NINETY TWO

666 146 49
                                    

"Selamat pagi oline" Erine membawa makanan untuk oline. namun Seketika ekpresi wajah erine berubah saat ada fritzy di samping oline

"eh dokter erine, pagi dok silahkan masuk" jawab oline dan erine meletakan makanan untuk oline di nakas nya

"kamu bisa keluar dulu? saya ingin memeriksa oline" ucap erine dengan wajah tanpa ekpresi

"aku tunggu depan ya Lin"

"jangan sayang kamu disamping aku aja" oline menahan tangan fritzy

"sayang?" ucap erine pelan namun oline masih mendengar

"iya dok kenalin dia fritzy Pacar saya" dengan senyuman manis memperkenalkan Fritzy dan membuat hati erine sedikit sakit namun menahan untuk tidak menangis di depan oline

"demi Tuhan rasa nya aku pengen ngomong ke kamu, aku itu erine orang yang kamu sangat cintai Lin" batin erine mengepalkan tangan nya

"halo dokter erine, saya Fritzy pacar oline" dengan senyum penuh kemenangan tersenyum kepada erine namun erine tetap menjawab dengan senyuman walaupun terpaksa dia tidak mau menghambat proses penyembuhan Oline. tujuan nya saat ini ingin Oline cepat sembuh dan pelan pelan erine me jelaskan siapa dirinya sebenarnya kepada Oline

"saya periksa dulu ya sebentar" ucap erine dia memeriksa kondisi Oline saat ini

"bagimana apa kamu jauh lebih baik dari sebelumnya?" tanya erine

"jauh lebih baik, cuman memang masih sedikit pusing dan sakit si bagian yang cedera dok"jawab Oline

"kalau kamu nurut sama apa yang saya katanya pasti proses penyembuhan kamu akan cepat "

"bagaimana kalau besok kita terapi?" Saran erine

"kalau aku ga bisa gimana dokter?" tanya Oline

"percaya kamu pasti bisa kan ada saya sebagai dokter yang membantu penyembuhan kamu" jawab erine tersenyum kepada Oline dan tidak sengaja memegang tangan Oline

"ekhemm! udah memeriksa nya kan dok?" tanya fritzy dan reflek Oline menghidar dari tangan erine

"kalah begitu saya permisi, jangan lupa di makan ya" perintah erine dan Oline mengangguk. erine pergi dari ruangan ini jika berlama lama di ruangan ini membuat nya sakit saat melihat tatapan oline kepada dirinya tidak seperti dulu

erine duduk sendirian dia menatap air mancur di taman rumah sakit, entah mengapa jika dia sedang banyak pikiran dengan duduk diam di taman rumah sakit membuat nya sedikit lebih tenang

saat ini rasa nya ingin mengeluh kepada Tuhan kenapa takdir selalu mempermainkan nya? diri nya terlalu cape untuk menghadapi problem di kehidupan nya.

"padahal baru aja kita bahagia bareng Lin, tapi kenapa semua itu di ambil kembali" batin erine bahkan sekarang lebih sakit saat melihat orang yang ia cintai dia mengenalinya dan bahkan menganggap perempuan perusak itu sebagai kekasih nya. erine mau marah tapi tidak bisa, tapi jika di tahan membuat nya tambah sakit

seseorang dari kejauhan melihat erine sedang duduk sendirian dia pun menghampiri nya, dia melihat erine menangis "erine" panggil indah dengan lembut dia memegang bahu erine, dan erine pun menoleh ke arah belakang

"mommy? sejak kapan mommy disini?" tanya erine

"boleh mommy duduk?"

"tentu mom kenapa tidak sini duduk dekat erine" Erine menyuruh mommy indah duduk dekat nya

"gimana hari ini kabar nya "

"erine? Alhamdulillah baik mom" jawab erine

"Erine ada yang mau di ceritakan ke mommy? siapa tau mommy bisa jadi pendengar atau ngasih saran yang baik untuk erine?" tanya mommy erine membawa nya ke dalam peluk nya

𝐎𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang