... "Dad apa yang terjadi? " Meen yang buru-buru masuk keruangan Daddynya langsung bertanya.
"Meen, untung kau datang, cepat bantu Daddy take down berita ini dulu....! "
"Tapi ini apa..... ?
"Sudah jangan banyak bertanya." bentak Dirga lalu pergi mengangkat telfonnya yang berdering sedari tadi.
Meen mengambil laptop Dirga yang ada diatas meja , baru kali ini dia melihat Daddy nya seperti itu bahkan membentak nya.
"Appaaa.. Polisi....? Sial kenapa bisa ada polisi.?... "
"..... "
"Brengsek....! " teriak Dirga melempar kembali ponsel nya, ponsel bisnis yang dipakai Dirga selama ini hancur menghantam lantai.
Meen yang kaget hanya menatap Dirga, dia mencoba membaca semua berita yang tersebar, ini bukan editan, apa benar Daddy nya melakukan ini.
Butuh waktu 3 hari untuk mereka menghentikan berita itu, Dirga semakin pusing sekarang barang-barang yang dibelinya dengan harga ratusan juta disita pemerintah.
Dilain tempat, tepatnya di markas yang dijadiin Dirga tempat perdagangan nya juga dihancurkan oleh Ping.
Ping menyelamatkan beberapa gadis remaja yang siap dikirim keluar negri,
Dan kabar itu juga sampai di telinga Dirga, semua berantakan membuat Dirga lagi-lagi mengamuk. Dia benar-benar salah mencari lawan.
"Sialan! " maki Dirga, dia sudah menyuruh orang mencari Ping dan menangkap pria itu tapi selalu saja gagal.
Tidak ada yang bisa dilakukan Dirga, semua menyerangnya ,, bahkan perusahaan DIRGANTARA Grup sendiri yang tidak terlibat juga terkena dampaknya.
"Ping Krittanun brengsek.... Akan ku habisi kau! ." teriak Dirga ,namun tidak lama asisten pribadi Dirga masuk dan langsung melaporkan sesuatu pada Dirga.
"Maaf tuan, gudang penyimpanan kita di bagian barat terbakar..."
"Apa....? Apa maksudmu, gudang... ? "
"Ya tuan, gudang penyimpanan terbesar kita....."
Dirga memegang dadanya mendengar kabar itu, tidak mungkin fikir Dirga tidak ada yang tau tentang gudang itu.
"Tuan tidak apa-apa! " Dirga melambaikan tangannya menyuruh asistennya diam.
Semua terjadi begitu cepat, Dirga tidak sanggup lagi, sudah tiga hari dia tidak pulang dan tidur, tapi berita tentangnya masih saja menyebar , saham perusahaan Dirga sudah mulai anjlok ditambah lagi, Satu-satunya harapan Dirga untuk membalikkan keadaan juga terbakar , dia mengalami kerugian besar. Siapa yang bisa menolongnya.
Dirga menekan dadanya yang semakin sakit .
"Tuan, anda tidak apa-apa? "
"Daddy! " Meen yang baru kembali keruangan langsung memegang Dirga.
"Meen, di -di mana dia, su -su ruh dia berhenti, Meen tolong Daddy, ha hanya kamu yang bisa hentiin dia....! " ucap Dirga terbata.
"Dad, siapa yang Daddy maksud...?."
"Dia...."
"Daddy." teriak Meen melihat Dirga ambruk tidak sadarkan diri. "Daddy bangun dad,! " Meen mulai panik.
"Kenapa kalian diam saja, panggil ambulan cepat! " teriak Meen yang diangguki oleh sekretaris Dirga.
~~
diwaktu yang sama.Ping menatap api besar dari atas helikopter nya, dia membakar gudang penyimpanan Dirga yang tidak dapat dijangkau oleh orang lain.
Benar-benar dunia gelap, bahkan Ping merasa takjub akan bangunan ini.
"Ping, pria itu dibawa kerumah sakit!. "
"Benarkah, ternyata dia tidak sekuat yang ping fikirkan! "
"Ping...! "
"Yes dad, i'm sorry, well, apa papa akan mencabut invest papa diperusahaan mereka? " tanya Ping lewat earphone yang masih melekat di telinganya.
"Bagaimana menurutmu, apa ini semua belum cukup? "
"Hhmm, Ping hanya menuntaskan ini pa, sementara Dirgantara Grup tidak ada hubungannya dengan ini. "
"Baguslah, ini baru anak papa, kembalilah!."
Ping hanya mengangguk meski tidak terlihat oleh sang Papa.
Ping bekerja sebagai Mata-mata di sebuah organisasi besar yang dipimpin oleh sang Papa sendiri ,untuk pemerintah juga meski tidak semua , jadi Dirga adalah target terbesar untuk mereka.
Dirga sudah kelewatan batas,kalau hanya obat-obatan dan senjata mungkin bisa dimaklumi, tapi ini sudah menyangkut jiwa orang dan sifat kemanusiaan jadi kenapa tidak Ping hancurkan semuanya.
Tidak lama helikopter yang membawa Ping mendarat Diroftoop rumah sakit sesuai perintah Ping.
Hanya sendiri Ping menuruni lift menuju ruangan Dirga.
"Ping kamu disini? " Meen langsung berdiri dari duduknya melihat Ping berjalan kearahnya.
"Ya phi, bagaimana keadaan tuan Dirga. ? "
"Daddy sudah sadar, ayo masuk!. "
Ping mengangguk, dia mengikuti Meen dari belakang lalu masuk kedalam ruangan, Ping bisa melihat bunda Meen, Dirga yang sedang membaca sebuah dokumen dan juga sahabat Dirga disana. Ping tau siapa dia.
"Daddy, Ping disi......! "
Belum sempat Meen menyelesaikan ucapannya, Sapto, sahabat Dirga mengarahkan senjatanya pada Ping.
"Apa yang kau lakukan disini? " tanya Dirga melihat Ping yang juga menatapnya, Dirga melihat Ping sama sekali tidak peduli dengan senjata yang masih mengarah padanya.
"Om, apa yang om lakukan....? "
"Meen, apa kau tau, dia lah yang menyebabkan semua ini, dia yang membuat semuanya hancur...! "
"Hah? "
"Ck, tuan Dirga yang terhormat, apa anda tidak salah menuduh saya, saya juga korban disini, bahkan anda sudah menerima uang 2 triliun dari sorum saya kan? "
Meen menatap Ping, 2 triliun, uang buat apa fikir Meen, apa yang dia tidak tau disini .
❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀
TBC.Baiklah nanti aku jelaskan ceritanya yang makin ngawur, hehe

KAMU SEDANG MEMBACA
MY PING
RomanceMeen, ketua basket terkenal di high school internasional,anak tunggal kaya raya,yang tiba-tiba menyukai adik kelasnya yang notabenya adalah seorang laki-laki "bernama Ping, dia mengklaim Ping adalah miliknya padahal Ping sudah menolaknya berkali-kal...