FORTY SIX

1.1K 147 18
                                    

seminggu berlalu saat kepergian oline bertugas sampai saat ini erine belum mendapatkan kabar nya entah emang dia belum bisa memegang hp itu erine sendiri juga ga tau erine ga memaksakan juga saat ini dirinya juga sibuk dengan profesi nya sebagai dokter yang menangani pasien yang terus berdatangan di rumah sakit.

erine sedang memantau perkembangan proses peningkatan rumah sakit yang sudah berjalan kurang lebih 1 Minggu cukup ada perubahan karena dia tau mereka tidak berhenti sama sekali kecuali untuk istirahat.setelah melihat saja erine turun lagi ke lantai dasar karena memang tugas ini udah di serahkan sepenuhnya kepada orang yang lebih memahami nya di banding dirinya

berjalan di koridor rumah sakit saat ini banyak dia melihat banyak para dokter yang sedang menangani pasien atau memeriksa kondisi pasien tidak lupa dengan suster nya yang menjadi partner kerja nya

"dokter erine!"panggil salah satu dokter magang keluar dari ruangan erine pun berhenti dan menoleh

"iya ada apa? kamu dokter magang disini? apa ada masalah atau perlu bantuan"tanya erine

"e-ehemm iya dokter sebelum nya maaf kalau bikin dokter keganggu waktu saya mendapatkan pasien yang menderita penyakit diabetes dan kebetulan ada luka di bagian kaki nya jadi saya sedikit takut untuk mengobati nya takut salah"jelaskan dokter magang bername tag marvin.erine mengangguk dia memasuki ruangan tempat pasien Marvin dia memakai masker dan handscoon saat memasuki ruangan

"halo selamat pagi"sapa dokter erine sama salah satu pasien yang di bilang oleh Marvin

"pagi dokter"jawab nya

"kamu terlihat muda sekali,kamu usia nya berapa ?"tanya dokter erine

"usia aku 18 tahun dokter"jawab pasien tersebut

"cukup muda ya,boleh ya saya izin ngobatin kaki kamu"izin erine dan pasien itu mengangguk

erine membuka perban yang menutupi luka pada kaki pasien benar saja tercium bau sangat menyengat namun erine sudah biasa menangani pasien dengan keluhan diabetes seperti ini,Erine yang tanpa biasa saja tanpa ada rasa jijik sekalipun dia fokus membersihkan luka nya yang cukup besar dan benanah Marvin yang ikut membantu erine walaupun dia sedikit Manahan mual saat ini

"nah selesai juga deh"erine berdiri setelah mengobati pasien nya saat ini

"pola makanan di jaga ya,terus kurang kurangin makan yang manis oke nanti dokter lain akan mengecek perkembangan nya dan saya akan memberikan resep obat nya nanti pada dokter Marvin.semangat,semoga cepat sembuh!"di akhir erine menyemangati pasien nya dan meninggalkan ruangan setelah sudah menangani nya

saat ini juga erine menerima telfon dari teman nya dia pun langsung mengangkat telfon tersebut ada apa tumben sekali

"halo Erine dimana sekarang?"tanya nachia di balik telfon

"di rumah sakit,kenapa emang nya nin?"tanya balik Erine

"tolongin gua Rin nanti gua sharelock cepat ya"Erine bisa mendengar ketakutan dari suara nachia

"iya erine kesini cepet gua takut"Lanjut nachia

"lu kenapa Nina? jelasin sama gua dulu hey!"namun nachia langsung memutuskan telfon nya sepihak membuat erine sedikit panik ada apa dengan nya ga lama Nachia mengirimkan pesan sharelock dia melihat ternyata dekat dari sini

"bentar. kok posisi nya di hotel"gumam erine pemikiran erine sudah kemana mana erine langsung berlari kecil menuju parkiran dan menyusul nachia ada ada saja masalah datang tanpa di undang

"pak kalau ada yang mencari saya bilang aja saya nya ga ada dan ketemuan nya besok aja ya"pesan erine kepada satpam karena ada rekan kantor nya yang ingin datang

𝐎𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang