Ztwins - 1. Zavin

1K 25 2
                                    

Ztwins - Dimakan, ya?

.
.

^^^

"Zavin!"

Laki-laki tampan yang sejak tadi berdiam diri di dalam ruang perpustakaan, menghadap sebuah buku terbuka yang ia letakkan di atas meja pojok ruangan penuh jendela ilmu itu.

Mendengar namanya dipanggil, cowok itu menoleh pelan bersamaan dengan senyum tipis terlukis di sudut bibirnya.

"Iya?" Suaranya yang berat namun terdengar lembut selalu berhasil meluluhkan hati pendengarnya, tak terkecuali dengan gadis cantik yang tengah berdiri di sisi tempat ia duduk saat ini.

"Aku ganggu, gak?" Cewek itu duduk di sisi lain kursi panjang yang Zavin duduki, dengan posisi menyerong sehingga bisa melihat wajah tampannya dengan jelas.

"Enggak, kok. Kenapa?" Zavin menjawabnya, namun kini matanya kembali fokus pada buku dengan tangan yang sesekali membolak-balik halamannya.

"Gini ... Kan minggu depan kita ujian akhir, 'kan? Aku ... boleh, gak kalau ikut belajar bareng kamu? Nanti aku yang ke rumah kamu, deh. Gimana?"

Zavin kembali menoleh, kali ini tampak sambil berpikir dengan mata yang sejak tadi tidak fokus menatap pada satu objek. "Mm ... boleh. Tapi, gue biasanya belajar malam."

Tampak senyum gadis itu mengembang lebar sambil bertepuk tangan singkat. "Oke, gak apa-apa. Nanti malam aku ke rumah, ya?"

Kali ini, Zavin mengangguk saja dan kembali fokus pada bacaannya, seolah keberadaan gadis itu tidak perlu lagi mendapatkan perhatian darinya.

"Ya sudah, aku ke kelas dulu, ya?"

Lagi, Zavin kembali mengangguk tanpa menoleh sedikitpun, membiarkan gadis tadi pergi dari sisinya dengan berat hati.

Tak lama, bel tanda pulang sekolah berbunyi, Zavin pun segera menutup halamannya dengan memberikan sedikit tanda kecil agar tidak hilang ketika ia akan melanjutkan bacaannya nanti.

Ia pun bangkit menghampiri petugas perpustakaan yang sudah sangat mengenalnya itu. "Pinjam yang ini ya, Pak?" Zavin menunjukkan cover bukunya pada laki-laki yang menanggapinya dengan senyum dan acungan jempol santai.

Zavin membalasnya dengan senyum ramah dan mengangkat tangannya untuk pamit. "Duluan, Pak!"

Berjalan melewati koridor menuju jajaran kelas 12 yang sudah mulai membubarkan diri, sampai ia berpapasan dengan cowok berwajah sama dengannya, hanya memiliki sedikit perbedaan, seperti rambutnya yang lebih gondrong hingga menutupi sebagian alisnya, lalu bentuk pipinya yang lebih tirus, juga warna bibirnya yang sedikit kecokelatan karena banyak merokok.

"Gue mau nongkrong. Lo langsung balik, 'kan?" Dia Zayn, saudara kembarnya. Dengan baju yang tidak lagi rapi dan kancing teratas terbuka hingga menampilkan kaos putih polos yang ia kenakan, lalu tas yang menggantung di salah satu pundaknya.

Belum sempat Zavin menjawab, seorang gadis menyusul di belakang Zayn dengan gaya cantik dan anggunnya. Dia mengenakan penutup kepala yang membingkai wajah ayu dengan pipi yang bulatnya itu.

"Antar dia pulang, bisa?" Zayn menepuk pundak gadis yang kini berdiri di sisinya, dengan senyum lembut. "Pulang sama Zavin, gak apa-apa, 'kan?"

Ztwins (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang