Ztwins - 35. Zavin

167 8 1
                                    

Ztwins - Malu-malu tapi mau, ya?
.
.
^^^

Adeeva terbangun ketika merasakan sebuah tangan dingin menyentuh pipinya. Ia menggeliat pelan sebelum membuka mata dan mendapati Zavin menunduk di hadapannya sembari tersenyum.

"Selamat pagi, assalamualaikum ... istri," sapa Zavin dengan suara pelan dan diakhiri dengan bisikan juga sebuah kecupan hangat di dahi Adeeva yang lantas kembali memejamkan matanya beberapa saat untuk menikmati hangatnya bibir Zavin menyentuh keningnya.

"Bangun, sudah mau subuh," kata Zavin seraya mengusap puncak kepala sang istri dengan lembut, yang membuat Adeeva membuka matanya kembali dan mereka saling pandang satu sama lain.

Adeeva dengan wajah penuh kantuk sedangkan Zavin sudah segar karena sudah mandi, ditambah senyum manisnya yang sama sekali tidak luntur sejak tadi.

"Jam berapa?" tanya Adeeva seraya mencari keberadaan ponselnya yang entah ada di mana, karena di kamar itu belum tersedia jam dinding ataupun jam digital..

Zavin dengan inisiatif menggantikan tangan Adeeva yang meraba ponsel di atas nakas, kemudian melihat jam di ponsel itu. "Jam empat lebih lima." Zavin menutup ponselnya dan meletakkan kembali pada tempatnya.

"Mau mandi dulu, gak?" tanya Zavin seraya mengambil duduk di sisi Adeeva, membantu gadis itu bangkit dari tidurnya membuat mereka saling berhadapan.

"Dingin," keluh Adeeva dengan bibir mengerucut karena ia memang tidak terbiasa mandi subuh seperti yang biasa Zavin lakukan setiap paginya.

Zavin tersenyum lembut, mengusap rambut Adeeva untuk merapikannya. "Gak dingin." Ia kemudian mengambil ikat rambut milik gadisnya, bangkit dari duduknya dan bergerak ke belakang tubuh Adeeva untuk membantu gadis itu mengikat rambutnya. "Pakai air hangat, ya? Tadi aku panasin air, nanti aku siapin airnya di kamar mandi, gimana?"

Adeeva menoleh, menatap Zavin yang baru selesai mengikat rambutnya. "Tapi dingin ...." Ia berusaha bernegosiasi karena ia benar-benar tidak ingin mandi sepagi ini.

Zavin menarik napas lalu menumpukan kedua tangannya di sisi ranjang untuk menyejajarkan posisi wajahnya dengan Adeeva, sehingga hanya tersisa jarak tidak lebih dari sepuluh centimeter di antara mereka.

Seperti biasa, Zavin akan tersenyum lembut, senyum yang selalu memberi kesan menenangkan dan membuat Adeeva seringkali memakukan pandangan tanpa sadar.

"Mandi subuh itu bagus untuk kesehatan, sayangku. Badan jadi segar, bisa mengurangi stres juga. Pokoknya mandi pagi itu banyak manfaatnya, Dee. Coba deh, coba aja, kalau sekali ini bikin kamu gak enak, besok gak lagi, gak apa-apa." Zavin menaik-turunkan alisnya, membujuk Adeeva dengan penuh pengertian. "Mau, ya? Pakai air hangat, oke?"

Mau tak mau, Adeeva menghela napas dan menganggukkan kepalanya. "Tapi dingin, gak?"

Zavin tersenyum. "Enggak, janji gak akan dingin." Ia menegakkan kembali tubuhnya, mengusap puncak kepala Adeeva. "Aku siapin airnya sebentar."

Zavin pergi keluar kamar untuk mengambil air panas dari dapur yang sempat ia panaskan sebelum membangunkan Adeeva tadi.

Adeeva baru menurunkan kakinya dari atas ranjang, duduk di tepi untuk melihat Zavin yang bergerak kesana-kemari untuk menyiapkan air mandinya. Hingga tak lama, ia kembali mendekat dengan membawakan sebuah handuk untuknya.

"Nih, mandi dulu." Melihat Adeeva yang malas-malasan, membuat Zavin tersenyum maklum dan bergerak menarik kedua tangan gadis itu agar segera bangkit dan menuntunnya ke kamar mandi.

"Dingin, Vin ...." Adeeva berusaha memelas lagi, memandang Zavin penuh permohonan, namun cowok itu menggelengkan kepalanya pelan.

"Gak dingin, sayang. Sana gih, aku tunggu salat jamaah, ya?" Dengan lembut, Zavin mendorong tubuh Adeeva hingga melewati pintu kamar mandi dan menutup perlahan pintu itu hingga keberadaannya tak lagi terlihat oleh Adeeva yang terus menatapnya penuh pinta.

Ztwins (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang