Bukan Satria Pelakunya

7 0 0
                                    


Assalamu'alaikum, kembali lagi 😊








Terima kasih sudah memberikan vote dan komen  ☺️








Tandai typo!







Happy reading


•••


Selesai mengukir nama, Elysia tersenyum melihat hasil karyanya di dada suami. "Bagus," ungkapnya mengelus luka yang ditorehkan di kulit putih Satria.

Wajah Satria telah memerah dengan nafas memburu dan detak jantung begitu cepat. Cowok menggemaskan tersebut sudah tidak merasakan apa-apa lagi ketika istri membuat dada yang tak bidang itu terluka.

Elysia membuang pisau dipenuhi darah suaminya ke sembarang arah. Lalu ia turun dari kasur dan menarik sang suami supaya duduk. Kemudian dia menggendong Satria ala karung beras menuju kamar mandi. Wanita hamil tersebut akan melanjutkan aksi memberi hukuman untuk suami nakalnya di sana.

Setiba di kamar mandi, wanita yang dipenuhi amarah itu menurunkan Satria di bawah shower. Lantas, ia menghidupkan shower tersebut hingga airnya mengenai tubuh sang suami langsung yang dipenuhi darah dan lebam-lebam.

Satria hanya diam dan menahan perih di sekujur tubuh sambil memilin jarinya dalam keadaan menundukkan kepala. Sang istri, mengangkat dagu agar menatap wajah yang dipenuhi emosi itu.

"Ini belum seberapa, dibandingkan sakit hatinya Kakak," kata Elysia mencengkeram kuat dagu Satria.

Satria menganggukkan kepala dan berkata, "iya Kak, Satria tahu. Satria minta maaf." Dengan mata berair.

Elysia menghempaskan dagu sang suami. Kemudian ke luar dengan mengunci kamar mandi agar suaminya tidak bisa keluar. Setelah pulang kerja, wanita hamil itu akan melanjutkan menghukum suami imutnya lagi. Biarkan saja Satria kesakitan dan kedinginan di dalam sana. Dia juga memberikan suaminya istirahat dulu supaya nanti ketika diberi hukuman lagi, sang suami tidak kesakitan.

Satria menjatuhkan diri ke lantai, membiarkan air dari shower itu terus membasahi seluruh badan, dia menangis sejadi-jadinya. Mata bulat itu tidak sengaja melihat dadanya yang terukir indah nama sang istri.

Satria mempunyai ide untuk menambahkan namanya di bawah nama Elysia. Bola mata itu menatap sekeliling kamar mandi untuk mencari alat yang akan digunakan untuk mengukir nama di kulit dadanya.

Pemuda itu segera  bangkit dari duduknya ketika mata bulatnya tak sengaja melihat pisau cukur, dekat handuk. Ia mengambilnya lalu menggoreskan pisau tersebut ke dada bagian bawah nama Elysia. Walaupun sakit, dia tetap menggoreskan pisau cukur itu sampai akhirnya dadanya kembali mengeluarkan darah.

Setelah selesai, Satria tersenyum puas melihat hasil karyanya di sana. Tulisan itu menjadi,

Elysia Azaria
Istrinya
Satria Revin

Satria mengembalikan pisau cukur itu ke tempat semula lalu mengambil handuk yang kebetulan diletakkan di dalam kamar mandi. Ia melilitkan handuk ke badannya agar tidak kedinginan, kemudian dia duduk di lantai, sambil menunggu sang istri pulang.

"Satria gak sabar nunggu Kakak pulang, terus dapat siksaan cinta lagi dari Kak Elysia," gumam Satria membayangkan apa yang dilakukan istrinya nanti.

Dia sudah tidak peduli sama badannya yang sakit semua, yang penting sang istri puas dan dia bisa ikut sama mommy dan saudara kembarnya.

Si Bungsu Punya IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang