Ztwins - 8. Zayn

151 10 1
                                    

Ztwins - Gak usah kepedean!

^^^

Zayn dan Zavin duduk di bangku paling belakang di kelasnya, lalu di depan mereka terdapat Adeeva yang duduk bersama teman sebangkunya yang bernama Tiana, dan di samping kiri ada Indira yang duduk bersama Naina.

Sejak datang pagi tadi, Zayn seperti tengah menghindar dari Adeeva yang berusaha mencari perhatian darinya. Gadis itu berulang kali menatapnya dan membuat mereka bertemu tatap selama beberapa saat, sebelum Zayn memutusnya dan beralih mencari kesibukan lain.

Cowok itu bahkan membiarkan Zavin yang membawa Adeeva berangkat sekolah bersama. Walaupun hal itu sudah biasa terjadi, namun rasanya hari ini Adeeva seolah mengerti bahwa Zayn tengah menghindarinya.

Lalu, Adeeva juga beberapa kali mendapati Zayn menatap Indira yang juga sejak datang pagi tadi terlihat lebih pendiam dari biasanya. Gadis yang biasanya tersenyum ramah itu, terlihat lebih banyak diam dan lesu, seperti sedang memiliki masalah.

Hanya Zavin yang terlihat biasa saja, tidak ada keanehan dari tingkahnya seperti sang saudara kembar. Cowok itu bahkan berulang kali menatap Adeeva dengan alis terangkat, seolah bertanya ada apa, ketika mendapati gadis itu menatapnya dengan raut bingung dan penuh bimbang.

Hari ini, Adeeva memulai aksinya untuk mencari baik dan buruk dari dua saudara kembar itu. Meski Zayn adalah kekasihnya, namun bukan berarti dia bisa memutuskan tanpa pertimbangan sedikitpun.

Ini masa depannya, ia membutuhkan sosok terbaik yang bisa menjaganya, membimbingnya, dan menemaninya. Ia tidak bisa sembarangan memilih seseorang hanya karena statusnya.

Meski Zayn adalah kekasihnya selama enam bulan berjalan, namun Adeeva masih tidak yakin dengan cowok itu. Mereka memutuskan untuk menjalin hubungan hanya karena saling nyaman saat Zayn beberapa kali membantu Adeeva di masa-masa sulitnya ketika sang Ibu jatuh sakit. Adeeva merasa jika saat itu ia membutuhkan Zayn di sisinya, lalu ketika Zayn mengajaknya menjalin hubungan, ia iya-iya saja tanpa memikirkan apapun lagi.

Namun, ternyata setelah Zayn, ada Zavin yang perlakuannya hampir sama dengan cowok itu. Kehadiran Zavin yang seringkali menggantikan tugas Zayn sebagai kekasihnya, membuat Adeeva merasa jika Zavin jauh lebih menghargainya dibandingkan kekasihnya sendiri yang lebih sering memilih berkumpul dengan teman-temannya.

Tetapi, walaupun begitu ia tetap berusaha berpikir positif dan tetap condong pada pilihannya terhadap Zayn. Mungkin saja, cowok itu memang hanya terlihat cuek, sebenarnya dia juga peduli. Dia hanya sedang menjalani masa-masa belajar menjadi seorang pria yang baik untuk wanitanya.

Lagi pula, jika bukan Zayn, siapa lagi? Zavin mana mungkin mau bersamanya, terlebih mengingat statusnya sekarang sebagai kekasih Zayn, tentu saja cowok itu akan merasa canggung jika ia memilih untuk membersamai Zavin dibandingkan Zayn. Ia tidak ingin merusak hubungan dua saudara itu hanya demi keegoisannya.

"Dira? Kakinya sudah sembuh? Katanya kemarin jatuh dari motor, ya?" Untuk pertama kali, Zavin menanyakan hal pribadi lebih dulu pada seorang perempuan yang merupakan tetangga rumah sekaligus tetangga tempat duduknya.

Indira yang merasa terpanggil, pun menoleh dan tersenyum tipis, sangat tipis. "Sudah, kok." Matanya lantas melirik Zayn yang juga tengah menatapnya.

"Lo ... sakit?" Zavin kembali bertanya ketika menyadari lingkar hitam di bawah mata Indira dan bibirnya yang tampak pucat.

Indira terlihat melirik Zayn lagi, sebelum menjawab, "Sedikit gak enak badan."

Zavin menganggukkan kepalanya mengerti. "Gak mau istirahat di UKS aja? Atau, mau diantar pulang?"

Ztwins (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang