Haloo👋👋
Happy Reading 😊
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa 🌟❣️
.
.
.
Sepertinya takdir memang tidak mengizinkan Zea untuk membawa mobil sendiri. Pertama kali membawa mobil sendiri, gadis itu mendapat tilang dari polisi sebab salah jalur. Kedua kalinya, dia menabrak seorang anak laki-laki. Dan yang ketiganya, ban mobil belakangnya bocor.
"Sial banget sih," kesal Zea ketika melihat ban mobilnya. "Mana jarak ke rumah masih jauh lagi. Gue mana punya nomor orang bengkel. Yang biasa ngurusin mobil 'kan Papi," lanjut gadis itu bermonolog.
Zea kembali masuk ke dalam mobilnya. Gadis itu mengambil ponsel untuk melihat apakah ada bengkel terdekat dari tempatnya berada sekarang. Karena lewat jalan alternatif yang memang tidak banyak dilewati oleh pengendara, keadaan jalanan tersebut lumayan sepi. Zea juga tidak berani sembarangan memberhentikan pengendara yang lewat, takutnya nanti orang itu malah memanfaatkan keadaan dan berbuat jahat padanya.
Setelah membuka maps, dia menemukan bengkel tambal ban yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari mobilnya berhenti. Ketika skan menghubungi nomor yang tertera pada informasi tentang bengkel tersebut, tiba-tiba saja ada panggilan telepon masuk dari Arash yang tidak sengaja Zea terima. Seminggu terakhir ini mereka tidak berjumpa. Sepertinya Arash sedang sibuk dengan perkembangannya. Sebab, dua kali Zea menginap di penthouse, pria itu tidak mengunjunginya. Zea juga jarang membalas pesan dari pria itu. Dan seperti biasa, Arash akan meneleponnya jika pesan yang dirinya kirim tidak dibalas dalam waktu tiga jam.
"Halo, Arunda?"
"Hem?" jawab Zea dengan malas-malasan.
"Kamu di mana? Malam ini kamu tidur di penthouse? Besok kamu tidak ada jadwal apa pun 'kan?"
"Kenapa?"
Zea menyipitkan mata memperhatikan dengan seksama motor yang baru saja melewati mobilnya.
"Motor itu kenapa bolak-balik?" Gumam Zea dengan ponsel yang masih menempel di telinga sehingga Arash juga mendengarnya.
"Siapa yang bolak-balik, Arunda? Kamu ada di mana? Kamu masih di jalan?"
"Hah?"
"Kamu di mana? Kamu baik-baik aja 'kan?"
"Hem." Motor matic berwarna hitam tanpa plat nomor itu kembali melewati mobil Zea. "Motor yang sama nggak sih? Jangan-jangan ..."
"Motor siapa, Arunda? Kamu di mana sekarang? Masih sama Andhis 'kan?" Kali ini nada bicara Arash terdengar menuntut.
Zea menoleh ke belakang, mengikuti arah motor yang sedari tadi bolak-balik. Perasaannya jadi cemas. Gadis itu takut semisal dugaannya benar. Apa mungkin mereka sekelempok begal yang dengan sengaja membuat ban mobilnya kempes?
"Lo ada di mana, Ar? Ban mobil gue bocor. Bengkel terdekat masih jauh. Bisa kirim orang bengkel ke lokasi gue?"
"Kirim posisi kamu saat ini. Aku ke sana sekarang."
"Ck, gue butuhnya tukang bengkel, Arash!"
"Kirim posisi kamu sekarang, Arunda," kata Arash tegas tidak mau dibantah. Pria itu pun langsung memutus panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLEMENT
ChickLitRoseta Zea Arundati Notonegoro, dara cantik berusia 29 tahun yang merupakan salah satu penyanyi solo wanita terbaik di Indonesia. Kepopulerannya sudah tidak diragukan lagi. Penghargaan yang telah didapatnya juga tidak bisa dihitung dengan jari. Hamp...