Oline keluar dari mobil dan berlari untuk menghampiri erine yang berada di depan rumah Nachia
"maaf telat sayang aku jemput nya" ucap oline yang basah karena kebetulan hujan
"Ya ampun sampai basah gini sayang" Erine mengambil sapu tangan dia mengelap tangan oline yang basah
"udah ke dalem dulu aja rin, hujan ya tunggu reda aja" ujar Nachia dan erine mengantuk dia mengandeng tangan oline untuk masuk ke dalem rumah Nachia
"bibi siapin makanan ya" teriak Nachia
"iya non siap" Jawab bibi di dapur
"bentar gua ambil handuk dulu"Nachia mengambil handuk untuk oline
" yang lain kemana? cuman kalian aja"tanya oline
"ga tadi ngumpul semua cuman pada balik duluan ada urusan masing masing" oline mengangguk dia menerima handuk dari nachia dan mengeringkan rambut nya
"terimakasih sayang, harus nya ga perlu loh" jawab oline saat erine memakaikan jaket untuk nya dan erine mengengam tangan oline yang dingin dengan telapak tangan yang hangat
"ini gua kelamaan ga ngeliat kalian jadi cakep gini, apa mata gua yang salah ya?" tanya Nala
"mereka glow up bareng babe liat apa poster badan mereka idaman banget" jawab nachia
"spill rin kaya nya gua gini gini aja"
"banyak duit" jawab erine asal dan Nala menghembuskan nafas kasar
"duit mah syarat pertama Kalau mau glow up" kekeh nachia
"makanya glow up bareng ayok! pacaran sama lu gua ga glow up kaya mereka"
"gimana mau glow up, ngeliat seblak dikit langsung mau" sindir nachia
"itu ga bisa di ganggu gugat" tawa Nala
"mereka berdua itu definisi couple sempurna ga si, ya kan Nala"
"seseorang kalau udah merasa nyaman+sefrekuensi dan ada effort satu sama lain ke pasangan itu mereka bakal bisa mencapai tujuan yang sama" jawab oline
"kalian juga bisa" lanjut nya
"jangan pernah egois di dalam hubungan kalau ada masalah ataupun itu bicarakan baik baik, kita bukan pasangan yang sempurna tapi perjalanan hubungan kita yang sempurna.tapi di balik itu ada jatuh bangun untuk mendapatkan itu semuanyaa" timpal Erine
"kalian mendapatkan ini semua nya memang pantas si, terlebih kalian udah melewati huru hara bikin emosi banget"
"THIS!" ujar Nala
"besok regie ikut DBL lu dateng buat nonton?" tanya Nala
"oh iya kah? jam berapa loh bukan nya buat pelajar" tanya oline
"coach sekolah sengaja masukin nama dia kata nya si gitu kaya ga tau skill dia main basket aja" sambung nachia
"nanti gua usahain dateng kok, gua liat jadwal dulu apa ada operasi apa ga" jawab erine
"yaudah gua sama erine balik dulu deh ya, hujan nya udah berhenti"
"hati hati yaa pasangan couple ku jangan ngebut ngebut oline, erine kalau di bawa ngebut suka teriak" ledek nachia
"Nina bener bener ya lu awas aja"
erine dan oline berpamitan dari rumah nachia karena jam sudah malam terlebih oline habis huna hujanan takut sakit
"oline kepinggir dulu ya mau beli wedang jahe itu" tunjuk erine dan oline menepikan mobil nya
"biar aku aja yang beli sayang, kamu tunggu sini ya" ucap oline keluar dari mobil dan berjalan menuju kearah pedagang wedang jahe yang erine mau
setelah membeli erine membuka pintu mobil untuk oline dan oline meletakkan pesanan yang erine mau
"kenapa pucet gitu sayang wajah nya?" tanya oline sedikit panik melihat perubahan wajah erine
"gapapa oline, lagi datang bulan biasa kok gini aku" jawab erine dan oline paham dia langsung menjalankan mobil nya agar cepat sampai rumah
"mau aku gendong perut kamu sakit banget?"tanya oline
" gausah oline, aku bisa sendiri kenapa harus di gendong gendong si"jawab erine sedikit ketus dia keluar dari mobil dan oline mengenal nafas jika erine sedang datang bulan diri nya harus ekstra sabar menghadapi mood seorang Erine
"kamu ngapain disini?" tanya erine
"lah ini kamar aku juga erine" jawab oline
"yaudah si biasa aja jawabnya kan aku nanya doang"
"ya gue salah harus nya ga ketus gitu jawabnya" jawab oline pasrah dari pada kena omel erine
"mandi cepat oline nanti sakit!"
"iya cantiku, semestaku, sayangku. ini aku mau mandi sabar ya jangan marah marah mulu" oline berjalan menuju kamar mandi dan erine memilih bikin teh hangat untuk dirinya dari oline
erine duduk di kasur sambil menonton TV sambil menunggu oline selesai dan dia akan bersih bersih. badan nya benar benar pegal di tambah perutnya sakit banget
"masih sakit banget?" tanya oline tengkurap mengusap ngusap perut erine
"mau minum vitamin ga? buat jaga jaga bisa ga sakit"
"ga perlu sayang, ngeliat kamu senyum dari deket imun tubuh aku langsung meningkat" ledek oline
"bisa aja si, aku mau bersih bersih dulu itu teh kamu minum ya kalau ada bibi suruh masuk aja soalnya tadi aku minta tolong panasin lagi wedang jahe nya"
"iya sayang" jawab oline
"oline" panggil erine sedang memakai skincare
"kenapa sayang?" jawab oline meletakan laptop nya
"menurut kamu aralie bakal berubah ga?" tanya erine berjalan ke arah oline
"kenapa tiba tiba kamu tanya kaya gitu?" Oline menepuk samping nya agar erine berada di pelukan nya
"aku nanya aja si. pas tadi mereka kaget ngeliat aku balik aralie lebih emosional aja gitu"
"saat aku peluk dia nangis badan nya geter gitu terus selalu minta maaf ke aku"
"mungkin itu rasa bersalah yang ada pada dirinya sayang, kalau aku berharap dia bakal bisa berubah menjadi lebih baik lagi aja si"
"dan menganggap kamu sebagai sahabat dan teman saja. ga lebih dari pada itu, aku berharap dia menghapus perasaan itu. aku cemburu kalau ada yang mencintai kamu selain aku"
"HAHAHAHA, apa yang perlu di cemburuin sayang? kamu udah milikin aku sepenuh nya" erine memainkan jari jari tangan oline
"ga rela aja gitu kalau ada yang mencintai kamu selain aku"
"selagi masih ada aku, kamu akan selalu punya seseorang yang terus mencintai mu dan itu aku orang nya"
"iya oline. posesif banget si kamu gapapa aku suka kok"tertawa erine
" kamu tau erine, kamu adalah orang pertama yang berhasil membuat aku mempunyai rasa cinta sedalam ini"
"oline.... ingat kata kata aku,cinta dan kesetiaan aku hanya untuk kamu" jawab erine
"kalau di tanya kenapa alasan aku ga bisa kasih alasan."
"bisa gombal ya sekarang" Orine mencolek hidung erine mereka memeluk satu sama lain
"sebahagi ini ya aku bisa milikin kamu, dulu kalau di ingat kita ga pernah akur tapi sekarang malah beda"
"ya benar kata pepatah. jangan benci benci nanti jadi cinta eh bener aku kepelet sama seorang oline ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 [End]
RandomTerkadang dalam keterbatasan kita harus bersabar menunggu rencana terbaik datang sambil terus melakukan apa yang bisa di lakukan -Cathrine levannia terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat.Namun,kenangan dan perasaan tinggal terlal...