Enak......!! Itu kata pertama yang Ping dengar saat dia mencoba membuka helmnya, Kakinya sakit karna masih berada dibawah motor.
Suara itu dia kenal siapa pemilik nya, benar saja kakak Kelas yang mengaku menyukainya ,Meen,,,ya itu dia ,entah apa yang disukainya dari Ping.
"Bangsat ,Phi lo mau Mati haaa? " umpatnya setelah itu.
"Siapa suruh balapan dijalan raya. " Meen yang sebelumnya meletakkan helm diatas motor sportnya mendekat kearah Ping.
"Gue dikejar anjg ,bukan balapan.! "
"Lo dikejar anjg? "
"Lo anj."
Meen hanya mengangkat alisnya mendengar Ping mengumpatnya seperti itu.
"Ya kan tetap saja bahaya. " gumamnya pelan.
"Phi bantuin gue ,berat ini! "Ping mencoba mendorong motornya, karna setengah motornya dibawah tanggul jalan jadi dia tidak kuat apalagi kakinya yang terhimpit.
Tadi mengomel sekarang minta tolong mana tidak sopan lagi.
"Minta tolong yang benar!. "
"Astaga ,Phi jangan main-main, kaki gue sakit! "
"Ya udah berdiri sendiri! "
Ck ,kesal tapi Ping tidak ada pilihan dia menatap kearah Meen dan memohon. "Phi Meen, bantuin aku pliss, kaki aku sakit! ."
Sejenak Meen mengerjapkan matanya, suara manja Ping mengalun indah ditelinganya.
"Lah bego malah melamun, Phi lo mau bantuin gue ngak sih? ".baru juga tadi baik-baik sekarang kasar lagi.
"Iya ini gue bantu, kayak tadi aja ngomongnya napa? "
"Ngarep lo. "
Phi Meen hanya mengeleng tapi dia tetap menegakkan motor besar itu. Tidak lama beberapa motor besar sama seperti milik mereka berhenti, enam orang langsung turun membawa tongkat baseball dimasing-masing tangan mereka.
"Gue nggak bohong kan, lihat tuh , phi hadapi sana kaki gue sakit! ."
"Sial! " umpat Meen, kenapa tidak ada yang memberinya kabar tentang ini, tambah jelek saja namanya dimata Ping.
Ping hanya meringis menahan sakit pada kakinya, motornya juga lecet bagian sayap kanan terlihat jelas.
Meen menatap enam orang itu , siapa mereka tidak ada tanda geng atau sejenisnya.
"Berikan dia pada kami! ". Salah satu dari mereka mengarahkan tongkat pada Meen selesai mengatakan itu.
"Enak saja kalian, pergi atau mati! " balas Meen balik mengancam mereka.
Hahaha , tawa terdengar, Meen kembali mengangkat sebelah alisnya keatas seolah menantang.
"Bocah sombong ! , serang dia! "
Dua orang maju menyerang Meen, dengan lihai Meen menghindari serangan mereka lalu membalas lagi, menendang perut salah satu dari mereka hingga mengenai temannya yang lain.
Melihat itu, mereka maju bersama, enam lawan satu tapi mereka bukanlah tandingan Meen,, sementara Ping yang melihat perkelahian itu dari jauh mengeleng.
"Brandal bodoh, mereka tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa. "
Ping mengeleng lagi karna setelah mengucapkan itu Meen sudah berhasil menjatuhkan semua musuhnya, bahkan ada yang tidak sadarkan diri.
Meen mengambil ponselnya, menelfon seseorang entah siapa Ping hanya menatap dalam diam.
"Jl, sentosa, bereskan! Dan bawa motor Ping pada soni! " Meen menutup telfon setelah mengatakan itu.
~
Ping menatap Meen yang berjalan kearahnya, tidak ada luka sedikitpun , dia sedikit kagum."Ayo, bisa jalan kan ? "
"Kemana? "
"Obati lukamu! "
"Hah? "
"Ping, kaki lo terluka, condo gue dekat dari sini , kita kerumah gue. ! "
"Tidak gue pulang saja Phi, makasi sudah bantu. "
"Motor lo lecet gara-gara gue, jadi anak buah gue akan memperbaiki nya. "
"Tidak perlu, biar gue saja. ! "
"Ck, keras kepala, mau jalan sendiri atau gue gendong! "
"Apaan sih lo, minggir gue mau pulang! " Ping mencoba melangkah meski sakit dia menahanya .
Ping habis belanja disupermaket dekat dengan condonya siapa sangka dia akan dikejar seperti itu,mana dia hanya mengenakan celana chinos pendek selutut Dan sweater, saat dia jatuh dari motor sudah pasti kakinya akan luka.
***
Condo Meen.Ping menatap kesal kearah Meen yang sekarang meletakkan p3k, dan baskom berisi air di depannya.
Berakhir dicondo Meen karna sedikit pemaksaan dari pemilik condo ini tentunya,tidak peduli sekasar apa Ping , yang pasti dia harus membawa Ping ke condonya .
Tanpa bicara Meen duduk di depan Ping yang saat ini duduk disofa , Meen mengangkat kaki Ping meletakkan dipahanya.
"Bi...bi biar gue saja phi. ! "Entah kenapa Ping sangat gugup saat Meen melakukan itu.
"Sudah diam! "
Meen meremas kain yang ada dalam baskom, dia membersihkan luka Ping, goresan nya cukup panjang.
Ssshtt" Erang Ping tertahan , "pelan-pelan dong phi! " tambahnya yang diangguki oleh Meen.
"Tahan sedikit ini mungkin perih! "
Ping hampir menangis dibuatnya, sial obat apa yang diberikan oleh kakak kelasnya , kulitnya seperti terbakar.
"Obat ini sangat bagus, jadi luka lo nggak akan membekas, sayang kalau kaki semulus ini ada bekasnya! "
Ping memiringkan kepalanya mendengar ucapan, Meen.
"Apa? " tanyanya setelah itu.
"Tidak, dh ini selesai! " Meen meniup kecil luka Ping lalu dengan pelan dia meletakkan kaki Ping di sofa .
"Terimakasih Phi! "Ucap Ping tidak enak juga walupun Meen yang membuatnya seperti ini, tapi kakak kelasnya itu sudah mengobatinya, ucapan terimakasih sudah cukup bukan. ?
Meen mengangguk, " istirahatlah, gue akan meletakkan ini! "
"Ya " jawab Ping menatap dua perban yang di pasang Meen, satu di tulang keringnya satu lagi dipergelangan kaki, cukup banyak lukanya ternyata.
Semua gara-gara Meen, tapi dia juga yang mengobati.
❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PING
RomanceMeen, ketua basket terkenal di high school internasional,anak tunggal kaya raya,yang tiba-tiba menyukai adik kelasnya yang notabenya adalah seorang laki-laki "bernama Ping, dia mengklaim Ping adalah miliknya padahal Ping sudah menolaknya berkali-kal...