THIRTY

1.5K 177 21
                                    

Karena merasa bosan juga di rumah tidak ada orang Erine lebih memilih menongkrong bersama teman teman nya kalau nggak sama mereka sama siapa lagi. Dan tempat basecamp tetap di rumah Aralie sampai saat ini Aralie belum jujur tentang riwayat penyakit seolah olah diri nya baik banget saja

Erine yang peka dia melihat ada darah yang keluar dari hidung Aralie dia memberikan tisu untuk Aralie saat ini dan Aralie pun sedikit pamit dia pun berpamitan ke kamar mandi

"Guyss gua ke kamar mandi bentar biasa panggilan alam"Aralie Langsung berlari meninggalkan mereka

"Masih aja di tutupin"delynn berbicara setalah melihat Aralie pergi yang lain hanya diam saja nggak lama Aralie kembali dan duduk di samping mereka

"Udah? Udah bohong nya? Udah nutupin nya?"tanya delynn tanpa ekspresi membuat Aralie bingung apa maksud nya

"Gimana maksud Lo?"tanya Aralie benar binggung dan delynn mengasih amplop dan Aralie bisa melihat amplop itu dari rumah sakit Aralie pun menerima dan membuka nya

"Baca aja"suruh Regie dan Aralie pun membaca dengan seksama tanpa melewatkan satu huruf apapun dan setelah selesai baca dia menutup lalu menatap teman nya satu persatu

"Bohong ini. Gua sehat dokter nya aneh"

"Masih mau ngelak Alie? Sampai kapan?"tanya regie

"Dokter yang bilang langsung,jangan pernah nutupin hal sebesar ini Aralie udah sebulan kita nahan buat nggak nanya ke lu karena kita nggak mau ngasih beban pikiran ke lu,selama ini lu nutupin hal sebesar ini lu anggap kita apa Aralie?"Ucapan yang terucap dari mulut Erine dia menatap Aralie tanpa ekspresi apapun

"Cih dia emang pernah anggap kita kaya keluarga nya? Sok sok an nutupin sendiri padahal sebelumnya dokter kasih tau gua udah sering ngeliat lu ngeluh kecapean.tadi lu sering mimisan lie"

Aralie bisa melihat raut wajah kekecewaan dari wajah wajah teman nya dia tidak ingin teman temen nya tau soal ini,karena dia takut membebani teman teman nya namun teman sendiri nya yang sudah tau dia mau mengelak tapi sudah tertanggap basah

"Nggak gitu lyn,rine gua punya alasan nya"jawab Aralie

"Apa alasan lu? Karena supaya kita nggak terbebani? Hey kita udah temenan lama inget oke mungkin lu berhak nutupin semua ini. tapi lu juga nutupin ke kita Aralie!"nachia yang dari tadi diam ikut berbicara

"Maaf"lirih Aralie dan dia hanya menunduk kepala nya,namun regie mengangkat dagu Aralie agar Aralie menatapnya diri nya

"Tolong kali ini dengerin aku. Kamu harus sembuh ya kita berjuang buat kesembuhan kamu"Kali ini regie menyemangati dan menyuruh Aralie

"Apa ini bisa sembuh? Udah hampir 3 tahun regie apa ini bisa sembuh?"tanya Aralie tertawa miris

"Bisa! Kalau perlu kita keluar negeri buat pengobatan lu"tegas delynn

"Kalau lu pesimis gitu apa lu nggak ingat mimpi mimpi kita ingin kuliah bareng,lulus bareng bareng lu lupa sama mimpi lu itu dan itu lu yang bilang"lanjut Erine

"Gua butuh lu. rumah gua cuman lu dan kalian semua"sambung nachia dia menatap Aralie dengan berkaca kaca Aralie melihat teman temannya yang menyuruh diri nya untuk berjuang dan sembuh.aralie merentangkan kedua tangan menyuruh mereka memeluk nya dan mereka pun masuk ke dalam pelukan Aralie

"Gua janji bakal sembuh demi kalian! Gua janji itu dan kita bakal raih mimpi kita ke depannya"Ucap Aralie kepada teman teman dan mendengarkan itu mereka senang Sangat senang

"Janji?"tanya regie

"Janji!"tegas Aralie dan mereka pun saling menguatkan satu sama lain mereka buka teman, ataupun sahabat mereka adalah keluarga yang tanpa ke sengajaan mereka di pertemuan oleh tuhan.

Sesuai janji saat ini Erine sudah berada di bandara karena menemui oline yang menyuruh nya 20 menit Erine menunggu oline juga belum datang datang namun erine tetap menunggu nya

"Hai"panggil oline dan Erine mendengar suara itu dia berdiri dari tempat duduk melihat ada oline di depannya

"Oline kangen banget aku"Erine langsung menghamburkan pelukan dengan oline dan Oline mengelus rambut belakang Erine saja namun dia melepaskan pelukan

"Kita duduk di sana dulu ya"oline mengajak Erine di bangku kosong biar lebih nyaman berbicara dan Erine mengikuti oline saja

"Sini duduk"oline menyuruh erine duduk di samping nya dan Erine duduk

"Gimana kabar nya baik baik aja kan?"tanya oline

"Baik kok.kamu gimana baik? Tapi aku liat liat kok kamu tambah kurus si?"

"Perasaan kamu aja kali"jawab oline

"Lin,jujur soal perkataan kamu waktu itu cuman candaan aja kan?"kali ini Erine bertanya langsung pada point nya dia berharap semoga jawaban oline sesuai dengan yang di harapkan namun oline hanya menggelengkan kepala

"Maaf,aku nggak bisa bohongi perasa aku sendiri rine"

"Maaf kalau mungkin ini membuat kamu kecewa.iya aku jahat rine aku kamu boleh bilang itu ke aku,aku sebelum udah berusaha namun nggak bisa rine"

"Dan ini adalah pertemuan terakhir kita rine"ucap oline

"Maksud kamu?"tanya Erine menatap oline dan Oline mengeluarkan kartu lalu dia melihat dan menatap ke arah oline mengatakan kalau ini bohong

"Maaf"oline menunduk dia sudah banyak mengecewakan Erine dan Erine mendapatkan kartu yang mengatakan kalau dia akan lamaran bersama orang namun masih privasi

"Kamu ngasih ini ke aku mikirin perasaan aku nggak si Lin?"tanya Erine

"Kamu bersikap seolah olah kamu sayang sama aku,kamu ngetreat aku layak nya seorang ratu tapi ini apa Lin?"Erine menunjukkan kartu yang oline kasih ke diri

Erine menghapus air mata nya dia berdiri dan oline pun berdiri di depan erine dia bisa melihat raut wajah kekecewaan dari wajah Erine

"Aku kecewa banget sama kamu lin.tapi aku hati aku nggak bisa."Erine mengucapkan itu dengan suara bergetar dan oline memeluk dia tidak tega di pelukan oline Erine menumpahkan semua kesedihan nya

"Kenapa kamu seolah jadi obat namun jadi luka buat aku juga Lin"

"Maaf."hanya kata itu yang bisa di ucapkan oline.erine melepaskan pelukan dari oline

"Kamu tau? Dulu aku berfikir kamu satu satu nya orang yang nggak pernah bikin aku kecewa kamu selalu anggap aku ada.nyata nya?"Erine hanya tertawa paksa saja

"Mungkin ini berat tapi aku mohon lepasin aku."dan Erine mengangguk kecil dia mengengam tangannya

"Aku nggak bisa ngelarang kamu Lin,cari kebahagiaan kamu ya. Jangan pernah sakitin dia cukup aku aja.tolong bikin dia bahagia seperti kamu bahagia in aku"Erine tersenyum namun oline merasakan rasa sakit di balik senyuman itu

"Terimakasih udah menjadi aku dan kamu cerita yang harus berakhir karena keterpaksaan. Aku sayang sama kamu. Tapi aku nggak bisa ngelawan takdir"pecah juga tangis Erine saat ini dan oline menghapus air mata erine dia sudah menggenggam koper nya

"Thank you. Dan sampai jumpa di kehidupan yang terbaik menurut tuhan erine kamu harus bisa tanpa aku dan aku mau ngeliat kamu bahagia tanpa aku ya. byee see you Erine."Oline melambaikan tangan dan dia meninggal Erine dia menghapus air mata nya berat namun ini terpaksa dia tidak bisa berbuat apa apa dan Erine melihat oline sudah menjauh dia berfikir ini adalah awal bahagia namun tuhan berkata lain

"Tapi aku nggak bisa tanpa kamu Lin"batin Erine

"Ternyata masa lalu tetap pemenangnya ya Lin"tersenyum miris di harus menerima kenyataan seperti ini




Sampai jumpa di cerita selanjutnya all makasih sudah meramaikan👋🏻👋🏻👋🏻

𝐎𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang