TWENTY EIGHT

1.6K 177 20
                                    

Dua jam berlalu Erine masih tetap stay di samping oline sampai diri nya bangun mendengar suara rintihan oline membuat Erine sedikit panik

"Kamu kenapa? Ada yang sakit dibagian mana?"tanya Erine dan oline yang belum sepenuhnya sadar dia mengenali suara itu lalu dia menoleh ternyata ada Erine di samping nya.hanya menampakkan wajah datar nya Erine yang melihat sedikit perubahan oline sedikit takut dan canggung untuk berbicara saja

"gapapa"jawab oline singkat dia beranjak dari kasur nya dan membuka gorden kamar hotel nya lalu hanya diam menatap ke arah jendela saja Erine pun melihat itu dia menghampiri oline dan memeluk oline dari belakang

"Aku ada bikin salah sama kamu ya? Maaf kalau aku ada salah tapi tolong sikap kamu jangan kaya gini sama aku,aku nggak bisa Lin"suara hampir mau nangis ya oline mendengar itu dan oline berbalik badan dia menatap Erina saja

"Jauhi aku mulai hari ini Rin."ucapan oline secata tiba tiba membuat Erine langsung melepaskan pelukan

"Maksud kamu apa Lin! Nggak aku nggak mau jauh dari kamu kenapa si kamu ada apa kalau ada masalah sama aku pliss selesain baik baik"ucap Erine sedikit menaikan nada bicaranya

"Nggak ada masalah apapun.aku minta tolong kamu menjauh dari aku karena kalau kamu terus sama aku kamu bakal sakit Rin, kalau bisa nggak usah kenal aku lagi"ucapan yang terlontar dari mulut oline membuat Erine menangis

"Are you crazy! I won't and you remember I never would."Tegas erine

"I'm not crazy.aku hanya berpura pura mencintai kamu saja karena ingin sembuh dari semua masa lalu aku. Dan aku ngga bisa ngelawan perasaan kalau aku masih mencintai masa lalu aku bukan kamu. Cinta aku habis di orang lama Erine maaf "Jawab oline

Plak

erine tidak bisa mengatakan hal apa apa dia sendiri binggung mau menjawab apa setelah oline mengucapkan hal itu semua secara terang terangan

"Maaf kalau ini membuat kamu kecewa tapi kalau terus-terusan kaya gini aku bakal sakit sendiri Lin"oline memegang tangan erine namun erine cepat melepaskan dia hanya bisa menangis saat ini

"Mati Matian gua ngilangin perasaan gua ke delynn Lin! Gua udah mati rasa sama dia perasaan gua udah hilangin buat dia, dan gua mencoba bisa menerima lu,tapi ini ternyata kenyataan yang harus gua terima?"Erine tertawa miris oline melihat erine menangis dia Sangat sakit dia mencoba mendekat ke Erine

"STOP! Pertimbangkan ucapan lu lagi gua masih tunggin ucapan lu yang benar.kalau emang ucapan lu masih sama. gua yang nyerah. Gua yang mengalah"Erine pergi dari kamar ini dengan perasaan kecewa dia langsung pergi dengan keadaan menangis dia tidak peduli orang orang memperhatikan nya.

Di lorong rumah sakit Erine masih saja terus menangis dia binggung harus kaya gimana dia masih terlalu shock oline mengucapkan hal seperti itu saat sedang berjalan menuju ruangan Aralie dan erine tidak sengaja menabrak seseorang

"Astaga,eh ya ampun sorry sorry nggak sengaja gua"ucap Erine membantu orang itu bangun karena emang jatuh

"Gapapa,gua juga yang salah.orang Indonesia?"tanya orang itu

"Iya orang Indonesia,maaf ya sebelumnya kalau gitu gua permisi dulu lagi buru buru"pamit Erine dan dia melewati seseorang yang tidak sengaja dia tabrak tadi untuk menuju keruangan Aralie

Erine sampai di depan ruangannya dia melihat sekitar teman teman nya kemana kok nggak ada Dia pun menanyakan ke perawat yang sedang lewat

"Excusez-moi, désolé d'avance, je veux demander à mon ami qui attendait ici, où est-il ? Et comment se fait-il que mon ami qui est soigné ne soit pas dans la pièce?" Erine bertanya kepada salah satu perawat yang sedang lewat

𝐎𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang