Ztwins - 0

1.4K 42 4
                                    

Aku tau kalian bosen, bosen banget dibolak balik muluk kagak selesai selesai:(

Tapi ... aku mau nulis dari plot awal lagi gapapa ya, gapapa dongggg:)

Untuk sementara Kennan hiatus dulu, kita buat cerita dari mak bapaknya dulu oke oke:(

Pwiss maapin akuuu😭

^^^
#Ztwins - Prolog

Mereka menatap wanita paruh baya yang terbaring lemah di atas ranjang pesakitan. Wajahnya yang pucat dengan tubuh yang kurus termakan penyakit yang bertahun-tahun ini menderanya.

Tangan putih dengan tulang dan otot yang tergambar jelas pada lapisan kulit tipisnya, kini bergerak menggenggam tangan wanita sebayanya yang duduk di sisi ranjangnya.

"Mbak, Mas, tolong ...," ujarnya tanpa daya. "Aku ... rasanya gak kuat lagi menahan sakit ini lebih lama."

Wanita di sampingnya hanya bisa menitihkan air mata sembari membalas genggaman tangannya lembut seolah jika ia meremasnya sedikit saja akan membuat tangan kurus itu hancur.

Pria yang berdiri di sisi kursi pun, merangkul pundak wanitanya, mengelusnya lembut untuk memberi sedikit ketenangan. "Apa yang bisa kami lakukan untuk kamu?" tanyanya mewakili sang istri yang sepertinya tidak mampu berbicara di tengah tangis yang tertahan.

Wanita kurus itu menelan ludah susah payah, membasahi bibir pucatnya dengan sapuan lidah. "Tolong ... nikahkan putriku dengan putra kalian. Aku ... ingin putriku menghabiskan sisa hidupnya bersama orang yang tepat, dengan seseorang yang bisa menjaga dan menyayanginya dengan baik. Seseorang yang ... bisa menjadi sosok ayah untuk dia."

Sepasang suami-istri itupun saling pandang selama beberapa saat, sebelum kembali menatap wanita ringkih yang juga menatap mereka dengan pandangan sayu, mengharapkan sebuah jawaban.

Belum sempat keduanya menjawab, wanita itu kembali mengatakan kalimat yang seolah menjadi kunci bagi keduanya untuk tidak memberikan sedikitpun penolakan. "Tolong ... kali ini saja, tolong aku. Ini ... bukan hanya keinginanku, tapi juga keinginan suamiku sebelum pergi." Untuk meyakinkannya, ia bahkan meremas genggaman tangan yang sebenarnya terasa begitu lemah.

Selama beberapa saat hanya tercipta hening di antara mereka. Sepasang suami-istri itu terlalu bingung untuk memberikan jawaban spontan yang menyangkut masa depan putranya, juga tidak ingin sekedar memberi janji lalu mengingkarinya begitu saja.

"Mas ... Mbak ... tolong ...."

Sang pria menghela napas, bergerak menepuk pundak sang istri beberapa kali yang membuat wanita itu menoleh ke arahnya dengan pandangan bingung dan sendu.

Pria itu mengangguk lalu tersenyum seolah memberi yakin atas jawaban yang akan mereka lontarkan setelahnya. "Baik, kami akan menikahkan mereka. Tapi ... tunggu sampai mereka lulus sekolah?"

.
.

To be continue ....

Ztwins (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang