⚠️Warning! Ada kata kasar dan umpatan!⚠️
Ztwins - Gue ... brengsek banget!
^^^
Zayn hendak pergi ke rumah sakit setelah sebelumnya sempat membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan celana serta kemeja hitam. Ia memilih mengendarai motornya sendiri dibandingkan pergi bersama keluarga yang lain menggunakan mobil.
Adeeva dan kedua orang tuanya tidak memiliki saudara dekat. Beberapa saudara dari Kakek-Neneknya berada di luar kota, bahkan juga di luar pulau dan luar negeri. Sehingga, keberadaan keluarga Zayn cukup penting bagi Adeeva yang saat ini sebatang kara.
Zayn pikir, dengan mengendarai motor sport kesayangannya, ia bisa sampai lebih dulu ke rumah sakit, namun ternyata salah. Laju motornya terhenti secara paksa ketika beberapa orang berdiri sejajar hingga menutup lintas jalan yang ia lewati, beberapa motor sport terparkir asal di belakang mereka.
Jalanan itu memang sepi, terlebih di malam hari seperti ini. Jalanan yang memang sangat jarang dilewati para pengendara karena bukan jalan raya besar.
Zayn menghela napas pelan, mematikan mesin motornya dan membuka kaca helm full face yang ia kenakan. Sorot matanya yang datar mengarah pada seorang laki-laki seusianya yang kini berdiri pada barisan paling depan bak pemimpin pasukan.
"Turun!" Telunjuknya mengacung tak sopan pada Zayn yang masih duduk di atas motor dengan menggunakan kedua kakinya untuk menahan motor itu agar tetap berdiri.
Zayn menarik napas dalam diam, lalu membuka helmnya dan ia letakkan di atas tangki motornya. Ia rapikan poni panjangnya ke belakang hingga wajah tampannya terpampang nyata tengah memandang dingin ke arah depan.
"Turun gak, lo?!" Cowok dengan jaket hitam dan celana hitam sobek-sobek di bagian lutut itu, bergerak semakin maju dan terus menatap Zayn penuh intimidasi.
Zayn melirik arloji di tangannya, sudah terlambat jika ia memaksakan diri menjadi orang pertama yang akan menemui Adeeva dan memberinya ketenangan, karena keluarganya pasti sudah sampai lebih dulu di sana.
Jadi, dari pada memaksakan diri untuk cepat sampai ke sana, maka lebih baik ia menghadapi orang-orang itu lebih dulu. Lagi pula, jika ia lari begitu saja, tidak menutup kemungkinan mereka akan mengejarnya dan justru akan menimbulkan keributan di rumah sakit atau di rumah duka.
Maka dari itu, ia sekarang akan turun dari motornya, berjalan maju untuk berhadapan langsung dengan seseorang yang sejak beberapa bulan ini mengklaim dirinya sebagai musuh untuk menuntaskan balas dendamnya.
Laki-laki bernama Sadam itu menyeringai sinis menatap Zayn dari ujung kepala hingga ujung kaki, lalu meludah ke arah samping seolah tengah menganggap Zayn adalah sosok yang sangat sepele.
"Bagus ... bagus juga hidup lo. Setelah berhasil membuat Abang gue masuk rumah sakit dan hampir mati, lo masih baik-baik aja sampai sekarang?" Sadam terkekeh sinis dan kembali meludah setelahnya.
Tak lama kemudian, Zayn merasakan sebuah bogem mentah mendarat di pelipisnya, membuat kepalanya terlempar ke arah berlawanan. Ia masih diam ketika Sadam kembali memberinya pukulan di tulang pipi, lalu menendang perutnya hingga ia berjalan mundur beberapa langkah.
Barulah ketika Sadam mulai membabi buta, melayangkan pukulan dan tendangan ke arahnya secara acak, ia beberapa kali berusaha menepis namun tidak bisa. Hingga, ia merasa semakin kewalahan dengan serangan Sadam, ia pun membalasnya dengan sebuah tendangan di perutnya dan membuat laki-laki itu terjerembab ke belakang begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ztwins (END)
General FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA! . . . #Gen1.1 Mereka adalah sama yang berbeda. - Ztwins ^^selamat membaca^^ Mei 2024