BAB SEMBILAN

8.3K 822 74
                                    

GRUP JUAL BELI MUSANG

Bos Musang:
Gue hari ini nggak bisa ke mana-mana.

Musang 1:
Dipingit? Btw berita rencana pernikahan lo sudah hampir nutupin Haveen Cato. As expected, istana pasti gerak cepat.

Musang 2:
Wakakaka kasian banget Vale jadi pengalih isu.

Bos Musang:
@Musang1 nggak, lagi mau ke penjahit buat bikin baju.
@Musang2 berisik lo bajingan. Rencana pernikahan gue dipercepat bahkan sebelum deal prenup sama Jemima, you better not make me bite your hand when I catch you.

Musang 1:
Ya baiklah, have fun. Gue nanti bakal sedikit sibuk jadi akan slow response, kalau ada yang urgent call aja.

Musang 2:
YA MAAF kan gue juga tidak berdaya. At least mukanya sedap dipandang kata gue sih lo tahan-tahan aja dulu.
Anyway ke penjahit mana lo?

Bos Musang:
Danny Wang.

Musang 2:
THE DANNY WANG YANG ITU??

Bos Musang:
Emang Danny Wang ada berapa?

Musang 2:
Nggak deh, tapi kayak, DID YOU JUST CALL THE DANNY WANG—THE SAME DANNY WANG WHO MADE RAISA'S WEDDING DRESS AS PENJAHIT??

Bos Musang:
Kan emang (?)

Musang 2:
She's a MODISTE, Vale. MODISTE.

Bos Musang:
Ya sama-sama menjahit baju.

Musang 2:
Menurut pendapat gue yang paling masuk akal, lo seharusnya belum bisa dilepas bebas ke masyarakat, Val. You're still uncivilized.

Bos Musang:
Berisik, mending lo siap-siap soalnya bentar lagi gue jemput bareng ibu.

Musang 2:
...

Bos Musang:
Mau nggak? Kalau nggak mau ya nggak papa, sih.

Musang 2:
Lo mau gue kasih pap telanjang lagi ganti baju? Gila kali gue nggak mau ikut ketemu Danny Wang.

Bos Musang:
Ya ya ya buruan. Dandan yang cakep biar Nathan naksir.

Musang 2:
Thanks, gue memang cakep. Tapi target pasar gue minimal sekelas bapak lo, sih.

Bos Musang:
Brengsek lo.

Musang 2:
<3

Danielle menyambut tamu VIP nya bersama beberapa asisten sembari mengarahkan pasukan pengawalan untuk melakukan koordinasi pengamanan. Hari ini dia kedatangan tamu penting dan semoga Tuhan bersama Danielle ketika ibu negara dan sang putri memasuki butiknya. Dibutuhkan waktu setidaknya dua jam mulai dari persiapan kedatangan hingga penyambutan, dan kini mereka akhirnya dapat mengambil napas lega (Danielle tidak termasuk dalam golongan orang-orang ini) dan mulai membicarakan gaun pernikahan.

Bersama dengan asistennya yang melakukan pengukuran pada tubuh sang putri, sang ibu negara berkata,
“Saya inginnya gaun itu ada sentuhan tradisional dan sederhana tapi masih berkesan mewah.”

Danielle memperhatikan sang putri yang tampak tidak bersemangat-dan gadis satunya lagi yang sebelumnya tidak sempat Danielle perhatikan tapi ternyata terus menyarangkan tatapannya dengan ekspresi kagum, lalu ketika Danielle tersenyum wajahnya berubah merah.

HOLIER THAN THOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang