54 Mencari Bianglala

1.4K 194 211
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anjing! Si Lala nge-block gue juga. Lo goblok si," maki Nyoman.

"Heh?"

"Ya, Lo pake aku-kamu, ketara banget."

"Sial! Abisnya pick up line Lo jelek banget."

"Mending pick up line gue, ketikan Lo bikin gue di-block, Cok!"

"Bangsat!"

"Kita kemana Mas?" tanya Pak Sam tiba-tiba. Dony lupa kalau belum memberi tahu sopir keluarganya itu tujuannya.

Dony memandang Nyoman, kemudian ucapnya, "Rumah Lala, Pak."

Nyoman mendengus. Niatnya ikut Dony supaya cepat ketemu kasur untuk istirahat malah keseret ke dalam pusaran urusan temannya itu.

Pak Sam yang dari tadi menyetir menjemput Dony dan Nyoman hanya geleng-geleng kepala mendengar obrolan keduanya. Mereka baru jalan dari kantor NGO yang meng-hire mereka kali ini. Perjalanan panjang yang memakan waktu berjam-jam dari Ujung Kulon begitu melelahkan. Apalagi Dony, hatinya carut marut karena baru saja diputuskan secara sepihak oleh Lala.

Dony tidak habis pikir Lala memutuskannya. Cuma gara-gara sekotak foto dari masa lalunya. Childish. Tuduh Dony. Mestinya mereka bisa membicarakannya dulu. Mestinya Lala mendengarkan dulu penjelasan darinya. Bukannya main block gitu aja. Bukankah kemarin mereka berbicara mengenai kepercayaan?

"Sumpah, childish banget si Lala!" ujar Dony setengah memekik.

"Lagian Lo ngapain masih simpan masa lalu Lo? Kurang kerjaan banget," timpal Nyoman.

"Gue beneran lupa. Cok!"

"Bukan karena Lo emang masih ada hati sama Mara kan?"

"Anjing. Jaga mulut Lo. Mana ada sih?"

"Tapi semua orang bakal mikir hal yang sama kayak gue," ungkap Nyoman.

"Kok bisa?" tanya Dony tidak percaya, semudah itu orang menghakimi.

"Ya, secara Lo 8 tahun pacaran sama Mara. Lo sampai bertahun-tahun gamon dari Mara. Kalau liat Lo masih simpen foto-foto Mara, ya pikirannya bakal begitu," terang Nyoman.

Dony berdecak. Tapi dia beneran lupa kalau kotak itu masih di apartemennya. Dia sudah lama tidak membuka kotak itu. Bahkan dia juga lupa di mana kotak itu diletakkan. Lagian cuma foto. Kenapa harus dipermasalahkan? Ah, Dony lebih kesal karena Lala malah memutuskannya sepihak. Cewek itu nge-block seluruh akses kontaknya. Kekanakan sekali.

"Mara nggak bakalan nge-block gue semarah apapun dia. Dia dewasa banget," ungkap Dony. Tiba-tiba membandingkan.

"Ya karena dia ga mau pisah sama Lo," timpal Nyoman.

"Sebaik itu dia. Selalu bisa dengerin omongan gue," ucap Dony. Matanya menerawang.

"Goblok! Lo ngomong gini terus masih bilang Lo udah move on?"

Warna Bianglala [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang