Haloo👋👋
Happy Reading 😊
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa 🌟❣️
.
.
.
Selama 29 tahun hidup di dunia ini, Zea hampir tidak pernah berinteraksi maupun melakukan kontak fisik secara langsung dengan binatang. Seingatnya, di masa kecil dulu Zea hanya tiga kali berkunjung ke kebun binatang. Itu pun karena ada kegiatan dari sekolah. Dan baru kemarin sore dirinya mengetahui ternyata ada banyak binatang peliharaan di halaman belakang rumah mewah mertuanya yang kini juga menjadi tempat tinggalnya. Bisa dikatakan halaman belakang kediaman Aryatama adalah kebun binatang minimalis. Ada berbagai jenis binatang di sana. Dari mulai ayam yang ada lebih dari satu jenis, burung beo yang cerewetnya ngalahin Andhis, iguana, berbagai jenis kura-kura, sapi yang tubuhnya gedhe banget—menurut penjelasan Pak Yono, itu adalah sapi untuk dikurbankan pada saat Idul Adha tahun depan—dan yang terakhir ada kuda. Tujuan utama Zea meminta bantuan Pak Yono untuk menemaninya ke sana sebenarnya adalah untuk melihat kuda tersebut.
"Iya, Non. Ini kuda lokal. Kuda poni asli Sumbawa. Punya ciri khas ekornya panjang, Non, mau coba naik? Biasanya Tuan Muda pakai buat jalan-jalan di sekitar sini."
"Ini asli punya orang Sumba juga, Pak?"
Pak Yono menggelengkan kepalanya. "Bukan, Non. Menurut Pak Prapto yang lebih dulu kerja di sini, kuda ini dibeli Tuan Muda dari Malang waktu Tuan Muda dan teman-temannya berlibur. Kebetulan Tuan Muda suka sama kudanya. Jadi, di bawa pulang."
Pak Yono menepuk pelan mulutnya. "Eh, maksud saya dibeli Non. Dari cerita Pak Prapto, awalnya yang punya enggak mau ngasih kudanya walaupun Tuan Muda rela bayar berapa pun. Tapi, setelahnya yang punya ditimpa musibah. Jadi, terpaksa dijual ke Tuan."
Apa mungkin musibah yang dikatakan oleh Pak Yono adalah warung tempat mata pencaharian orang tersebut kebakaran?
"Berarti kudanya sering ditunggangi ya, Pak?"
Pak Yono yang mengusap lembut kepala kuda, mengalihkan pandangan kembali menatap perempuan yang kini menjadi nyonya rumah tersebut. "Tidak sering juga, Non. Terhitung ada dua bulan lebih dari terakhir kali Tuan Muda menungganginya. Biasanya kalau Tuan Muda olahraga lebih suka sewa kuda di tempatnya karena kuda di sana lebih terlatih. Kalau kuda ini 'kan cuma buat ditunggangi biasa, Non. Di ajak jalan-jalan aja, enggak lompat-lompatan kaya kudanya artis yang banyak ada di YouTube itu."
"Arash sering berkuda juga, Pak?" tanya Zea yang baru tahu jika suaminya juga suka menunggangi kuda.
"Iya, Non. Olahraga berkuda sambil manah itu lho, Non. Tuan Muda jago banget manahnya."
"Horseback archery?"
"Ya, itulah Non pokoknya. Kebetulan saya pernah diajak ke gelanggang kuda sambil bawa ini." Tangan Yono menepuk dua kali kepala kuda tuannya. "Dan waktu di sana, saya lihat Tuan Muda mahir sekali menunggangi kuda sambil memanah di arena." Wajah Yono berseri-seri. Bangga menceritakan keahlian majikannya di depan Zea.
"Nda ... "
"Eh? Kamu kok udah di rumah?"
Tidak menjawab pertanyaan sang istri, Arash ikut melontarkan pertanyaan pada istrinya. "Kamu ngapain sore-sore ada di sini?" Telapak tangan kanannya yang semula bertengger di bahu wanitanya berpindah tempat ke pinggang rampingnya. Menariknya mendekat dengan gerakan samar. Perlahan menghapus jarak di antara keduanya. Wanitanya pun mendongak untuk menatap wajah sang pria. "Mau jalan-jalan aja. Katanya ada banyak peliharaan di halaman belakang. Jadi, aku pengen lihat." Pandangan matanya beralih pada kuda yang sedang memakan rumput pemberian Pak Yono. "Selain kuda ini, binatang apa yang kamu bawa pulang ke sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLEMENT
ChickLitRoseta Zea Arundati Notonegoro, dara cantik berusia 29 tahun yang merupakan salah satu penyanyi solo wanita terbaik di Indonesia. Kepopulerannya sudah tidak diragukan lagi. Penghargaan yang telah didapatnya juga tidak bisa dihitung dengan jari. Hamp...