Haloo👋👋
Happy Reading 😊
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa 🌟❣️
.
.
.
"Lepas ... A-aku mohon lepasin ..." Arash mendengar suara rintihan seseorang. Pria tersebut langsung membuka matanya karena rintihan itu terus terdengar.
Melihat Zea yang terus merintih dan keringat yang membasahi wajahnya, Arash segera bangun dari tidurnya. Pria tersebut menepuk-nepuk pipi Zea agar gadis itu terbangun dari mimpi buruknya. Setelah melihat Zea tersadar, Arash menariknya pelan agar Zea bisa duduk. "Kamu mimpi buruk?" tanyanya dengan lembut.
Zea tidak menjawab pertanyaan Arash. Gadis tersebut tertunduk dengan air mata yang mulai membasahi pipinya. Zea benci melihat tubuhnya sendiri. Mimpi itu pasti datang lagi karena dirinya yang sempat bercermin ketika ganti baju tadi. Kilasan malam menakutkan itu kembali hadir tidurnya.
Arash menyentuh dagu Zea untuk mendongakkan wajah gadis itu. Dengan lembut, pria tersebut menghapusi air mata yang mengalir ke pipi Zea.
"Aku benci cermin," cicit Zea yang menatap Arash. Air mata masih terus keluar dari kedua mata gadis tersebut.
Dengan kedua tangan yang masih menangkup pipi Zea, Arash mengernyit tidak paham akan kalimat yang diucapkan Zea.
"Aku benci lihat diriku di cermin," ucap Zea dengan suara yang lebih pelan dari sebelumnya.
Arash jadi paham apa yang mungkin saja dirasakan oleh gadis yang tengah menangis di depannya. Ini pasti berkaitan dengan pelecehan yang dilakukan oleh bupati sialan itu pada Zea. Arash tidak menyangka jika Zea sampai mengalami trauma dan juga mimpi buruk. Dan sekarang si pelaku yang membuat Zea seperti ini hidupnya tenang-tenang saja? Arash tidak akan membiarkan hal itu bertahan lama. Arash akan memastikan pria brengsek tersebut mendapatkan balasannya.
Arash membawa Zea dalam pelukannya. Zea yang masih terus menangis tidak melakukan penolakan. Gadis tersebut meredam tangisannya dengan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Arash. Kekalutannya perlahan mulai sirna ketika Arash menenangkannya dengan memberikan elusan di punggung serta bisikan yang mengatakan jika Zea akan aman.
"Kamu akan aman bersama saya, Arunda ... Tidak akan ada yang bisa menyentuh atau pun menyakiti kamu lagi," bisik Arash di balik telinganya.
Dengan sabar Arash terus menenangkan Zea hingga tidak ada lagi suara isakan dari gadis tersebut. Melihat tubuh Zea yang lemas dan napasnya yang teratur, sepertinya gadis itu kembali berada dalam tidurnya. Perlahan Arash merebahkan tubuh Zea ke kasur. Merapikan selimutnya dan merapikan anakan rambut Zea yang berada di wajahnya.
***
Sebelum ini Zea tidak pernah mengambil pekerjaan pagi hari pada akhir pekan. Berhubung kali ini dia ingin menghindari acara makan siang bersama dengan sang kakek dan juga keluarga Arash, maka lima hari yang lalu dia memutuskan untuk menerima tawaran manggung ini. Andhis yang awalnya heran mengapa sang artis menerima tawaran itu jadi paham setelah mengerti apa alasannya.
Andhis menjemput Zea di tempat tinggal barunya pukul 05.30 pagi. Gadis tersebut sudah berangkat sebelum Arash bangun dari tidurnya.
"Berarti semalam lo bobok bareng, babe?" Andhis yang sedang menyetir menoleh sebentar pada Zea untuk meminta jawaban.

KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLEMENT
أدب نسائيRoseta Zea Arundati Notonegoro, dara cantik berusia 29 tahun yang merupakan salah satu penyanyi solo wanita terbaik di Indonesia. Kepopulerannya sudah tidak diragukan lagi. Penghargaan yang telah didapatnya juga tidak bisa dihitung dengan jari. Hamp...