyebar luas. Walau hanya segelintir orang yang melihat, tetap saja akan menjadi bahan perbincangan berita terpanas di kantor awal tahun.

Waw!

Oh Alvarez membayangkan pertemuan dengan Athanasia akan berlanjut. Setelah berciuman amat liar di lift, tanpa malu-malu pada karyawan Firma Hukum Shuterland, Alvarez dan Kenny pun tetap meeting berunding dengan Ivan selaku CEO.

Entah berapa kali wanita itu sekali lagi mampir tanpa permisi.

Pikir Alvarez, siapa dia?

Kenapa pengacara sialan itu mampu membuat saraf dan darahnya berdesir hebat hanya tidak sengaja mengingat momen tidak penting pada pertemuan mereka. Apalagi dia tidak bisa melupakan bagaimana bibir dan lidahnya saling menyerang agresif dan memberi lumatan.

HIDDEN PASSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang