Ztwins - Aku-kamu dan Mas
.
.
^^^"Zavin Narendra bin Reyhan Adithama, saya nikahkan engkau dengan Adeeva Humaira binti Syafik Hidayat, dengan mas kawin uang 50 juta rupiah, dibayar tunai!"
"Saya terima nikahnya Adeeva Humaira binti Syafik Hidayat dengan mas kawin tersebut, tunai!"
Gemuruh kata sah yang dilanjut dengan untaian doa dari penghulu terdengar di dalam ruangan berukuran 5×5 meter itu. Zavin dan Adeeva duduk menghadap seorang penghulu yang baru saja menjabat tangan Zavin, lalu di samping penghulu itu, di hadapan Adeeva duduk terdapat Reyhan, lalu dua orang saksi yang salah satunya adalah kerabat Zavin dan satu yang lain merupakan seorang ustad yang rumahnya bertetangga dengan orang tua Adeeva dulu.
Setelah selesai berdoa yang dipimpin oleh penghulu, kini sepasang pengantin baru itu diminta untuk menandatangani beberapa berkas, lalu diminta untuk berfoto bersama dengan beberapa pose templat yang biasa dilakukan oleh pasangan pengantin. Seperti foto dengan memegang buku nikah, menunjukkan cincin nikah, atau pengantin wanita yang sedang mencium tangan pengantin laki-laki.
Keduanya tampak tersenyum manis ke arah kamera yang membidiknya. Mereka juga sesekali saling pandang tanpa sengaja, kemudian saling mengalihkan pandangan dengan salah tingkah, terlebih saat beberapa orang yang ikut mendampingi mereka ke KUA mulai menggodanya.
"Ciaelah, pengantin baru pandang-pandangan mulu."
"Eghm, masih di KUA, tahan dulu."
"Iya-iya tau, sudah halal mah bebas."
"Yaelah, masih ada jomlo nih, minimal ikut prihatin kali."
Semua lantas tertawa ketika ucapan Zia berhasil membungkam mulut Fauzan yang semua ikut menggoda Zavin dan Adeeva dengan suara dan tawa paling keras.
"Lo bisa diam gak, cil? Dasar bocil!" Fauzan memandang remaja perempuan itu penuh kekesalan, yang hanya dibalas Zia dengan memeletkan lidah karena Aira lebih dulu menahan remaja itu agar tidak melanjutkan perdebatan di tengah-tengah ruangan KUA seperti ini.
Baik Zavin maupun Adeeva hanya saling pandang dan sama-sama terkekeh, kemudian menunduk bersamaan. Zavin sedikit menunduk untuk membuat kepala mereka sejajar. "Assalamualaikum, istri," bisiknya kembali menegak dan melihat reaksi gadis itu, membuat Adeeva menoleh dan tersenyum salah tingkah.
Zavin terkekeh lagi ketika Adeeva diam-diam mengulurkan tangan untuk mencubit kecil lengannya, yang ia balas dengan menggapai tangan itu dan ia genggam dengan hangat.
Setelah dipastikan selesai dan pihak KUA mempersilahkan mereka keluar, semua keluar satu-persatu, menyisakan sepasang pengantin itu berjalan di bagian paling belakang, membuat Zavin memiliki kesempatan untuk membawa tangan Adeeva yang ia genggam tadi untuk dibawa ke hidung mancungnya untuk ia hirup aroma wangi dari tangan lembut itu.
Zavin sedikit terkejut saat Adeeva tiba-tiba menarik lengannya, hingga ia harus merendah dan sedikit berjengit ketika Adeeva membisikkan sesuatu tepat di telinganya. "Waalaikumussalam ... suami."
"Iya dah iya, gue jomlo, prihatin beneran gue sama diri sendiri." Seketika mereka menoleh dan baru sadar bahwa Fauzan tertinggal di belakang dan kini berjalan mendahului mereka begitu saja.
Zavin dan Adeeva kembali saling pandang, Zavin terkekeh sambil menggaruk alisnya dan Adeeva yang meringis pelan karena kikuk interaksi mereka dilihat oleh orang lain. Lagipula, salah mereka juga karena melupakan bahwa mereka masih berada di tempat umum.
"Zavin, Adeeva, ayo! Di rumah sudah pada nunggu loh, sudah pada lapar juga kayaknya." Reyhan mengajak Zavin dan Adeeva segera masuk ke mobil.
Jika saat pernikahan Zayn dan Indira kebanyakan dari mereka menggunakan kebaya ataupun jas dan batik, maka hari ini mereka lebih banyak yang menggunakan koko ataupun gamis, menyesuaikan pakaian yang dikenakan sang pengantin.
![](https://img.wattpad.com/cover/364593664-288-k299566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ztwins (END)
General FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA! . . . #Gen1.1 Mereka adalah sama yang berbeda. - Ztwins ^^selamat membaca^^ Mei 2024