FORTY

1.4K 182 4
                                    

selama 1 bulan erine bertugas di sini dia dan rekan juga tidak pernah berhenti bekerja banyak korban atas kejadian yang berdatangan namun mereka tetaplah profesional menjadi seorang dokter yang tidak kenal lelah, pemerintah di sini juga sudah turun tangan dalam masalah ini sudah banyak relawan yang lain yang ikut membantu juga ada korban kematian mencapai 1.000 orang ada 3.5000 orang selamat dan sisa nya belum di temukan para relawan juga sudah berusaha keras menemukan korban korban yang belum di temukan itu.

"saya boleh liat data kematian?"tanya oline dan Oline mengecek cukup banyak dan segera mungkin orang yang selamat harus pindah ke pengungsian yang layak karena jika di sini terus bisa membahayakan mereka

"siapkan mobil dan kita akan bawa para korban ke tempat pengungsian selanjutnya"ucap oline kepada rekan nya

"siap ketua!"jawab nya dan oline memberikan data nya kembali kepada nya dia saat ini mencari dimana erine belum sama sekali bertemu semenjak mereka disini pun mereka tidak ngobrol karena fokus ke tugas masing masing

"permisi,dokter Erine dimana ya?"tanya erine ke salah satu perawat

"kalau dokter erine ada di ruangan sebelah sana"jawab nya dan oline mengangguk dia langsung berjalan ke ruangan itu kebetulan bentuk ruangan nya hanya lah tenda cukup besar dia masuk ternyata benar ada erine yang sedang duduk oline pun menghampiri nya

"hai"panggil oline duduk di samping nya erine melihat ada oline di samping hanya tersenyum tipis saat ini dia benar benar lelah

"Kamu cape banget rin,mending sekarang kamu istirahat aja dulu jangan di paksa"

"kalau saya istirahat siap yang merawat korban?"

"Kamu kan tau pemerintah disini juga sudah mengirimkan beberapa tim medis dan tim medis juga sudah banyak"jawab nya

"Kamu ngomong kaya gitu tapi kamu istirahat nggak?"erine bertanya balik tanpa menyadari ucapan membuat oline tersenyum tipis erine yang belum sadar hanya melihat tingkah oline tuh aneh banget

"ini kaki kamu sampai lecet gini Rin?"oline yang menyadari di berjongkok benar saja apa kata nya

"gapapa udah biarin aja"jawab ya

"aku obatin dulu ya harus di bersihin ini karena kena debu terus kan disini"oline mengambil P3k dan air botol yang ada di sini dia mengambil kasa dan menyiramkan air botol itu ke kaki erine secara perlahan untuk membersihkan kotor debu yang menempel

"shh!"rintih erine

"maaf ya kalau perih ini udah berhari hari ya kaya nya"

"nggak tau kalau kamu nggak sadar mungkin saya tidak tau"jawab nya setelah di bersihin oline langsung mengobati nya

"sejak kapan kamu bisa jadi dokter mendadak?"tanya erine

"semenjak ngeliat dokter cantik ini kalau lagi rawat pasien karena kepo keren juga ya bisa sembuhin orang walaupun masih standar lah"jawab nya.setelah setelah selesai oline melepaskan sepatu nya dan di taruh di samping erine

"Kamu pakai sepatu aku aja,kalau pake sepatu kamu nanti bisa lecet lagi oke gapapa kebesaran Dikit"

"loh kan kamu juga perlu jangan mending kamu pakai aja"

"gapapa aku udah biasa nggak pake sepatu juga kamu lupa aku ini tentara"jawab oline dengan bangga

"terimakasih ya"jawab erine begitu tulus

"sama sama.aku mau ke depan dulu kalau kamu istirahat boleh nanti aku bilang ke yang lain"

"semoga ini awal untuk kita bisa kaya dulu lagi Rin"oline mengelus rambut langsung pergi meninggalkan erine dan erine menatap kepergian oline yang saat ini

𝐎𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang