Haloo👋👋
Happy Reading 😊
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa🌟❣️
.
.
.
"Zea?"
"Ronald," ucap Zea pelan yang masih bisa terdengar oleh telinga Arash sehingga pria itu menatap Zea yang berjalan di sampingnya. "Kamu kenal?" tanyanya pelan yang tidak dijawab oleh Zea. Gadis tersebut malah maju menghampiri Ronald. Arash ikut maju mengikutinya.
"Hai," sapa Zea dengan tersenyum ramah.
Ronald tampak melihat ke belakang Zea seperti mencari seseorang.
"Grisel seriusan nggak bisa ikut?"
Hah? Zea terlihat bingung. Mengapa Grisel harus ikut dengannya bersama Arash? Memangnya Grisel mengenal Arash?
"Kalian ternyata saling kenal juga?"
"Hah?"
"Lo sama Arash, Zea?"
"Oh," Zea menggeleng keras. "Enggak, tadi nggak sengaja satu lift."
"Grisel suruh lo ke sini sama Andhis karena dia nggak bisa dateng, ya? Btw, thanks ya Ze, udah mau dateng."
Zea melirik ke arah karangan bunga yang ada di sana. Terdapat tulisan ucapan selamat untuk Ronald dan Miko atas grand opening lounge and bar ini.
"Ah ... Iya, Andhis tadi yang ngajakin ke sini. Pengen nobar yang lebih eksklusif katanya. Iya 'kan, Dis?" kata Zea menatap Andhis. Zea mengumpat pelan, kebanyakan bertemu dengan Arash membuatnya tertular virus suka berbohong.
"Thanks juga Rash udah nyempetin buat dateng." Ronald bersalaman dan berpelukan singkat ala lelaki dengan Arash. Selanjutnya, Ronald mengantarkan Zea dan Andhis ke salah satu meja kosong yang ada di dalam. Sepertinya yang datang ke acara grand opening tersebut memang hanyalah undangan. Sebab, di setiap meja sudah ada namanya. Dan Zea mendapat meja dengan nama Grisel and friends.
Sebelum meninggalkan meja Zea dan Andhis, Ronald memanggil salah satu pramusaji untuk mencatat pesanan mereka. Setelahnya, Ronald pamit untuk menyapa tamunya yang lain.
"Pak Arash maksudnya gimana sih? Katanya dia mau ngomong penting sama lo, kok kita malah dibawa ke sini? Gue tadi ngiranya dia udah buka kamar, eh malah diajakin nobar."
"Omongan tukang ngibul kayak Arash itu nggak ada yang bisa dipercaya. Udahlah kita balik aja. Mau ngapain di sini? Kita mana ada yang tahu tentang bola. Malah plonga-plongo kita di sini. Kaya orang dongo aja."
Andhis menampol bahu Zea. "Heh, oon! Lo tadi bilang ke Ronald kalau gue excited buat ikutan nobar ya! Siapa suruh lo jadi ikutan bohong. Udahlah kita di sini aja ikutan nobar. Lumayan juga dapat minum gratis 'kan?"
Zea berdecak, "hilih, mau ikutan fomo lo? Mentang-mentang sekarang orang pada ngomongin bola, lo mau ikut-ikutan. Padahal aslinya pengetahuan lo tentang bola juga nol."
"Sembarangan banget lo bilang gue fomo! Gue ini lagi menunjukkan sikap nasionalisme dengan mendukung tim kesebelasan Indonesia," balas Andhis yang tidak terima dibilang fomo.
"Mana kunci mobil gue? Gue juga bisa pulang sendiri."
Andhis mengangkat dagunya ke tempat di mana Arash berada, "pergi sana minta sendiri!"
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLEMENT
Literatura FemininaRoseta Zea Arundati Notonegoro, dara cantik berusia 29 tahun yang merupakan salah satu penyanyi solo wanita terbaik di Indonesia. Kepopulerannya sudah tidak diragukan lagi. Penghargaan yang telah didapatnya juga tidak bisa dihitung dengan jari. Hamp...