Ztwins - Yang penting kamu nyaman--aduh!
.
.
^^^^Pagi-pagi sekali saat Zavin hendak membangunkan Adeeva untuk bangun dan mandi karena azan subuh akan segera berkumandang, ia disadarkan dengan hawa panas tubuh Adeeva ketika ia menyentuh pipinya.
Cowok yang sudah siap dengan sarung hitam dengan corak coklat bergambar wayang juga kaos oblong navy itu, segera membangunkan sang istri dengan menepuk pipinya pelan beberapa kali.
"Dee ... bangun, sayang," panggil Zavin sembari menarik tubuh perempuan itu agar tidak lagi miring membelakanginya sehingga beralih posisi menjadi telentang dan lantas terbangun dari tidurnya.
Sorot matanya yang begitu sayu, wajahnya pucat dan begitu lemas membuat Zavin khawatir. "Sakit, hm? Mana yang sakit, sayang?" Zavin mengusap-usap kening Adeeva dengan lembut dengan sedikit pijatan membuat Adeeva kembali memejamkan matanya.
"Dee ... hey? Kamu gak apa-apa, 'kan? Mau ke rumah sakit?" Melihat Adeeva yang sepertinya tidak berdaya membuat Zavin benar-benar cemas. "Kamu masuk angin, ya?" Mengingat pakaian yang dikenakan perempuan itu semalaman.
Saat itu juga, mata Adeeva kembali terbuka, menatap mata Zavin beberapa saat, sebelum kembali terpejam erat-erat.
"Dek, jangan bikin khawatir deh. Jawab, dong! Kita ke rumah sakit aja, ya?" Zavin sudah tidak tahan lagi, ia benar-benar takut terjadi sesuatu dengan Adeeva yang sejak tadi berulang kali menutup mata dan tak menjawab pertanyaannya sama sekali.
Sebelum menjawab, Adeeva lebih dulu miring, kali ini menghadap Zavin yang duduk di sisinya, kemudian ia meletakkan kepala di pangkuan cowok itu untuk bisa memeluk pinggangnya dan menyembunyikan wajahnya di sana. "Sudah mandi ... wajib?" tanyanya dengan suara parau.
Zavin lantas menunduk, lalu tertawa mendengar pertanyaan gadisnya. Eh, bukan ... wanitanya? Masih dengan kekehan yang tersisa di mulutnya, Zavin mengelus kepala Adeeva dengan lembut, lalu membungkuk untuk memberi satu kecupan di sana.
"Sudah. Makasih ... Jangan-jangan kamu sakit karena capek. Maaf, ya?" Zavin memandang kepala Adeeva penuh rasa bersalah, karena ia tidak bisa menatap wajah yang terus bersembunyi di balik pinggangnya, yang ia pastikan sedang malu-malu di balik wajahnya yang pucat.
Adeeva menggeleng pelan. "Kayaknya haid deh, perutnya sakit banget."
Zavin lantas membulatkan bibirnya. "Oh, pantesan, semalam agak ... agresif--aw!" Zavin mengaduh dan tertawa saat Adeeva tiba-tiba mencubit pinggangnya hingga terasa panas dan perih.
"Sudah deh, sana solat! Aku mau lanjut tidur!" Adeeva melepaskan diri dari Zavin dan kembali tidur membelakanginya, menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh bahkan kepalanya.
Zavin membuka ponselnya di atas nakas, melihat jam yang memang sudah memasuki waktu subuh dan azan akan segera dikumandangkan. Ia juga melihat tanggal di ponsel itu dan baru mengingat jika hari ini memang jadwal datang bulan Adeeva.
"Ya sudah, aku solat di masjid, ya? Kamu ditinggal, gak apa-apa?" Zavin melihat kepala Adeeva yang bergerak mengangguk-angguk di dalam selimut.
Zavin menarik selimut itu agar bisa melihatnya hingga sebatas leher, kemudian menunduk lagi untuk memberi satu ciuman lama di pelipisnya. "Kalau ada apa-apa, telepon aja, aku bawa HP, begitu selesai solat, langsung pulang."
"Hm." Adeeva hanya bergumam tanpa membuka matanya sedikitpun karena terasa begitu berat.
"Mau nitip sesuatu? Perutnya sakit banget? Mau aku beliin pad di toko depan? Atau mau makan apa?"
"Ngg ... gak usah, yang penting cepat pulang kalau sudah selesai," jawab Adeeva yang segera diangguki Zavin yang lagi-lagi memberinya kecupan hangat di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ztwins (END)
General FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA! . . . #Gen1.1 Mereka adalah sama yang berbeda. - Ztwins ^^selamat membaca^^ Mei 2024