"Kalian ini berantem terus ya?! Eh dokter, bagaimana keadaan bos Keenan?" tanya Jordy menjadi orang waras pertama yang kembali ke topik pembicaraan.
Reyhan menatap Jordy memberikan sedikit anggukan.
"Kondisi Keenan perlahan menunjukan banyak peningkatan. Harus sering dilatih berjalan dan bergerak karena seluruh badannya kaku, yaa...? Itu wajar saja karena Keenan sudah cukup lama terbaring tanpa bergerak sedikitpun. Beberapa mengalami patah tulang tapi semua aman terkendali, luka jahitannya juga hampir kering total." jelas Reyhan.
Mendengar soal jahitan membuat kepala Keenan menoleh menatap yang terkahir.
"Reyhan, apa benar bekas jahitan disini," tunjuk Keenan kepada dadanya. "....maksudnya aku, apa benar ini aku berhasil melakukan transplantasi jantung?"
Sejenak atmosfer menjadi senyap, diantara bingung dan terkejut makanya tak ada siapapun yang berani menimpali percakapan Reyhan dengan Keenan.
Seringai tipis muncul dari sudut mulut Reyhan, seolah meyakinkan semua keraguan dari hati Keenan.
"Benar, Kee. Aku ucapkan selamat pada akhirnya kamu berhasil menjalani operasi besar dan selamat karena kamu berhasil keluar dari maut."
"Lantas, milik siapakah jantung yang bersemayam dalam diriku?"
Keenan harus menelan pilu kecewa karena untuk pertanyaan ini tak ada yang sanggup menjernihkan pikirannya.
Reyhan menggeleng pelan.
"Maaf, ini rahasia pihak rumah sakit. Bahkan aku pun juga tidak mengetahui siapakah pendonor baik hati yang menyerahkan jantungnya kepadamu."
Mulut Keenan mengerut kecil, "Apa menurutmu Bibiku tahu?"
"Sudahlah Keenan, kamu belum boleh banyak pikiran saat ini. Cukup fokuslah kepada proses pemulihan mu dahulu." tegas Reyhan menolak meladeni keinginan Keenan.
"Dasar pelit!" ejek Keenan.
"Kamu-! Aku akan benar - benar memukulmu jika kamu tidak dalam kondisi sekarat saat ini." desis Reyhan penuh ancaman.
Keenan hanya memutar bola matanya jengah.
"Wahh, kalian ini ternyata sudah saling akrab ya?" komentar Patricia.
"Iya bisa dibilang begitu, karena Keenan adalah teman kecilku ... ehh, setan kecil sih maksudnya." ralat Reyhan dengan terkekeh.
"Berisik!" dengus Keenan sebal.
Gelak tawa kembali pecah.
Keenan mengalihkan pandangannya kepada teman - temannya.
"Lantas bagaimana kabar kalian? Dan bagaimana studio tanpa saya? Duhh, maaf ya saya mendadak hilang tanpa kabar jelas." penyesalan dalam jelas terlihat dari wajah Keenan.
"Iyaa beginilah bos, kabar kami baik. Ada kendala tapi bisa kok diselesaikan bersama. Kita tetap kompak dan solid kok." Galvin menjadi orang pertama yang menyahuti pertanyaan Keenan.
"Ohh, apakah ini soal Tuan Willy berbuat ulah lagi?" tanya Keenan penasaran.
"Iya dan tidak sepenuhnya sih, karena soal Tuan Willy... dia sendiri sedang mengalami guncangan besar di jabatannya jadi mana sempat dia datang dan mengacaukan studio lagi, haha...." lanjut Galvin.
Keenan mengangguk pelan, "Oh begitu rupanya." bisik Keenan pelan. "Tolong bisa kalian ceritakan apa saja yang saya lewatkan?"
Mereka duduk santai di sofa dan saling melempar candaan. Anthony menjadi bintang utama selagi mereka kembali menceritakan pengalaman liburan yang tak terlupakan di Bali selepas kepergian Keenan ke Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Aku Dirimu
Romance"Mengapa semua sangat berbeda dengan apa yang aku impikan selama ini!? Aku berniat segera kembali ke Pulau Bali untuk segera melamar Kak Yuyun... Tetapi, nampaknya Tuhan punya kehendak lain seperti plot twist di film-film. Sekarang dan selamanya, ak...