TWENTY THREE

2.2K 214 14
                                    

Saat ini Erine duduk di pangkuan Erine karena oline sedang menyisirkan rambut Erine yang sudah menjadi hobi nya saat ini

"Rambut kamu cantik dan bagus deh aku suka banget"ucap oline

"Makasih loh,tapi aku emang suka banget ngerawat rambut"

"Tapi udah panjang banget ini,nggak ada niatan buat potong rambut?"tanya oline

"Hmm,kalau niatan kaya nya belum ada deh masih nyaman sama rambut sekarang"jawab Erine dan oline pun menyisirkan rambut Erine dengan lembut karena takut menyakiti erine saat sedang menyisirkan Erine rambut Erine tidak senagaja nyangkut di kancing kemeja oline

"Ya ampun rambut kamu nyangkut di kemeja aku Rin"ucap oline mencoba melepaskan

"Jangan di tarik sakit tau"Erine menabok lengan oline

"Maaf ya ini susah banget si"

"Coba kamu diri dulu"oline menyuruh erine diri dan kini mereka posisinya sangat dekat karena tersangkut di bagian depan rambut jadi Erine Sanga dekat dengan oline

"Di gunting aja ya?"saran oline

"Woy jangan! Coba cara lain buat ngelepasin"Erine tidak mau kalau di gunting sayang sekali

"Terus gimana Rin masa gini terus kalau aku tarik kamu nanti kesakitan"jawab oline menatap wajah Erine yang sangat dekat dengan diri nya saat sedang posisi untuk melepaskan rambut Erine dari kemeja oline teman teman Erine datang dan berteriak

"ASTAGHFIRULLAH! JANGAN LIAT!"Teriak nachia

"Salah hey salah!"Ribka sudah tidak habis pikir dia bukan menutup muka melainkan mulut nya

"Hey ngapain kalian hayo"tanya Aralie

"Kiss kiss an ya kalian mana berduaan di kamar lagi"ledek Nala

Nachia yang kepo pun melihat posisi Erine dan oline Sangat dekat seperti orang berciuman bibir ketemu bibir

"Astaga pada diem aja di situ bantuin ini rambut gua nyangkut di kemeja oline woy!"Erine sedikit ngegas dan mereka pun langsung ke arah erine,Aralie mencoba melepaskan dengan pelan pelan dan akhirnya bisa

"Nah akhirnya kelepas juga"lega Erine

"Sakit ya? Maaf ya"oline mengelus rambut erine

"Udah gapapa kok santai aja"

"Keren lu berdua mesra mesraan di depan jomblo"ketus Nala

"Lu aja kaya nya gua mah nggak jomblo"sahut regie

"Iya deh yang udah punya Kimmy bocah kematian itu diem aja"sindir Nachia

"Mau ngapain kalian?"tanya oline

"Mau makan bos laper nih kita rumah doang gede makanan nggak ada"celetuk Ribka dan di angguki oleh Aralie yang kali ini setuju karena dirinya sudah kelaparan

"Yaudah ayok kita makan gua udah siapin semua nya kok"ajak Oline dan mereka pun keluar dari kamar oline untuk menuju ruang makanan karena mereka sudah lapar

Belum turun kebawah namun para pelayan sudah menyiapkan dan menunggu di meja makan untuk menunggu mereka

"Buset berasa di kerajaan gua"nachia turun duluan langsung di sambut oleh para pelayan di sini dan disiapkan makanan

"Biasa norak"celetuk Regie dan mereka semua duduk di meja makan dan siapkan semua nya oleh pelayan

"Sudah menyiapkan makanan untuk yang bekerja disini?"Tanya oline kepada salah satu pelayan

"Sudah kok mereka sudah pada makan sesuai jam makan"jawab pelayan itu

"Kalian tinggal saja biar teman teman saya yang ngambil sendiri,sudah waktu jam makan silahkan makan Sekarang"suruh oline dan mereka pun berpamitan dan menuju ke arah ruangan khusus ruangan makan pekerja di sini

"Pelayan di sini pake seragam ya seh di gaji berapa tuh sebulan Lin?"tanya regie

"20 juta berbulan"jawab oline santai sambil menyuapi Erine makan,jawaban itu membuat regie dan ketiga teman nya tersedak

"Ya ampun minum minum pelan pelan dong makan nya"Aralie menuangkan minuman ke masing masing gelas

"20 juta perbulan? Buset bapak lu kerja apaan bjir"Nachia tidak habis pikir

"Bokap,nyokap gua udah meninggal papa gua cuman punya perusahaan yang ada di Kanada sama di London jadi aset semua nyokap bokap gua udah atas nama gua"oline menjelaskan

"Dan perlu di ketahui kakek nya Oline seorang mafia terkenal di Italia"Bukan mereka yang berbicara ternyata Kimmy yang datang dan membuat mereka menengok

"Omoo kimmoy!"regie beranjak dari bangku langsung memeluk Kimmy

"Astaga! Main meluk aja udah tau badan gua kecil"Kimmy tidak bisa bernafas kalau sudah regie yang memeluk

"Mafia? Pantesan aja masalah penculikan kemarin cepet banget selesai nya"ucap aralie dan mereka sekarang pun langsung melanjutkan makan nya karena ada Kimmy yang tamu tidak di undang pun ikut makan bersama

Setelah makan tidak berhenti di situ saja rumah oline si serba ada semua mereka berpencar untuk bermain di sini berbeda dengan erine dan oline mereka memilih duduk di taman di samping rumah oline tenang,sejuk dan hanya mereka berdua saja

"Terimakasih ya"Erine berucap dan menatap oline membuat oline binggung

"Terimakasih untuk?"tanya oline menyenderkan kepala Erine di bahu nya dan dia mengelus lembut kepala Erine

"Terimakasih udah selalu ada di sini dan terus sama aku dan nggak pernah bosan buat ngasih saran buat aku dengan cara lembut kamu, kamu yang nggak pernah cape ngehadepin mood aku yang kadang naik turun ini bahkan di titik terendah aku kehilangan seseorang kamu tetap ada di samping aku mungkin ucapan terimakasih itu udah terlihat biasa saja namun itu yang bisa aku lakukan"kali ini Erine benar mengutarakan hal yang perlu dia sampaikan

"Ngelihat kamu senyum dan bahagia gini udah cukup buat aku"oline mencolek hidung mancung Erine

"Rin tau nggak kamu tuh orang pertama yang membuat aku seperti ini yang membuat aku jauh cinta sejatuh jatuh nya entah apa aku binggung menjelaskan nya aku udah jatuh cinta sama kamu.apa kamu sampai sekarang masih mencintai delyn?"tanya oline dan mereka berdua pun saling bertatapan dia mengengam tangan oline

"Aku sadar aku dulu telah salah memilih seseorang. Aku mengabaikan yang benar benar tulus mencintai aku dan aku malah memilih stay di masa lalu aku, dan sementara masa lalu aku udah punya pengganti aku. Benar memang semua butuh waktu,aku sadar dimana kamu benar benar terus sama aku sampai sekarang dan sampai detik ini aku udah bisa menerima kamu dan pelan pelan aku sudah membiarkan dan melupakan delyn untuk mencari kebahagiaan nya sendiri, sementara kebahagiaan aku udah ada di depan aku, iya kamu.aku udah mencintai kamu bahkan sayang sama kamu terimakasih sudah rela menunggu aku mengucapkan hal ini"ucapan Erine di akhir kalimat membuat oline terdiam penantian selama ini benar benar terwujud dan dia memeluk Erine Karena merasa senang

"Terimakasih."

"Jangan pernah pergi ninggalin aku lagi Lin aku sudah kehilangan semuanya,aku nggak mau kehilangan kamu"Erine memohon dengan mata berkaca kaca,oline menjawab dengan mengangguk

"Rin dengerin aku. if u need someone to share everything, i'm here and i will always listen to all ur complaints."ucap oline dengan begitu tulus

"jangan takut untuk selalu merepotkan aku , ya. aku selalu ingin terlibat dengan segala sesuatu yang selalu berhubungan dengan kamu, di dalam kamusku nggak ada istilah kamu merepotkan jika itu memang menyangkut tentang kamu"sambung oline

"terimakasih karena telah membuat hidup ku jauh lebih berwarna dan terimakasih sudah menjadi alasan ku untuk tetap bertahan"jawab Erine dia tersenyum dan kini jarak Antara Erine dan oline begitu dekat dan oline melirik bibir Erine dan mereka pun melakukan penyatuan antara bibir dengan bibir





Mimin lagi mood upload yang seneng seneng

Komen dong abis cerita ini end lanjut kemana nich?? Mau bikin cerita siapa nih?

Pengen deh pesan dan kesan selama kalian baca cerita ini biar jadi revisi Mimin ke depannya hehehe boleh kritik dan saran


𝐎𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang