BAB LIMA PULUH TUJUH

6.6K 788 127
                                    

BUNTUT DUGAAN PENYALAHGUNAAN DANA CSR SG MINING: JEMIMA SASTRANEGARA DITURUNKAN SEMENTARA DARI POSISI DIREKTUR UTAMA

(Jakarta, 9/27) Menindaklanjuti dugaan penyalahgunaan dana CSR perusahaan untuk kepentingan pribadi, Dewan Komisaris SG Mining dalam rapat terbatas yang digelar hari ini memutuskan untuk menurunkan Jemima Sastranegara dari posisi direktur utama sampai investigasi internal selesai dilakukan.

“Saat ini posisi direktur utama operasional akan diambil alih sementara oleh Bu Madea Suri sampai terdapat keputusan final,” ujar perwakilan SG Mining saat ditanya perihal pengalihan kekuasaan.

Sebelumnya diketahui bahwa rumor penyalahgunaan dana CSR muncul setelah postingan akun @narasikebenaran sebagai whistleblower yang mengaku sebagai salah satu pengurus Yayasan Rumah Kasih Ibu menunjukan adanya kejanggalan transaksi antara jumlah dana CSR yang tercatat dengan yang tersalurkan. Belum diketahui siapa pemilik akun tersebut, namun pasca munculnya rumor itu para investor yang menanamkan modalnya di SG Mining mulai resah karena terjadi penurunan harga saham sebagai imbas dari rendahnya kepercayaan masyarakat.

Sementara itu, belum ada tanggapan baik dari pihak SG Mining maupun Jemima Sastranegara. Ia diketahui sedang bertarung di pengadilan untuk kasus penipuan Galeri Seni Heavenly yang menjual lukisan palsu Haveen Cato Ketujuh.

“Kenapa lo nggak menunjukkan bukti yang dikumpulkan Avalei untuk membela diri?”

Pertanyaan itu dituturkan Damian setelah mereka kembali dari rapat terbatas dengan dewan komisaris. Budiman yang berada di kursi depan mencuri pandang pada kaca dasbor—bingung ketika mendengar Damian berbicara tidak formal.

Jemima melonggarkan dasinya, dia melirik arloji lalu menggeleng kecil. “Belum,” ucapnya. “Tunggu sebentar lagi.”

“Oke,” sahut Damian. Pria itu mengeluarkan map yang sebelumnya diberikan oleh Vale dan meletakkannya di pangkuan Jemima. “Istri lo sepertinya salah memasukkan dokumen tambahan, jadi gue nggak sengaja membacanya. Saran gue, lo perlu memeriksanya dan mungkin lo dapat memikirkan opsi lain untuk mengatasi masalah ini.”

Jemima mengerutkan kening tertegun, matanya menyorot penuh tanya seiring dengan dia yang merogoh isi map itu. Sebuah proposal pengelolaan peternakan sapi, dan catatan kecil yang ditulis tangan.

Milik Avalei, milik istrinya.

Dada Jemima seketika merasa ciut dan menatap nanar.

“Gue mengerti alasan lo memutus hubungan dengan Avalei agar dia nggak mengalami dampak ketika tuduhan penyalahgunaan wewenang itu terbukti,” Damian menjeda, kali ini suaranya menjadi lebih lirih. “Tapi, saat ini lo nggak bisa membiarkan Avalei sendirian, Jemima.”

Sebenarnya Damian sama sekali tidak ingin ikut campur. Dia sudah cukup pusing dengan skema exit plan dan bagaimana Madea berusaha untuk menjegal mereka, tapi ketika dia mengetahui apa yang terjadi pada Avalei, Damian tidak bisa tidak bersimpati.

She lost her baby, Jemima,” tutur Damian lirih. “Dan lo nggak pernah melibatkan atau memberitahu dia dalam rencana ini. Jika lo berpikir sudah memberikan apa yang Avalei minta, seharusnya lo juga punya pikiran untuk bertanya dulu ke dia.”

Seperti mendapat penghakiman di depan mata, Jemima terdiam mendengarkan Damian. Dari semua lingkar pertemanannya, Damian adalah satu-satunya yang dapat dikatakan normal seperti Mikail. Pria itu melakukan sesuatu secukupnya dan menghindari ikut campur pada urusan intenal keluarga teman-temannya. Sebagai anak tengah di keluarga Saeed—pemilik Lawfirm Saeed and Partners yang merupakan lawfirm terbesar di Indonesia—dia adalah seseorang yang paling akhir maju untuk berebut kuasa.

HOLIER THAN THOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang