COMPLEMENT - 38

9.4K 678 11
                                    

Haloo👋👋

Ketemu lagi dengan Arash-Zea🤗

Pada masih melek nggak ya?

Happy reading teman-teman😊

Jangan lupa vote dan komentarnya yaa 🌟❣️

.

.

.

Selesai dengan sesi pilates-nya, Zea berlanjut untuk melakukan meditasi. Gadis itu akan mengubah posisinya menjadi bound angle pose atau yang biasa dikenal dengan posisi Buddha konasana. Setelah memutar video dari kelas pilates yang diikutinya, Zea segera kembali di atas matrasnya dan memposisikan badan sesuai dengan arahan sang instruktur.

Sit on the floor on your 'sit bones' with soles of feet pressed together and pulled as close to your pubic bone as possible.

Let knees drop open and relax toward the floor.

Wrap fingers around feet, to 'bind' or hold them together.

Stay upright, shoulders relaxed, shoulders blades flattened as if puffing up your chest.

...

...

Zea bertahan dengan posisi tersebut selama lebih kurang lima belas menit. Hal tersebut dilakukannya untuk menjernihkan pikiran agar merasa tenang dan mendapat kenyamanan.

Zea mengakhiri meditasinya setelah alarm yang telah dipasangnya berbunyi. Gadis itu merapikan matras yang digunakannya dan membawa komputer tablet miliknya kembali ke dalam penthouse. Tidak lupa benda milik Arash yang ditemukan oleh Mbak Anik juga dibawanya. Ketika melewati area dapur, Zea melihat pria itu sudah berada di sana. Dia juga sempat memanggil Zea untuk sarapan bersama. Zea berpamitan untuk lebih dulu kembali ke kamarnya guna bebersih sebelum menyantap sarapan yang Arash telah siapkan.

Sekitar tiga puluh menit kemudian, Zea turun ke bawah dengan penampilan yang sudah rapi. Sedangkan Arash masih dengan kaos serta celana pendek yang tadi dipakainya untuk jogging.

"Bukannya hari ini kamu tidak ada jadwal, Arunda?" tanya pria itu melihat penampilan Zea.

"Memang kalau tidak ada jadwal gue enggak boleh keluar?"

Pria itu menggeser piring yang berisi croissant ke hadapan Zea. "Aku tadi beli ini di kafetaria bawah untuk sarapan. Kata barista di sana, croissant-nya jadi menu rekomendasi. Oh, ya aku juga seduhin matcha latte buat kamu," jelas Arash.

"Kalau boleh tahu, kamu mau ke mana?"

Zea memperhatikan Arash yang ada di depannya. Pria itu sudah menyelesaikan sarapannya. Kopi di cangkirnya juga sudah tandas, namun masih setia menunggu Zea untuk sarapan.

"Ada meeting untuk perilisan single baru."

"Di mana? Jam berapa? Kita berangkat bersama ya? Hari ini aku enggak perlu ke kantor dulu karena akan langsung ke lokasi proyek," tawar Arash yang mendapat penolakan dari Zea.

"Aku enggak ngizinin kamu pergi sendiri," tegas Arash yang langsung mendapat tatapan penuh dari Zea.

Gadis itu sedikit menarik ujung bibirnya. "Helloow ... Siapa elo yang perlu ngizinin gue? Lo enggak lupa 'kan kalau di antara kita ini nggak ada hubungan apa pun? Ke manapun gue pergi enggak perlu izin lo kali. Kedua orang tua yang besarin gue selalu sah-sah aja gue mau pergi ke mana-mana."

COMPLEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang