EIGHTY EIGHT

649 96 4
                                    

karena kondisi erine lebih baik dari sebelumnya dia bolehkan untuk pulang, oline dan erine pulang ke rumah setelah menjenguk regie yang kebetulan berada di rumah sakit yang sama. saat mereka berdua memasuki rumah mereka kaget dengan kehadiran mama papa nya oline, lebih tepatnya orang tua angkat oline.

"kalian kenapa disini?" tanya oline datar namun erine menahan tangan oline dan menggelengkan kepalanya mengkode agar oline bersikap lebih sopan

"nak, maafin mama" mama oline meminta maaf kepada erine memegang kedua tangan erine namun erine melarang karena walau bagaimanapun mereka lebih tua dari nya

"tolong jangan bersikap seperti ini tante" erine menyeruh mama oline bangun agar tidak memohon memohon

"maafkan kesalahan saya erine di masa lalu, saya benar benar menyesal erine." ucap nya menangis

"saya juga erine. ga seharus nya saya ga menutup hal itu ke kamu dan keluarga kamu" sambung papa oline

"waktu sudah berlalu, saya sudah mengikhlaskan jika saya membenci kalian itu tidak akan bisa mengembalikan keluarga saya bukan. jadi saya sudah menutup lembaran itu dengan mulai lembaran baru" ucap erine dan oline menyimak saja ucapan erine

"saya tanya kalian kesini?" tanya oline tegas

"oline jaga ucapan kamu ya" jawab erine merasa tidak suka dengan nada bicara oline

"terserah kamu deh" oline memilih pergi dan Langsung ke lantai atas

"maaf kalau perkataan oline seperti itu kekalian" erine meminta maaf merasa tidak enak

"kami paham nak kenapa oline bersikap itu ke kami, terimakasih ya nak udah mau merawat oline saat kami berada di penjara" ucap mama

"tante tidak perlu berterima kasih itu udah tugas saya, kalian sekarang istirahat saja kamar ada di sebelah sana. urusan oline itu nanti saya atasi"

"nak terimakasih salam ke oline saya dan istri saya meminta maaf ke oline" ujar papa nya dan erine mengangguk dia pamit untuk menemui oline yang berada di kamar

memasuki kamar melihat oline berdiri di balkon dan erine menghampiri nya dan dia memeluk nya dari belakang, oline merasakan ada pelukan dan diam saja

"kamu kenapa masih memaafkan mereka erine, saat kamu tau kesalahan mereka begitu banyak ke kamu? " tanya oline

erine memutar badan oline agar menghadap kepada nya dia melihat oline dia bisa merasakan rasa kecewa di mata oline terhadap mama papa nya

"aku tau kamu marah, kecewa, sama mereka Lin. tapi itu udah masa lalu dan mereka juga udah menyesal dengan perbuatan nya"

"sikap kamu ga seharus nya seperti itu ke mereka tadi, mau bagaimanapun mereka tetap orang tua kamu. mereka yang membesarkan kamu, mendidik kamu walaupun kamu tau mereka bukan orang tua kandung kamu oline"

"sayang dengerin aku, ga baik menyimpan dendam kepada orang lain terlebih orang tua kamu, memang ga mudah sayang untuk menerima kehadiran mereka namun pelan pelan pasti bisa"

"aku juga pelan pelan berusaha melupakan kejadian itu. kamu tau Saat tadi aku melihat papa mama kamu, aku keingat mama aku Lin. tapi aku berusaha ngontrol itu semua karena aku punya prinsip aku udah membuka lembaran baru dan melupakan masalah di masa lalu yang membuat aku sakit."jelaskan erine agar oline sedikit memahami nya

"aku akan coba demi kamu, kalau aku ga bisa tolong jangan paksa aku" jawab oline dan erine mengangguk dan oline menggendong erine ke dalam kamar dia mengunci pintu balkon nya karena angin lumayan kencang takut erine sakit lagi

"ada apa nih tiba tiba gendong aku" tanya erine

"karena kamu habis pulang dari rumah sakit jadi aku harus memperlakukan kamu kayak nya princess" terkekeh oline

"mau aku sakit apa ga kamu selalu memperlakukan aku layak princess" jawab erine

"karena kamu pantas sayang" oline memeluk erine dia dalam posisi tengkurap dan kebiasaan oline selalu memainkan jemari erine

"selalu di pasang ya cincin nya" ucap oline

"iya lah, biar orang orang tau kalau aku udah punya orang"

"kalau aku di jadiin kalung" oline mengeluarkan kalung yang ada cincin nikah mereka sengaja oline jadikan kalung

"kalau ketarik hilang aja sayang"

"ga bakal, desaign nya khusus ini jadi anti senggol bacok" tertawa oline

"bisa aja ya kamu"

"kamu mau kemana? aku ikutt" oline bangun saat erine beranjak dari kasur nya

"ya ampun aku cuman ngambil minum aja aku olinee ga kemana mana"

"ga mau, mau ikut kemana pun asal ada kamu" erine diam saja dia mengambil minum namun ketempelan bayik besar yang terus mencium leher nya dan memeluk nya dari belakang

"oline geli ihh lepasin bentar"

"ga mau erine!!!" tetap pada posisinya dengan memeluk erine dari belakang

"sumpah aku kaya ketempelan dugong"

"ngeselin kamu!" akhir nya oline melepaskan pelukan erine melihat wajah masam oline dia bisa pasti kan oline ngambek dan erine diam saja memilih ke kamar mandi untuk mencuci muka

"idih! dasar ga peka" teriak oline

"oline aku denger loh!" jawab erine dan oline Langsung menutup mulut nya dia naik ke kasur dan menyelimuti diri nya

"mana tadi yang bilang ga peka hah" erine membuka selimut nya dan oline hanya menyengir saja

"abis nya kepekaan kamu minim banget si rin"

"kamu minta apa emang nya" sengaja erine mencing oline

"aku minta di kiss, minta di manja, minta di sayang, minta di puk puk, minta di elus elus" jawab oline dengan muka bete nya

cupp

"jangan ngambek mulu sayang" erine menyengir saat oline terdiam ketika erine mencium bibir nya

"OLINEE!!" Teriak erine saat oline memeluk nya dan oline menyelimuti tubuh mereka berdua




👀👀👀👀

𝐎𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang