Ztwins - Ditunggu istri!
.
.
^^^Seperti janji kemarin, hari ini Zayn diajak oleh sang Ayah menuju bengkel yang menjadi pilihan tempat kerjanya. Membawa sebuah amplop cokelat berisi beberapa berkas yang diperlukan untuk melamar pekerjaan, Zayn memilih menggunakan sweater marun, celana hitam dan sneaker hitam, di tambah sebuah gelang hitam melingkar di pergelangan tangan kirinya.
Ia berjalan menghampiri Indira di ruang makan yang tengah menunggu beberapa makanan dihidangkan oleh Aira. "Masih mual?" tanyanya seraya duduk di samping perempuan itu.
Indira menoleh dan menganggukkan kepalanya dengan raut sayu. "Lemas banget," katanya.
Zayn mengelus pipi Indira dengan ibu jarinya. "Mau makan apa?"
Indira menatap beberapa jenis makanan yang terhidang di hadapannya. "Gak mau apa-apa."
"Sudah minum susu?"
"Tadi sudah minum, tapi dimuntahin lagi tuh, Zayn. Lemas banget pasti, perutnya kosong." Aira datang dari dapur dengan semangkuk tumis kangkung yang menjadi menu terakhir yang dimasaknya pagi ini.
Zayn mengangguk-anggukkan kepalanya. "Mau makan apa, gue beliin?" Ia melihat Aira berlalu ke luar ruangan itu, mungkin memanggil Reyhan untuk bergabung sarapan.
Indira menatap Zayn lagi, ia menarik kursinya mendekat, kemudian melabuhkan diri di dalam pelukan sang suami. "Mau seblak."
"Gak!" Zayn menatap Indira datar. "Ini masih pagi dan lo baru selesai muntah, mau makan seblak?"
Indira mengerucutkan bibirnya, menghadapkan wajah ke atas tanpa melerai diri dari Zayn. "Tapi mau ...."
Zayn menghela napas pelan, mengusap kepala perempuan itu dengan lembut dan membubuhkan satu kecupan di keningnya. "Nanti siang. Sekarang makan nasi dulu." Kali ini, Zayn tidak membiarkan Indira membantahnya.
Cowok itu bergerak mengambil piring dan meletakkan nasi, ikan bandeng, dan tumis kangkung tadi. Ada beberapa menu lain, namun ia tidak terlalu suka makan dengan terlalu banyak jenis lauk, sehingga ia hanya memilih dua itu.
Menyendok nasi dan sedikit lauk juga sayurnya, Zayn mengarahkan sendok itu di depan mulut Indira yang masih menempel padanya. "Buka mulutnya," katanya setelah beberapa saat Indira tak kunjung menerima suapannya.
"Seblak, Zayn ...," melas Indira.
"Buka mulutnya, Dira ...." Nada rendahnya tentu berhasil membuat Indira terintimidasi dan segera membuka mulutnya.
Indira melepaskan diri dari Zayn, mengunyah makanannya dengan kepala menunduk menatap ke arah kakinya yang bergerak-gerak di lantai, berharap Zayn mengerti kekesalannya dan menghentikan suapannya.
Namun, Zayn tentu tidak mengindahkan itu. Ia terus menyuapi Indira, memanfaatkan moment kesal Indira yang pastinya enggan berbicara dengannya sementara waktu, untuk membuat perempuan itu mengisi perutnya dengan benar.
"Sudah siap, Zayn?" Reyhan datang bersama Aira, kemudian duduk di salah satu kursi di ujung meja, dekat dengan Zayn, lalu di sisi lain Aira yang mendudukinya.
"Sudah, Yah." Zayn ikut menyuapkan nasi dari piring dan sendok yang sama dengan yang ia gunakan untuk menyuapi Indira.
Reyhan mengangguk memberikan sepiring nasi untuk Aira seraya tersenyum. "Tadi Ayah sudah hubungi Om Arman, katanya beliau di bengkel, jadi nanti kita langsung ke sana aja." Ia beralih mengambil nasi untuk dirinya sendiri dan membiarkan Aira yang mengambilkan lauknya.
Zayn mengangguk mengerti, memberikan segelas air putih untuk Indira setelah makanan di piringnya berhasil tandas dengan Zayn yang hanya makan tiga suap, selebihnya berhasil masuk ke perut Indira tanpa perlawanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/364593664-288-k299566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ztwins (END)
General FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA! . . . #Gen1.1 Mereka adalah sama yang berbeda. - Ztwins ^^selamat membaca^^ Mei 2024