Marthaliani tengah berjalan mondar-mandir entah sudah putaran yang keberapa di ruang tamu yang begitu luas. Yeni ikut resah melihat sikap Marthaliani yang tidak bisa tenang.
"Sudah jam segini, kenapa mereka belum sampai juga?" gumam Marthaliani dengan wajah cemas.
"Bersabarlah, mungkin karena sedang turun hujan jadinya... perjalanan mereka sedikit terlambat." sahut Yeni selalu kepala maid di mansion Widjayakusuma. Usia Marthaliani dengan Yeni adalah sepelantaran, jadi tidak ada rasa canggung sama sekali diantara keduanya. Bahkan mereka akan lebih santai mengobrol jika tidak ada orang lain di dekat mereka.
"Ding-dong!"
Suara bel rumah mengejutkan semua orang di tengah guyuran hujan deras. "Biar aku yang membuka pintu, cobalah kamu duduk dan minum dulu... Supaya bisa lebih tenang." saran Yeni sebelum melenggang pergi menuju pintu utama.
Yeni berjalan cepat tanpa melihat intercom langsung membuka pintu di depannya dengan lebar. Suara guyuran hujan disertai petir langsung menyambut wajah Yeni seraya angin dan hawa dingin langsung menyelimuti badannya.
Yeni menangkap wajah teman lamanya yaitu Bagas berdiri dengan basah kuyup dengan membersihkan koper yang agak kotor kena cipratan lumpur. Kemudian melalui ekor matanya, Yeni menangkap punggung lebar familiar yang tengah membelakanginya seraya sibuk berkutat dengan payung besarnya.
Mulut Yeni gemetar namun belum ada sepatah katapun yang terucap,
"S-selamat datang kembali, nak Keenan. Kamu apa kabar, nak?" mendengar suara lembut yang begitu familiar membuat Keenan berbalik cepat.Senyuman lima jari merekah dari wajah lelah Keenan.
"Ehh, ada Bibi Yeni... Apa kabar, Bibi? Kabarku baik." segera Keenan menghamburkan diri dan memberi pelukan singkat tak lupa Keenan mencium punggung tangan Yeni sama halnya seperti tadi yang sempat Keenan lakukan kepada Bagas sewaktu di Bandara.
"Syukurlah, Bibi ikut terharu melihat kamu sudah sembuh dan sehat betul... Ayo, sekarang masuklah biar Bibi yang bawain kopermu. Kamu pasti lelah ya selama perjalanan, itu... baju kamu juga basa kuyup begitu." sebuah busur Yeni layangkan kepada yang terakhir seraya berjalan mengekori Keenan.
"Ya Tuhanku, syukurlah... A-aku ikut senang melihat Keenan yang kembali seperti semula. Awalnya begitu dulu aku mendengar kabarnya kecelakaan dan keritis, aku sempat tidak enak makan selama lebih dari seminggu, juga aku kesulitan tidur. Aku tidak bisa membayangkan betapa menyiksanya posisi Keenan saat itu." ucap Yeni dalam hati seraya merasa begitu amat bersyukur atas sebagian dari karunia Tuhan yang begitu luas.
Marthaliani beranjak berdiri dari tempatnya dan langsung menghamburkan diri memeluk Keenan dengan erat.
"Kamu sudah sampai sayang, kamu basah kuyup begini! Segeralah masuk ke kamarmu dan bersihkan badan, nanti kita lanjut mengobrol lagi, oke?" Keenan menerima saran Marthaliani dan mengambil kopernya sebelum melenggang naik ke lantai dua dua tempat kamarnya Keenan berada.
Keenan menyeret kopernya masuk ke dalam kamar yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh Yeni. Segera Keenan mengunci pintunya dan bergegas membersihkan diri.
Dua puluh menit berselang kini Keenan tengah menghabiskan waktu santainya duduk di sofa bersama dengan Marthaliani.
"Ini, Ibu buatkan susu strawberry kesukaan kamu... Minumlah selagi hangat." bujuk Marthaliani yang langsung diterima oleh Keenan dengan kedua matanya yang berbinar terang.
"Wahh.... terimakasih banyak Ibu, Ibu memang yang terbaik!" seraya mengacungkan jempol dengan seringai tengilnya.
Keenan langsung menenggak habis susu strawberry dan menaruh gelasnya di meja. Marthaliani memperhatikan side profile Keenan yang mengingatkannya dengan sosok Louise sewaktu muda, saat menjadi cinta pertama Marthaliani yang diam-diam dia sukai sewaktu SMP.
![](https://img.wattpad.com/cover/358425354-288-k373876.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Aku Dirimu
Romance"Mengapa semua sangat berbeda dengan apa yang aku impikan selama ini!? Aku berniat segera kembali ke Pulau Bali untuk segera melamar Kak Yuyun... Tetapi, nampaknya Tuhan punya kehendak lain seperti plot twist di film-film. Sekarang dan selamanya, ak...