Happy Reading 😊
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa
⚠️⚠️⚠️
Chapter ini mengandung adegan delapan belas coret tapi bukan adegan wikiwikiww kok hehe
.
.
.
"Zea Arundati?"
Sapaan dari lelaki berjas abu-abu itu mengambil alih atensi ketiga wanita tersebut. Via yang hendak beranjak keluar dari restoran tetap berdiri di belakang kursi yang tadi di dudukinya. Cindy yang tadinya sibuk membalas pesan dari suaminya ganti memperhatikan pria yang berhenti di meja mereka. Dia merasa tidak asing dengan pria itu. Di mana tepatnya mereka pernah bertemu? Benar-benar tidak asing wajahnya. Apa lelaki ini juga teman mereka semasa SMA?
Di saat kedua temannya fokus memperhatikan lelaki yang menyapanya, keberuntungan dari Tuhan memang selalu berpihak padanya. Zea melihat Satriya yang turun dari tangga. Dengan cepat Zea membawa tasnya dan berlari ke arah Satriya. "Bang, ayo cepetan ke mobil lo!" Ucapnya dengan menggamit lengan Satriya. Sang abang yang kaget karena kedatangannya mengerutkan kening, "kenapa lo? Muka lo kaya ketakutan dikejar depkolektor," tanya Satriya. Zea menarik abangnya untuk segera keluar dari restoran itu, "udah nggak usah banyak omong. Ayo, anterin pulang cepet!"
***
"Apa kalian temannya?"
"Teman?" tanya Cindy dengan wajah yang terlihat linglung karena masih terus berusaha mengingat di mana dirinya pernah bertemu dengan pria ini. Dering ponsel milik Via menjeda obrolan keduanya, "Cin, gue balik dulu ya? Mas Wira udah telepon lagi." Pamit Via lalu berjalan ke arah pintu keluar.
"Oh? I-iya, hati-hati Vi."
"Kamu teman Zea Arundati?" tanya pria itu lagi dengan lebih jelas.
Cindy mengangguk dua kali, "ada apa ya?"
"Boleh saya minta no—"
"Pak Arash? Pak Fredy?" sapaan dari suami Cindy menyela ucapan Arash. Arash mengerutkan keningnya, bertanya-tanya siapa laki-laki ini? Apa mungkin rekan bisnisnya?
Melihat bos-nya yang bingung karena tak mengenal pria yang menyapanya, "salah satu architect engineering kita, Pak," bisiknya memberitahu.
"Pak Arash ini bos besar aku di kantor Yang. Dan Pak Fredy ini sekretarisnya." Cindy ber-oh ria sambil mengangguk-angguk.
"Apa saya boleh minta nomor pribadi Zea Arundati?
"Zea yang penyanyi? Kok Pak Arash bisa kenal teman saya?"
Cindy berdecak kecil, "please deh Yank Zea itu artis terkenal. Siapa orang yang ngenalin dia?" Belum sempat Cindy menjawab pertanyaan dari bos suaminya, sang suami sudah terlebih dahulu membuka aplikasi kontak di ponselnya dan mencari nama Zea. Dengan segera Rendy menyerahkan ponselnya yang menampilkan nomor ponsel milik Zea.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLEMENT
ChickLitRoseta Zea Arundati Notonegoro, dara cantik berusia 29 tahun yang merupakan salah satu penyanyi solo wanita terbaik di Indonesia. Kepopulerannya sudah tidak diragukan lagi. Penghargaan yang telah didapatnya juga tidak bisa dihitung dengan jari. Hamp...