Bab 54 :Keinginan Keenan yang sesungguhnya tentang warisan Klan

0 0 0
                                    

*Sementara dilain tempat

Melihat Keenan yang ketakutan, Liam mendekat dan menepuk bahunya.

"Katakan saja, jangan sungkan nak..." bisik Liam pelan.

"Kakek G-Guru a-aku... belum lama ini sering mengalami masalah sulit tidur, setiap kali aku coba menutup mataku selalu terbayang mereka sekelompok penjahat yang terus mencoba melukai aku. Awalnya, aku hanya berniat menggertak saja... Sumpah, aku tidak ada niatan ingin melukai mereka! Tetapi—mereka kembali lagi bahkan dalam jumlah yang lebih banyak. Kelompok mereka dengan senjata api berbahaya sekilas aku mendapat penglihatan sebelum lalu apa yang terjadi di masa depan. Jadinya aku memutuskan untuk turun tangan dan melenyapkan mereka dengan kekuatanku. Tetapi, yang kurasakan adalah penyesalan karena telah membunuh mereka karena memutuskan untuk terlibat. Serta penyesalan, jikalau aku tetap bergeming dan membiarkan kejahatan mereka tetap terjadi... Maka akan ada banyak korban jiwa berjatuhan. Aku... merasa bersalah karena telah menghabisi mereka, kakek guru..."

Kedua mata Keenan sudah dibanjiri air mata penyesalan. Hampir di setiap malam Keenan mengalami kesulitan tidur sehingga dia kembali mengonsumsi obat tidur lagi.

Liam hanya bisa mendesah pasrah mendengarkan pergolakan batin yang dirasa oleh Keenan. "Jadi, sekarang apa mau kamu?"

Dengan cepat Keenan menghapus jejak air matanya seraya mendongak menatap lurus kepada yang terakhir. "Kakek Guru, maaf atas kelancanganku! Tetapi, aku sudah putuskan akan menarik kembali warisan Klan Alexander dalam tubuhku dan memberi kesempatan kepada dia yang lebih pantas serta layak ketimbang aku."

"Plak!" Sebuah tamparan keras berhasil mendarat tepat ke pipi Keenan.

"Beraninya kamu mengatakan masalah warisan Klan dengan enteng! Kamu pikir kamu ini siapa, huh...?! Jangan kamu pikir kalau kau adalah cicitku sehingga aku akan memperlakukanmu dengan spesial. Kemampuan spesialmu itu adalah anugerah yang dinantikan oleh setiap garis keturunan Alexander dari generasi ke generasi yang begitu mendambakan kekuatan warisan dari Klan! Tolong sadar diri sedikit, jangan lupa kalau kau tidak menggunakan kekuatanmu saat itu maka... Maka kamu akan butuh waktu hingga setahun lagi untuk bisa pulih sepenuhnya seperti semula!" amarah Liam benar-benar tumpah, hatinya merasa sedih dan kecewa mendengar keluhan Keenan yang selama ini selalu menjadi kebanggaannya itu.

Menjadi harapan yang tersisa agar Klan Alexander tetap eksis sebagai 10 Klan kuno yang masih berjaya hingga saat ini. Dulunya, kisah kekuatan dari pewaris Klan bagaikan sebuah dongeng belaka, karena hanya pernah terjadi pada nenek moyang mereka dahulu kala. Dan dengan kelahiran Keenan seperti yang sudah diramalkan oleh para tetua Klan agar bisa menjadi yang terkuat dimasa yang akan datang.

Darah dalam tubuh Liam terasa mendidih. Amarahnya telah membuncah, dengan sadar cahaya biru tua keluar dari tangan kanannya kemudian mengarahkannya kepada Keenan, sehingga membuat tubuh Keenan terlempar jauh Dan merusak barang-barang di ruangan Liam.

"Shhh~ ka...kek gu...ru.... lakukan sesukamu aku tidak akan melawan!" seraya bangkit dari posisi tengkurap, punggung Keenan serasa ngilu Dan sakit. Tanpa sadar darah sedikit keluar dari sudut mulutnya.

Kilatan amarah jelas terlihat dari kedua mata Liam. "Kamu! Kamu benar-benar belum dewasa ya ternyata!" tangan kanan Liam terangkat menghisap badan Keenan sampai leher jenjangnya masuk tepat ke cengkraman tangan milik Liam.
Sekuat tenaga Liam mencekik leher Keenan sampai yang terkahir berganti wajah pucat kemerahan karena hampir kehabisan nafas.

Telapak tangan kiri Liam telah terbungkus cahaya biru tua dan menghantamkannya tepat ke dada Keenan. Disaat yang sama Liam melepaskan cengkraman di leher Keenan. Tubuh Keenan terhempas mundur menerima gelombang serangan Liam dari jarak dekat.

Separuh Aku DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang