EPILOG

600 12 0
                                    

Akhirnya cerita ini sudah berada diakhir kisahnyaa...

Terimakasih untuk kalian yang sudah membaca dan mensuportnya lewat vote maupun komen...

Jika dalam penulisan masih terdapat kesalahan mohon dimaafkan, ambil baiknya buang buruknyaa...

Semoga tulisan ini bisa menginspirasi banyak pasangan untuk selalu memanfaatkan waktu yang ada, jangan sampai menyesal setelah tidak adaa....

Sekian dari Achik semoga kita bisa bertemu kembali dengan kisah-kisah lainnya....

See you sayang 😍😙

See you sayang 😍😙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

********

Tiba-tiba cahaya putih mendekat ketika Sabira sedang berada di dalam kamarnya, cahaya itu membuat mata Sabira tidak dapat melihat apapun juga. Hingga dia merasa ada yang membangunkannya dari tidurnya..

"Sayang, bangun yuk. Sudah siang," ucapnya..

Suara lembut yang selalu ia rindukan itu terdengar jelas ditelinganya, dengan susah payah dia membuka matanya dan terlihat jelas wajah tampan kesayangannya itu.

"Ini benaran kamu, mas?" tanya Sabira mengelus pipinya.

Dia tersenyum manis membuat pagi Sabira terasa lebih berwarna, kemudian dia beralih mengelus perut Sabira yang sudah membesar.

"Kesayangan ayah lagi apa ni? Pasti lagi bangunin bunda juga kan? Sehat-sehat ya sayang disana, jagain bunda ya."

Sabira tersenyum bahagia melihat keluarga kecilnya dalam keadaan baik-baik saja, semuanya terasa sempurna dengan kehadiran buah hati yang sedang ia kandung saat ini.

"Mas, kamu gak ke kantor hari ini?" tanya Sabira.

"Ini kan hari cuti, masa kamu lupa. Kita kan mau cek kandungan juga kan?"

"Mbakkkkk mana keponakan aku!"

Suara teriakan Shanum terdengar dari luar rumah, tak lama seluruh keluarga masuk ke dalam kamar menyerbu Sabira yang tengah berbaring itu.

"Ayo kita ke rumah sakit, kita juga mau lihat cucu kita. Buruan siap-siap," titah bunda.

"Kok kalian ada disini semua?" tanya Sabira.

"Iyalah, kan kita semau sayang sama calon anak kamu mbak."

"Terimakasih ya, udah sayang sama anak aku."

"Udah buruan sana siap-siap."
****

Cerita itu hanya akan menjadi sebuah cerita yang tidak akan pernah terlupakan dalam hidup, meski dirinya sudah tidak ada lagi. Tapi kisahnya pasti akan sampai keseluruh penjuru dunia.

Bagaimana tidak? Sempurnanya dirinya akan menjadi idaman bagi siapapun yang tau kisahnya, sabarnya, romatisny, hingga memperlakukan istrinya sebagai seorang ratu.

Namun setiap tokoh utama tidak akan selalu menjadi utama, bisa saja sebenarnya tokoj utama menjadi tokoh terakhir dalam kisahnya sendiri.

"Mas, jika kamu tidak mau menjemputku. Maka biarkan aku yang menyulmu nanti, tunggu aku disana ya mas."

****

"Cintaku akan selalu ada dalam diri ini, aku janji akan berusaha semaksimal mungkin. Tapi aku tidak bisa berjanji akan selalu ada untukmu, satu pesanku selalu hidup untukku."
-Bilal-

"Setalah rumah ini dibangun, tolong jangan pergi dan jangan gugat aku. Karena aku ingin menikah satu kali seumur hidupku yaitu dengan kamu, hanya kamu."
-Bilal-

"Aku ingin menikah karena itu kamu, bukan aku mau menikah dengan siapa saja."
-Bilal-

****

ARWA'UL QULUB QOLBUK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang