benar saja malam nya oline mengempur habis habisan erine tanpa jeda sedikit pun. pagi ini di Jepang erine masih tertidur dengan pulas tanpa baju sehelai pun dan hanya di tutupin selimut dan di sebelah nya ada oline yang sedang menatap erine dia tersenyum mengingat kejadian semalam saat mereka melakukan gempuran
"ngeliat wajah kamu tuh jadi candu buat aku erine" Gumam oline memegang bibir erine yang sedikit luka mungkin diri nya terlalu brutal
"maaf ya sayang kasar banget. gapapa sesekali aja kok" ujar nya dia membuka selimut erine dan melihat aset milik erine terlihat jelas di depan nya
"maaf sayang aku belum puas " oline terkekeh kecil dan erine sedikit merasakan dia pun terbangun
"olineeeee plis masih pagi sayang ya ampun emang belum puas kemarin?" tanya erine dengan suara serak nya habis bangun tidur
"belum sayang masih kurang boleh yaa" minta oline seperti anak kecil
"erine pliss yaaa" memohon oline
"tapi ga usah di gerakin, aku udah ga ada tenaga" jawab erine dan oline mengangguk dan erine bangkit membantu mengocok milik oline dan dia berbaring membiarkan erine mengocok milik nya
Ahhh fuckk enak banget sayang" desah oline
"Slowly pleasee" mohon oline karena erine memompa nya dengan sangat cepat.
"kamu yang di bawah ya? apa aku yang di bawah?"
"kamu yang di bawah aja" ujar oline dan erine mengangguk saja dia benar benar masih mengantuk dia membiarkan oline yang memainkan
Bukan nya melambatkan permainan nya oline malah memompa milik nya lebih cepat yang membuat erine mendesah meram melek dan dia meremas seprai kasur
Tangan nakal oline meremas payudara yang menggantung dengan keras dan meninggalkan bercak kemerahan disana.oline terus memompa jr nya dengan cepat dibawah sana.
"FUCK! SEMPIT BANGETT!"
"Ahhhhhh Oline" teriak erine saat ia mengeluarkan cairan nya.
olinemerasakan cairan itu membasahi jr nya. Dengan cepat oline kembali memaju mundurkan jr nya tidak memberikan erine waktu untuk beristirahat.
"aku mau keluar sayang" desah oline terus mempercepat tempo permainan nya
crott
crott
crott
erine bisa merasakan sperma oline keluar dan dia merasakan kehangatan di dalam rahim nya oline melihat wajah erine kesakitan dia menghentikan tempo permainan dan tidur di pelukan erine dan belum sama sekali melepaskan Penyatuan mereka
"udah puas aku terimakasih sayang" bisik oline
"sama sama" jawab seadanya karena memang tidak ada tenaga dan dia memeluk oline dan oline membiarkan erine memeluk dirinya
waktu sangat cepat sekali di negara Jepang kini sudah pukul jam 3 sore di Jepang cuaca benar benar dingin sementara erine terduduk di pinggir kasur dia mau berdiri sangat sulit karena ulah oline itu
"perih banget gila" batin nya dan dia berusaha berdiri walaupun jalan nya sedikit kesulitan karena memang mau mandi karena badan nya sudah sangat lengket oline sendiri masih tertidur di kasur
karena malas masak jadi erine memesan makanan saja dan makanan udah di antar dia pun ke kamar untuk membangunkan oline untuk makan karena dia belum makan juga
"oline, bangun sayang makan dulu" erine membangunkan dengan mengoyangkan tubuh oline
"heumm iya" jawab nya dengan suara basah dan erine membantu oline bangun dia mengikat rambut oline yang menghalangi wajah nya. oline mencium bibir erine seperti biasa
"mandi dulu ya nanti aku siapin baju nya" ucap erine
"iya badan aku juga udah lengket banget aku mandi dulu deh" oline bangun dari kasur dan erine duduk di sofa menunggu oline dia memainkan hp dan ingin memposting beberapa foto
"kamu pesen makanan ini?" tanya oline yang sedang disuapin oleh erine
"iya karena aku males aja si hehehe" jawab nya
"makan nya pelan pelan astaga cepet bangettt heran" kesal erine baru sekali menyuap oline sudah meminta lagi
"nafsu makan aku bertambah kalau di suapin kamu tau rin" kekeh oline dan erine mengangguk saja dia menyuapi oline dan dia juga ikut makan
setelah selesai makan oline menatap keindahan negara Jepang dari jendela banyak orang orang yang berlalu lalang berjalan dan sangat bersih sekali. erine memeluk oline dari belakang dan oline mengengam tangan erine dan dia menarik agar bisa memeluk erine dari samping
"kamu senang ga udah bisa melewati beberapa fase mungkin hampir membuat kamu mau menyerah?" tanya oline
"sangat senang. bisa melewati beberpaa fase dimana aku belajar menjadi dewasa dan mengenal ternyata orangnya di dekat aku ga semua nya baik dan tulus" jawab nya
"walaupun aku harus kehilangan beberapa orang yang aku sayang. mungkin itu salah satu proses pendewasaan dan aku sekarang beruntung memiliki kamu" lanjut erine
"kalau misalkan aku tidak kembali saat itu apa kamu masih bisa mencintai orang lain?" tanya laskara
"mungkin aku hanya melanjutkan hidup aku saja. jika aku bercanda mencintai kamu mana mungkin aku rela menunggu kamu kembali" jawab erine dan membuat oline tersenyum
"karena aku yakin kamu bakal kembali. walaupun untuk memiliki kamu rasa nya sulit karena berbeda agama." lanjut erine
"kamu itu seperti sempiternal" ujar oline mengelus rambut erine
"apa itu?" tanya erine
"Abadi.dalam hati aku, nyata nya aku ga bisa melepaskan kamu" jawab nya
"dan aku merasa terimakasih di kasih kesempatan yang sangat berharga untuk menjadi lebih baik dan sekarang aku bisa memiliki kamu sepenuhnya" oline memeluk erine
"kamu pantas mendapatkan itu. aku bersyukur bisa bersama kamu sampai sekarang walaupun dulu aku hampir frustasi saat kamu hilang namun Tuhan masih memberikan aku kesempatan bisa bersama kamu sampai sekarang"
"Rin yang memisahkan kita hanya lah maut selain itu aku menentang untuk berpisah dengan kamu"
"aku setuju dengan kamu"
"janji bareng bareng terus?"
"aku janji sama kamu sayang" jawab oline dan mereka berdua memeluk satu sama lain mereka berhasil melewati semua permasalahan yang membuat mereka belajar banyak dan menjadi proses pendewasaan mereka untuk menjadi lebih baik dan sekarang saat nya mereka untuk bahagia.
"Terimakasih atas cinta nya Catherine Levania"ucap oline
"Terimakasih juga dengan seluruh cinta yang tidak pernah hilang Oline Laskara"jawab erine dan oline mencium bibir erine dengan penuh rasa bahagia
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 [End]
De TodoTerkadang dalam keterbatasan kita harus bersabar menunggu rencana terbaik datang sambil terus melakukan apa yang bisa di lakukan -Cathrine levannia terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat.Namun,kenangan dan perasaan tinggal terlal...