Satria Tetap Cinta Mati Sama Kakak

19 0 0
                                    

Assalamu'alaikum, kembali lagi ☺️











Terima kasih sudah memberikan vote dan komen ☺️











Tandai typo!











Happy reading



•••



Hari sudah pagi, Satria telah siap berangkat ke kampus bersama sang istri dan adik barunya, Arsen.

"Kak, nanti yang jemput Satria siapa?" tanya Satria melihat sang istri yang sedang sarapan.

Saat ini Satria berserta kedua istrinya dan adik iparnya sedang duduk di meja makan lagi sarapan bareng. Satria duduk sebagai kepala keluarga. Mau gimana pun wajah dan tingkahnya, Satria tetap kepala keluarga, laki-laki yang mempunyai dua istri.

"Aku, Bang Satria."

Itu berasal dari mulut Arsen. Ketika Satria mandi, dia sudah meminta ijin pada Elysia untuk menjemput abang iparnya di kampus. Sekalian cowok berseragam SMP itu mau pamer abang baru pada teman-temannya.

"Loh, kalau Arsen yang jemput, mau naik apa? Emangnya Arsen bisa bawa mobil?" tanya Satria merasa heran.

Elysia baru sadar kalo Arsen tidak bisa bawa mobil sendiri. Tadi, pas adik Ezy meminta ijin, dia tidak menanyakan perihal kendaraan yang digunakan Arsen saat menjemput suaminya itu.

"Kan bisa naik ... motor," tutur Arsen sedikit ragu sewaktu bilang 'motor'. Dia sendiri agak ragu tentang keselamatan abang imutnya kalau naik motor saat pulang.

Elysia menggelengkan kepalanya. "Ya udah, biar Kakak aja yang jemput," terang Elysia tak mengijinkan Arsen menjemput Satria naik motor.

•••

Di dalam perjalanan pulang, lebih tepatnya di dalam mobil, terdapat Satria dan Elysia. Dengan sang istri yang menyetir, sedangkan sang suami lagi asik makan es krim yang dibeli waktu pulang kuliah.

"Kak," panggil Satria teringat sesuatu.

"Ada apa, Baby," sahut Elysia melihat sebentar sang suami lalu kembali fokus menyetir.

Satria tidak langsung menjawab. Dia menghabiskan es krimnya yang tinggal sedikit itu.

"Kakak cemburu, gak, pas aku main sama Arsen?" tanya Satria sambil mengemuti jari-jari yang masih tersisa es krim.

Elysia mengerutkan dahi dan menyatukan alis ketika dengar pertanyaan yang dilontarkan sang suami.

"Kenapa harus cemburu? Baby, 'kan cuma main aja. Enggak melakukan yang enggak-enggak," jawab Elysia yang biasa saja ketika melihat suami tercinta bermain dengan adik Ezy.

Satria mengangguk-anggukkan kepalanya dan bersyukur karena sang istri tidak cemburu. Tapi tiba-tiba mata bulat itu melotot begitu mengingat sesuatu.

Pemuda imut segera memposisikan diri menghadap sang istri. "Kakak harus tahu satu hal," beber Satria dengan semangat.

Elysia mengerutkan dahi sewaktu suami gemasnya ingin membeberkan sesuatu. Tapi ia malah mengedikan bahu saat berfikir bahwa sang suami lagi bercanda.

"Apa?" Tak ayal Elysia bertanya. Dia tidak mau membuat suami satu-satunya itu kesal padanya karena dia tidak menanggapi ucapan Satria.

Si Bungsu Punya IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang