Ztwins - 44. Zayn

88 11 3
                                    

Ztwins - Semua baik-baik aja
.
.

^^^^

"Bang, pinjam motor, ya?" tanya Zayn di sore hari saat hendak pulang bersama Indira yang tampaknya sudah kelelahan karena sejak tadi menunggunya bekerja.

"Motor lo kenapa memang?" tanya Rivan seraya mengambil kunci di saku celananya dan melemparnya ke arah Zayn.

"Gantian, lo pakai motor gue. Kasihan Dira kalau naik jok tinggi." Zayn beralih memberikan kunci motornya pada laki-laki itu. "Ada helm nganggur gak sih?" tanya Zayn seraya melihat-lihat ke segala penjuru bengkel, terutama di bagian dekat etalase dan sekitarnya.

"Eh, ada tuh di pojok, ambil aja," kata Arbi yang segera diangguki oleh Zayn yang kini segera mengambil salah satu helm di sana.

Setelah mendapatkan satu helm berwarna hitam, Zayn mengenakannya kemudian berjalan menghampiri Indira yang sudah berdiri di dekat motor sport miliknya.

"Pakai motor ini, biar gak pegal." Zayn menepuk jok motor matic warna biru-putih yang terparkir di samping motornya.

"Memang gak apa-apa?" tanya Indira seraya memperhatikan Zayn yang meraih helm fullface miliknya di atas motor, kemudian memakaikannya di kepala sang istri.

"Gak apa-apa, punya Bang Rivan." Zayn segera naik ke atas motor matic milik Rivan tadi dan menyalakan mesinnya. "Yuk!"

Setelah Indira naik dengan nyaman, Zayn berpamitan dengan dua rekannya yang tengah beristirahat karena mereka selalu pulang setelah hari menggelap. "Duluan, Bang, Mas, assalamualaikum!"

"Yok, hati-hati, Waalaikumussalam!"

"Pegangan, Ra," kata Zayn di tengah perjalanan mereka, membuat Indira yang semula meletakkan kedua tangan di atas paha, kini melingkarkannya di pinggang Zayn. "Mau mampir kemana? Mau beli sesuatu?"

Indira yang tak dapat mendengar dengan jelas, pun memajukan wajahnya hingga dagunya menumpuk di atas pundak Zayn. "Kenapa?"

Zayn sedikit menoleh. "Mau beli sesuatu, gak?"

"Ooh." Indira menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri, mencari sesuatu yang sekiranya enak dan ia menginginkannya. "Kalau sate kambing, boleh, gak?"

Zayn menatap lurus ke depan seraya berpikir di mana ada pedagang sate kambing yang terdekat dari posisi mereka saat ini. "Boleh, di dekat gang sana ada kayaknya." Zayn menunjuk ke arah sebuah arah dengan tangan kirinya.

"Mau dong!"

Dengan senang hati, Zayn mengangguk dan bergegas menuju ke arah yang ia tunjuk tadi. Namun, sebuah suara dari samping mereka membuatnya menoleh, seseorang menggunakan motor sport hitam dan helm fullface hitam sedang berusaha memepet ke arah mereka.

Zayn lantas melambatkan laju motornya, ia tahu siapa di balik helm itu, dan ia berusaha untuk tidak menggubrisnya. Namun, ketika melewati jalanan sepi, motor itu justru menghalangi laju motornya hingga membuat Zayn mengerem mendadak karena posisinya yang terlalu dekat.

Zayn tidak bisa menghindar lagi, karena yakin ketika ia memaksa diri melanjutkan perjalanan, orang itu akan mengikutinya dan bertindak nekat, yang bisa saja membahayakan Indira.

Akhirnya, Zayn mengalah dan menstandar motornya. Ia menoleh ke arah Indira dan berbisik, "Lo tenang di sini, semua akan baik-baik aja, oke?"

"Mau ngapain?" Indira panik, terlebih ketika pemotor tadi turun dari motor besarnya dan berjalan ke arah Zayn dengan langkahnya yang tegap.

Tanpa menjawab pertanyaan Indira, Zayn segera turun dari motor dan mendorong perlahan seseorang itu agar mundur, menjauhkannya dari jangkauan Indira.

Tak lama, pemotor itu membuka helmnya dan tampaklah senyum penuh seringai iblis yang membuat Zayn diam-diam menarik napas dan membuangnya perlahan, tahu akan apa yang terjadi setelah ini.

Ztwins (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang