EIGHTY TWO

717 112 8
                                    

sinar matahari benar mengganggu erine dan Oline dari tidur nya mereka benar benar terusik dengan sinar matahari yang tembus dari balik gorden. erine pun terbangun dia tidak langsung berdiri dari tempat tidur dia merenggangkan tubuh nya yang terasa pegal pegal karena kelamaan tidur, melihat ke samping ada Oline yang masih Tertidur dengan nyenyak

"udah jam 7 pagi kangen ke rumah sakit deh" ucap nya dia berniat ingin mandi untuk membangun nya nanti

"sayang kamu mau kemana?" ucap nya dengan suara serak basah khas bangun tidur

"kirain aku kamu belum bangun Oline" erine kembali duduk lagi dia membantu oline bangun

"selamat pagi cantiku" tersenyum namun mata nya masih terpenjam

"selamat pagi juga, yuk buka mata dulu"

"emang mataku Ngantukan erine" kekeh erine dia merapihkan rambut oline yang berantakan

"ayok mandi bareng" ucap oline sambil tersenyum dengan lebar

"ngaco ih, kamu duluan sana mandi. aku mau siapin makanan"erine berlari kecil meninggal kamar untuk menyiapkan sarapan di bawah

"selamat pagi bi"sapa erine

" ya ampun non erine selamat pagi juga. non butuh apa kok ke dapur?"tanya bibi

"mau buat sarapan bibi" jawab erine

"ya ampun non biar bibi aja buat sarapan mah ga perlu non erine yang buat"

"lagi pula sarapan nya simpel kok bi biar erine aja"

"gimana kalau kita buat bareng? aku bosen si oline masih mandi di atas dari pada diem aja mending bikin sarapan bareng bibi bukan?"

"ah bibi kebanyakan mikir ih sekarang kita buat sarapan kesukaan oline aja" ucap erine dan bibi sedikit takut kalau oline melihat erine di dapur karena dia sudah melarang

"hari ini kita bikin Full English Breakfast" ucap erine kepada bibi

"aneh aneh ya non nama sarapan nya" jawab bibi dan erine tertawa saja

"bibi tolong ambilin roti, telur, sosis, bacon, baked beans, dan tomat goreng" erine menyebut bahan bahan nya dan dia mengasih tau bibi dimana letak bahan itu di letakan

"bibi boleh minta tolong goreng telur tapi jangan terlalu matang ya"

"baik non ada lagi?" tanya bibi

"nanti kalau ada aku bilang, kita bagi tugas aja bi" bibi mengangguk dan erine memanggang beberapa lembar roti dia menggoreng sosis namun dengan minyak sedikit karena dia mau mengurangi konsumsi minyak berlebihan tidak lupa erine menyiapkan buah sebagai penutup dan teh kesukaan oline

sarapan sudah siap dan bibi sudah meletakkan di meja makan dan erine masih menyiapkan beberapa buah namun saat memotong tidak sengaja ke iris tangan nya

"akhh!"

saat itu juga oline menghampiri erine di dapur dan melihat tangan erine ke iris "udah aku bilang apa sayang, jangan pernah ke dapur loh jadi luka gini kan tangan kamu" Oline membersihkan luka di telunjuk erine dengan air mengalir

"kaget tiba tiba ada di belakang kamu"

"aku udah manggil kamu dari tadi sayang" oline mengelap dan menahan darah menggunakan kasa agar tidak keluar terus

"luka kecil aja oline gapapa. pake plaster aja di kotak p3k"

"mungkin luka kecil bagi kamu. tapi ngeliat kamu luka aku merasa ga becus jaga kamu" ucap oline memakai kan plaster di telunjuk

"jangan pernah ngomong seperti itukamu udah sangat sangat benar menjaga aku, ini kecerobohan aku sendiri. sekarang ke meja makan kamu sarapan ya" saat erine mengambil Piring berisi buah namun oline yang mengambil nya

"aku aja. kamu pasti cape" ucap oline tanpa ekpresi dan erine berjalan menuju meja makan di ikuti oleh oline dari belakang

"loh kamu mau ngapain?" tanya oline saat erine mau pergi meninggalkan nya sendirian

"aku belum mandi sayang, kamu sarapan duluan aja kan bukan nya katanya ada meeting penting? "

"meeting ga penting penting banget. aku nungguin kamu aja" jawab oline meletakkan sendok nya

"huftt yaudah aku ikut nemenin aja ya, kebetulan aku juga belum lapar banget" jawab erine menyuruh oline duduk dan erine duduk di samping nya

"kemarin aja kamu ngabisin 2 piring isi nasi sama lauk.malem kamu ga inget?" ledek oline

"ishh! udah lah itu lagi lapar aja semalem jadi sampai ga sadar" sedikit malu mengingat erine menghabiskan piring berisik lauk dan nasi

erine melihat oline sarapan sambil dia menyemil buah buahan dan melihat cara makan oline yang lahap dan habis hingga suapan terakhir

"jujur seenak itu masakannya?" tanya erine

"yeah of course ini benar benar enak!" oline mengasih dua jempol

"ya walaupun buka aku masak sepenuhnya masih di bantuin bibi makasih loh udah bilang enak"

"apapun yang kamu masak sebisa mungkin aku makan sayang"

"udah jam 8 kamu ke rumah sakit naik mobil kan?" tanya oline

"iya naik mobil mungkin jam 10 an di rumah sakit ya jarak lumayan lama juga kan" jawab erine

"yaudah aku berangkat ya sayang. hati hati bawa mobil nya I love you" oline mencium erine ya terakhir ciuman paling wow menurut nya

"ish aku belum mandi main cium cium aja. yaudah hati hati ya kabarin kalau udah sampai" erine mengantarkan oline sampai depan rumah dan dia melambaikan tangannya . erine sudah rapih dia menenteng jas dokter nya hari ini adalah dirinya kembali lagi ke rumah sakit di Indonesia setelah sekian lama ya sedikit kangen dengan suasana nya

mobil erine terparkir di mobil khusus dokter spesialis dia turun dari mobil dan Langsung berjalan ke dalam rumah sakit, kebetulan dia membawa beberala oleh oleh untuk para dokter, suster dan beberapa pekerja lain di rumah sakit ini

"ya ampun serius ini dokter erine?!" saat dokter maudy teman dokter spesialis yang selalu jadi partner Operasi nya

"kangen banget!!" mereka berdua berpelukan karena kedatangan erine cukup siang dan saat ini sedang jam makan siang erine juga berada di kantin rumah sakit

"kunci ruangan gua di tempat biasa kan?" tanya erine kepada maudy

"kunci ruangan aman di tempat biasa, dan ruangan lu juga ga ada yang berani masuk" jawab maudy

"btw mau tanya temen temen gua selama gua gada mereka kesini ga?" tanya erine dia duduk di samping maudy

"seinget gua ada satu temen lu yang pernah di operasi gua lupa siapa namanya tapi dia maksa banget pengen tau keberadaan lu dan minta tolong buat kasih tau, karena gua sendiri bener bener ga tau lu dimana jadi gua ga bisa ngomong apa apa" jelaskan maudy

"Aralie?"

"Nachia?" tanya erine karena seinget nya dua teman nya itu yang pernah dia tangani operasi

"pokok nya dia pake kacamata terus ada lesung pipi"jawab maudy dan erine langsung paham itu adalah aralie

" oh ya btw ini ada oleh oleh dari gua bagi bagian dah ya, gua mau ke ruangan gua dulu"erine meletakkan dua totebag

"ya ampun pake di kasih oleh oleh terimakasih ya dokter erine" ledek Maudy

"siap dokter maudy, yaudah gua ke ruangan bentar ya" erine keluar dari kantin untuk menuju ruangan

saat sedang membuka pintu ruangan ada seseorang yang berada di depan ruangan erine namun dia sangat mengenali orang tersebut namun apa dia salah lihat lagi

"erine" gumam delynn

"dia kembali?"batin nya

𝐎𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang