"Ibu, Ayah... sedang apa kalian berada disini...? D-dan bagaimana kalian bisa masuk, seingatku aku tidak pernah memberikan kode apartement kepada siapapun selain... Dante? Juga Reyhan yang tak sengaja memperhatikan aku saat mengetik kode." sepasang mata obsidian gelap milik Qira memperhatikan Hyun Ok yang tengah tersenyum lembut kearahnya juga ada sosok Adnan tengah duduk di ruang makan sembari menyeruput kopinya.
"Hey, sayang... Selamat datang kembali," sapa Adnan ramah seraya memamerkan cangkir kopi kepada Qira.
Hyun Ok menghamburkan diri memeluk Qira sekilas.
"Hehe~ Kamu silahkan membersihkan badan dulu... Sembari menunggu masakan kesukaan kamu siap." seraya mendorong punggung Qira.
"Ibu..." panggil Qira lembut. Sekilas terlintas ketidaksukaannya dari wajah dingin secantik giok itu. Sebelum kembali dengan wajah datarnya yang tenang.
"Ya, sayang?" sepasang mata sipit milik Hyun Ok tampak berbinar terang menatap kepada putri semata wayang mereka.
Qira mengendus sekilas, "Entah mengapa, aku mencium aroma-aroma tidak beres seolah kalian berdua tengah merencanakan sesuatu untuk aku...?" tuduh Qira dengan wajah serius saat sebelum melangkahkan kakinya ke anak tangga sebagai penghubung dengan lantai berikutnya.
"Ahaha~ oh, coba lihat ini kelakuan putri kita, sayang! Bahkan Qira mulai menaruh curiga kepada kita dan mulai menuduh, hmm?" kelakar Hyun Ok sembari tertawa lepas.
Adnan hanya menggeleng heran memperhatikan interaksi Ibu dengan Anak itu. Hati Adnan melunak melihat momen kebersamaan dua bidadari yang selalu menghiasi pikirannya selama ini.
"Ayah...! Kenapa tidak membela Qira, sih?!" rengek Qira kepada yang terakhir.
Adnan hanya tertawa kecil sembari membalikkan koran kehalaman berikut, "Sudahlah sayang, ada baiknya kamu segera mandi dan cepat turun bergabung bersama kami."
Qira memasang wajah cemberut tatkala mendengar perintah dari Adnan. Namun Qira tidak mengatakan apapun lagi, hanya memandang Adnan juga Hyun Ok sekilas sebelum melenggang pergi.
Setelah kepergian Qira, Hyun Ok kembali ke dapur dan melanjutkan pekerjaannya. "Ck, dasar kamu ini sayang... Hobi sekali meledek anak perempuan kita!"
Adnan melihat punggung Hyun Ok yang tengah sibuk dengan kegiatannya, "Yahh, mau bagaimana lagi... 'Kan jarang-jarang kita melihat wajah lucunya saat cemberut begitu, begitu menggemaskan!"
Hyun Ok hanya bisa menggeleng pasrah setelah mendengar jawaban dari Suaminya.
***
10 menit telah berlalu, Qira sudah siap dengan piyama tidurnya yang bergambar kepala teletubies yang lucu. Rambutnya yang basah karena habis keramas telah selesai Qira keringkan, dengan menyemprotkan parfum sebagai sentuhan akhir... Pada akhirnya Qira turun dan bergabung kembali bersama dengan orang tuanya.
Qira duduk disebelah Hyun Ok dan bersebrangan dengan Adnan yang tengah menunggu dengan sabar.
"Wahh, akhirnya tuan putri kecil Ayah sudah cantik dan segar kembali," puji Adnan seraya menyambut gembira kehadiran Qira.
"Apa-apaan sih, Ayah ini... Qira sudah besar, jadi bukan anak kecil lagi!" protes Qira.
Adnan tertawa. Sebuah tangan merangkul bahu Qira, "Aww, aww, aww~ Anak Ibu sudah dewasa ya rupanya! Sudahlah, abaikan saja Ayah mu yang lagi hyper itu... Ayo nak, kita makan saja sup iga kesukaan kamu!"
Hyun Ok berdiri seraya menuangkan sup ke mangkuk masing-masing.
"Bagaimana Ayah tidak senang, karena jujur... Ayah tidak sabar lagi melihat kamu segera berkeluarga, sayang!" ucapan Adnan ibarat gong untuk memulai acara utama yang sebenarnya baru dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Aku Dirimu
Romance"Mengapa semua sangat berbeda dengan apa yang aku impikan selama ini!? Aku berniat segera kembali ke Pulau Bali untuk segera melamar Kak Yuyun... Tetapi, nampaknya Tuhan punya kehendak lain seperti plot twist di film-film. Sekarang dan selamanya, ak...