FORTY ONE

1.3K 177 16
                                    

pagi hari pun tiba tidur nyenyak erine terganggu karena ada Cahaya matahari yang Sangat menyilaukan dia duduk dengan dirinya yang belum sadar dia belum menyadari dirinya ada di mana dia keluar dari kamar lebih tepatnya apartemen oline saat dia keluar kamar melihat oline sedang memasak

"Kok lu ada disini?!"tanya erine yang kaget oline yang sedang masak pun juga kaget karena teriak erine

"Kamu lupa? Kamu tuh ketiduran pas di mobil aku karena jarak rumah kamu cukup jauh jadi aku mutusin bawa kamu ke apartemen aku"jelaskan oline mendengar itu erine memegang badan nya takut oline melakukan hal aneh aneh sama diri

"Kamu kenapa si Rin? aneh banget mending kamu minum deh biar Sadar dulu"

"ET! JANGAN MENDEKAT AWAS AJA MENDEKAT NIH GELAS MELAYANG!"Ancam erine dan oline berdiam diri di tempat

"aku nggak ngapa ngapain kamu.emang kamu mau berharap lebih apa hmm"merasa ada kepanikan di muka erine oline yang jahil dia makin mendekati erine

"OLINE! STOP DISANA! GUA GEBUK YA LU"

"yakin? mau gebuk aku"oline Semakin mendekat dan posisi kini Erine sudah terpojokkan dengan tembok erine hanya bisa menahan nafas

CUP

"Morning kiss dari aku buat kamu udah mending kamu mandi pasti kerja kan kamu? kemarin aku udah beliin baju buat kamu tinggal pake aja"jawab oline dia berbalik dan melanjutkan masakan erine yang di cium oleh erine dia Hanya diam dan mematung

"kenapa jantung gua deg deg an gini kalau deket dia"batin erine dia cepat cepat ke kamar mandi karena kalau berada dekat oline yang ada bikin jantung nggak baik baik aja.

sudah rapih dengan seragam nya Erine keluar dari kamar oline lebih tepatnya untuk cepat ke rumah sakit namun oline menahan erine

"sarapan dulu,aku nggak mau kamu sakit lagi.nanti bareng sama aku sekalian aku mau ke kantor juga"ucap oline mendudukkan erine di meja makan

"kenapa jadi pemaksa gini si"cibir erine

"kalau nggak di paksa kamu susah di bilangin"jawab oline menaruh piring berisi makanan

"kenapa nggak di makan? enak tau apa mau di suapin aku?"tanya oline

"nggak makasih masih punya tangan lengkap"jawab erine cepat dan oline mengangguk kecil saja dia ikut sarapan berdua dengan oline, setelah selesai sarapan oline juga sudah rapih langsung keluar untuk mengantarkan erine kerumah sakit seperti biasa

"tadi kamu bilang apa? ke kantor sejak kok aku nggak tau aku punya kantor yaa"tanya erine

"Kamu aja yang nggak mau kenal segitunya udah lama erine"jawab oline

"dan bakal ada launching kantor aku yang kedua kamu kalau aku undang jangan lupa Dateng ya"

"hm iya"jawab nya singkat dan kini hanya keheningan lagi di antara oline dan erine saat ini karena oline yang sibuk menyetir sedang erine sibuk dengan hp nya sendiri.15 menit mereka sampai di lobby rumah sakit erine sudah turun dari mobil oline tidak lupa berterima kasih kepadanya

"terimakasih ya atas tumpangan tidur dan mobil nya"

"sama sama semangat ya bye aku duluan ya"pamit oline dan Erine mengangguk saja dia melihat mobil oline sudah menjauh erine langsung masuk ke dalam rumah sakit saat ini dia udah janji ingin menjadi perawat pemulihan Aralie jadi dia mengosongkan jadwal nya mungkin jika ada yang butuh jasa nya mau tidak mau dia harus turun tangan.masuk ke ruangan Aralie dan benar saja Aralie sedang menonton bersama teman nya

"nahkan gua tinggal sebentar udah kaya gini"omel erine membuat mereka sedikit panik apa lagi Aralie

"siapa yang nyuruh turun dari tempat tidur?"muka serius membuat mereka sedikit takut dan dengan bersama teman nya menunjuk nachia

𝐎𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang